Liputan6.com, Jakarta - Miss Rusia Anna Linnikova menyebut kontes Miss Universe 2022 "sangat sulit" dan ia "terus menerima ancaman" dari Ukraina. Ia juga menilai bahwa ajang kecantikan itu pilih kasih, dengan bias mendukung finalis dari Ukraina dan Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah wawancara dengan Evening Moscow yang diterbitkan Selasa, 31 Januari 2023, Linnikova mengaku "menghadapi penghinaan dan ancaman terus menerus dari pengguna media sosial Ukraina" selama kompetisi. Ia bahkan menerima "komentar negatif dari kenalan lama dari Ukraina," dikutip dari SCMP, Kamis (2/2/2023).
Baca Juga
Advertisement
"Banyak orang lain menghindari saya dan menjauhi saya hanya karena mengetahui asal-usul saya," katanya. "Finalis dari Ukraina dan Swiss lari begitu saja dari saya."
Ia mengatakan bahwa ketika publik mengetahui alamat hotel tempat ia dan peserta lain menginap, Linnikova menerima ancaman dan "sangat takut karena ada ancaman kekerasan fisik bila saya naik ke atas panggung." Ia percaya "babak 16 besar memiliki konteks politik yang eksklusif."
Juga, ketidakmampuannya untuk mencapai tahap akhir kontes Miss Universe tidak "ada hubungannya dengan kualitas penampilan saya." Linnikova menambahkan, "sangat simbolis" bahwa finalis AS dan Ukraina memenangkan dua nominasi.
Ia juga menyayangkan keputusan finalis Ukraina yang tidak ingin berdiri di sampingnya dalam foto grup, serta tidak berupaya berkomunikasi lebih baik dengannya. Kontes berlangsung pada hari yang sama ketika rudal Rusia menewaskan lebih dari 40 orang di sebuah bangunan tempat tinggal di Ukraina.
Tuduhan Kecurangan
PBB memperkirakan lebih dari tujuh ribu warga sipil tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina, hampir setahun lalu. "Beberapa kontestan di Miss Universe tidak tahu ada perang di Ukraina," kata Miss Ukraina, Viktoriia Apanasenko, bulan lalu.
Apanasenko berharap Miss Russia akan mengungkap kesedihan atas invasi negaranya yang tidak beralasan, tapi ia malah mendekatinya, lalu meminta foto bersama "untuk apa yang saya pikir sebagai tujuan propaganda." Di sisi lain, tuduhan kecurangan telah santer terdengar di kontes tahun ini seputar Miss USA, yang kemudian dinobatkan sebagai Miss Universe 2022, R'Bonney Gabriel.
Klaim kecurangan meningkat ketika Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bahwa mahkota Miss Universe "dicuri" dari runner-up pertama kontes kecantikan itu, Amanda Dudamel. Perusahaan pemilik kontes dunia, JKN Global Group, yang juga membawahi Miss USA, telah membantah semua klaim kecurangan.
Kepala eksekutif Organisasi Miss Universe, Amy Emmerich, mendukung Gabriel dalam sebuah pernyataan pada Los Angeles Times yang dirilis 18 Januari 2023. Emmerich membela perempuan berusia 28 tahun itu dengan mengatakan bahwa ia adalah "kontestan yang kuat dan berdedikasi" dan "Miss Universe yang sah."
Advertisement
Komentar Miss USA
Gabriel menyebut tuduhan kecurangan itu "menyakitkan dan mengecewakan," mengatakan pada Fox News, "Saya telah menaruh hati dan jiwa saya ke dalamnya, dan saya berharap orang-orang dapat melihatnya."
Ia menyambung, "Namun, dalam kompetisi ini, saya tahu selalu ada rumor yang bisa dimulai. Kadang-kadang saya menganggap, 'Hari lain, rumor lain,' dan Anda harus menerimanya. Saya pernah mengalami ini sebelumnya karena saya memenangkan Miss USA. Tuduhan kecurangan terbukti salah juga."
"Saya benar-benar belajar untuk memfokuskan energi saya ke dalam," tambahnya. "Saya menyadari bahwa pada akhirnya, saya harus bersyukur atas kesempatan ini, dan saya merasa semakin sukses Anda, semakin banyak dunia melihat Anda."
Gabriel mengatakan, ia malah akan menggunakannya sebagai kesempatan untuk menunjukkan kekuatannya.
"Selalu ada orang yang mencoba menjatuhkan Anda," katanya. "Tapi, berada di mata publik, saya pikir ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan ketahanan dan terus bergerak maju. Saya akan fokus pada tujuan akhir saya. Saya fokus untuk jadi sukses dan positif di dunia yang negatif."
Favoritisme?
Sejumlah penggemar kontes kecantikan itu sebelumnya telah menumpahkan kekecewaan karena Gabriel terpilih sebagai Miss Universe 2022. Di media sosial, mereka mengklaim bahwa "Miss Universe sudah dicurangi."
Mengutip opoyi.com, penggemar mengklaim kemenangan Gabriel merupakan hasil "favoritisme" sembari menunjuk sejumlah "bukti" untuk mendukung klaim mereka. Salah satunya adalah penampilan Gabriel saat mengenakan kostum nasional bertema luar angkasa sambil menggendong properti berbentuk bulan yang membuatnya berjalan tertatih-tatih.
Ada pula yang menyebut bahwa jawaban Gabriel di babak final tidak sebaik finalis Venezuela Amanda Dudamel yang meraih gelar runner-up pertama, ataupun jawaban dari Miss Republik Dominika Andreina Martinez Founier. "Dewi ini (Miss Dominika) seharusnya menang. Miss Universe dicurangi," tulis seorang warganet.
"Ia tidak menghormati waktu menjawab. Tanggapannya tidak selengkap dan sebagus Venezuela. Saya benar-benar ingin tahu apa yang Anda pertimbangkan untuk membuat wanita ini jadi Miss Universe. Secara harfiah TIDAK ADA YANG memahami hasil ini #MissUniverse#MissUniverse2022," imbuh yang lain.
Advertisement