Kartu Prakerja Sudah Menyasar 330 Ribu Disabilitas, 4 Persen Tinggal di Daerah Tertinggal

Dari 330 ribu penerima prakerja tersebut, 4 persen diantaranya adalah kelompok disabilitas yang di daerah tertinggal atau pelosok tanah air.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 02 Feb 2023, 11:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rangkaian agenda kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Utara, bertemu dan berbincang dengan peserta Program Kartu Prakerja.

Liputan6.com, Jakarta - Program Kartu Prakerja juga turut menyasar kelompok disabilitas di Indonesia. Dikutip dari situs resmi prakerja Kamis (2/2/2023), setidaknya sudah 330 ribu penyandang disabilitas telah merasakan manfaatnya program ini. Jumlah ini merupakan 3 persen dari jumlah total penerima kartu Prakerja.

Dari 330 ribu tersebut 4 persen diantaranya berada di daerah tertinggal atau pelosok tanah air. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 menyebutkan, saat ini ada kurang lebih 17 juta disabilitas berusia produktif yang artinya juga termasuk dalam angkatan kerja. Namun, hanya 7,6 juta disabilitas yang saat ini bekerja.

Angka yang masih perlu ditingkatkan ini juga menjadi cerminan atas tingkat pendidikan disabilitas di Indonesia yang masih kurang dalam pencapaian pendidikan tinggi.

Pada tahun 2020 saja, data BPS menunjukkan penyandang disabilitas yang tidak pernah sekolah mencapai 20,51%. Sementara disabilitas yang tidak tamat sekolah dasar (SD), yakni 29,35% dan disabilitas yang lulus dari perguruan tinggi (PT) hanya sebesar 3,38%.

Kartu Prakerja juga mendorong disabilitas untuk bekerja dan berwirausaha. Sebesar 19% penerima disabilitas yang sebelumnya menganggur saat ini berwirausaha, sementara itu 15% penerima disabilitas yang sebelumnya mengganggur kini bekerja sebagai pegawai/buruh/karyawan lepas.

Dari sisi pendapatan, 18% penerima disabilitas mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan sebelum program. Pertumbuhan 13% juga terlihat dari jumlah wirausaha penyandang disabilitas setelah menerima Kartu Prakerja, dari 115.027 wirausaha sebelum program menjadi 130.543 wirausaha.

 

 


Bukan Lagi Semi Bansos

Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan oleh pemerintah pada 2023 ini. (www.prakerja.go.id)

Program Kartu Prakerja mengubah pola kerja dengan menjalankan  Skema Normal. Program Prakerja tak lagi bersifat semi-bansos seperti sebelumnya, tapi fokus pada pengembangan keterampilan angkatan kerja.

"Nilai beasiswa pelatihan dinaikkan, sementara insentif diturunkan. Secara total, jumlah nilai manfaat yang diterima peserta lebih tinggi dari sebelumnya, yakni dari Rp 3,5 juta menjadi Rp 4,2 juta," ujar Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dikutip dari akun resmi prakerja, Kamis (2/1/2023).

Karena Prakerja  tidak lagi bersifat semi bansos, maka semua penerima bantuan sosial sebelumnya, apakah itu PKH, BPUM, BSU dan lain-lain sudah boleh mengikuti Program Kartu Prakerja.


Cara Ikut Prakerja

Berikut langkah-langkah mudah mengikuti program Kartu Prakerja:

1. Pendaftaran

Daftar dengan data diri kamu. Siapkan e-mail, NIK, nomor KK dan nomor HP yang masih aktif untuk mendaftar.

2. Seleksi

Ikuti tes motivasi dan kemampuan dasar untuk bisa mengikuti seleksi gelombang, serta tunggu pengumuman hasilnya.

3. Pilih Pelatihan

Pilih pelatihan yang kamu minati di Mitra Platform Digital dan bayar dengan Kartu Prakerja.

4. Ikuti Pelatihan

Selesaikan pelatihan dan dapatkan sertifikat.

5. Beri Rating dan Ulasan

Berikan rating dan ulasan terhadap pelatihan yang telah kamu ikuti.

6. Insentif Biaya Mencari Kerja

Sambungkan rekening/e-wallet di salah satu Mitra Pembayaran untuk mendapat insentif Rp600 ribu/bulan selama 4 bulan setelah kamu menyelesaikan pelatihan.

7. Insentif Pengisian Survei Evaluasi

Isi 3 survei yang diberikan dan dapatkan insentif Rp50 ribu untuk setiap survei.

Infografis: Waspada Joki Kartu Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya