Liputan6.com, Jakarta Ucapan duka atas meninggalnya mantan pelatih timnas Indonesia, Benny Dollo terus mengalir di media sosial. Pria asal akrab disapa Bendol itu tutup usia di RSUD Tangsel, pada Rabu malam (1/2/2023).
Jagat maya terguncang saat mantan gelandang timnas Indonesia, Firman Utina mengunggah kabar kepergian Benny Dollo melalui akun Instagram-nya. Dalam unggahannya, Firman memajang foto bersama Benny Dollo tengah memegang trofi Copa Di Sam Soe yang dimenangkan bersama Arema FC.
Advertisement
"Selamat jalan om Beni Dollo," tulisnya disertai emoji menangis serta minta maaf.
Firman sendiri tidak bisa mendampingi Bendol di hari-hari terakhirnya. Mantan pemain Persita Tangerang itu tengah berada di luar kota saat Benny Dollo dinyatakan meninggal dunia tadi malam.
Benny Dollo wafat di usia 72 tahun. Pria yang mengawali karier kepelatihannya bersama tim legendaris Jakarta, UMS tersebut meninggalkan seorang istri, dua orang anak, dan dua cucu.
Induk Federasi Sepak Bola Indonesia atau PSSI juga merasa kehilangan atas kepergian Bendol. Lewat akun Instagramnya, PSSI mengunggah kompilasi foto hitam putihnya sebagai ungkapan duka.
"Turut berduka cita atas berpulangnya Coach Benny Dollo. Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tulis PSSI dalam postingannya.
Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh klub-klub yang pernah ditangani Bendol, seperti Arema dan Persita Tangerang. Lewat akun medsos-nya, kedua klub juga menyampaikan rasa dukanya.
Kiprah Bendol
Semasa hidupnya, Benny Dollo memang dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik di Indonesia. Suami Hendrita Pasaribu itu telah menangani sederet klub elite dan pernah menukangi timnas Indonesia
Dari perjalanan tersebut, sosok yang akrab disapa Bendol ini meraup sejumlah gelar. Di antaranya membawa Pelita Jaya juara sebanyak tiga kali.
Bendol juga membantu Arema Malang menjuarai Liga Indonesia 2004 serta Copa Indonesia 2005 dan 2006. Dengan catatan ini, Bendol jadi salah satu pelatih lokal yang berprestasi.
Benny Dollo pernah melatih rimn Timnas Indonesia dalam dua periode, salah satunya di Piala AFF 2008. Kala itu Tim Garuda disingkirkan Thailand di semifinal.
Sosok kelahiran Manado ini juga melatih tim U-23 yang tampil di SEA Games 2001. Kembali Thailand menjegal ambisinya membawa tanah kelahiran berjaya pada semifinal.
Dalam kiprahnya ini, Bendol mempersembahkan Piala Kemerdekaan 2008 bagi Indonesia.
Advertisement
Bukan Benny Dollo
Benny lahir di Manado, 22 September 1950. Selama ini publik lebih mengenalnya dengan nama Benny Dollo. Namun salah seorang kerabatnya, Jerry Simon, mengatakan, kalau pria yang dikenal sebagai pelatih tempramental itu sebenarnya memiliki nama lengkap dengan ejaan yang sedikit berbeda.
Menurutnya, di dokumen resmi nama yang tertera adalah Benny Selvianus Dolo. "Yang benar sebenarnya Dolo bukan Dollo. Tapi orang-orang tahunya Benny Dollo dengan dua huruf l," kata Jerry.
Dimakamkan Sabtu
Benny Dolo meninggal di RSUD Tangsel setelah sempat dirawat selama empat hari. Sang menantu, Eva menjelaskan kalau mendiang Benny Dolo dilarikan ke RSUD Tangsel, pada Minggu (29/1/2022).
Bendol sempat dirawal di ruang ICU sebelum dinyatakan meninggal Rabu malam pukul 20.45 WIB.
"Tadi malam meninggal pada pukul 20.45 WIB karena penyakit jantung," kata Eva di rumah duka, Kompleks Pamulang Permain 1, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa dini hari WIB (2/2/2023).
Jenazah Benny Dollo tiba di rumah duka kompleks Pamulang Permai 1, Tangsel, sekitar pukul 00.26, Kamis (2/2/2023). Keluarga dekat dan tetangga tampak berkumpul menyambut kepulangan mendiang Benny Dolo. Setelah jenazah tiba di rumah duka, pihak keluarga menggelar kebaktian singkat.
Rencananya, Bendol akan dimakamkan di TPU Astanaraga, Pamulang 2, Tangsel, Sabtu (4/2/2023).
Advertisement
Biodata
Nama: Benny Selvianus Dolo
Lahir: Manado, 22 September 2023
Wafat: Tangsel, 1 Februari 2023
Istri: Hendrita Launa Pasaribu
Anak: Fransisco Dolo dan Jane Dolo
Karier sebagai pelatih:
- 1983 : UMS 80
- 1985: UMS Amatir
- 1987–1994: Pelita Jaya Jawa Barat
- 1995–1998: Persita Tangerang
- 1999: Persitara Jakarta Utara
- 2000: Persma Manado
- 2000–2001: Timnas Indonesia
- 2001–2003: Persita Tangerang
- 2004–2006: Arema Malang
- 2007–2008: Persita Tangerang
- 2008–2009: Timnas Indonesia
- 2009–2010: Persija Jakarta
- 2010–2011: Mitra Kukar
- 2013–2014: Persija Jakarta
- 2014–2016: Sriwijaya F.C.
Penghargaan dan gelar:
Bersama Pelita Jaya
- Peringkat 2 Galatama 1987/88
- Peringkat 2 Piala Galatama 1988
- Juara Galatama 1988/89
- Peringkat 2 Piala Galatama
- Juara Galatama 1990
- Juara Galatama 1993/94
Bersama Persita Tangerang
- Runner up Liga Indonesia 2002
Bersama Arema Malang
- Juara Divisi Satu Liga Indonesia 2004
- Juara Copa Indonesia 2005 dan 2006
Bersama Timnas Indonesia
- Juara Piala Kemerdekaan 2008