Jelang Pemilu 2024, MUI Mulai Didekati Parpol

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis menyampaikan bahwa lembaganya telah didatangi sejumlah partai politik (parpol) jelang Pemilu 2024.

oleh Winda Nelfira diperbarui 02 Feb 2023, 14:15 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis menyampaikan bahwa lembaganya telah didatangi sejumlah partai politik (parpol) jelang Pemilu 2024. (Foto: Winda Nelfira/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis menyampaikan bahwa lembaganya telah didatangi sejumlah partai politik (parpol) jelang Pemilu 2024.

Dia menyebut tak hanya parpol lama, parpol baru pun turut menyambanginya.

Hal ini diungkapkan Cholil ditemui dalam acara Ijtima Ulama Jakarta oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Novotel, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2023).

"Mulai awal itu MUI selalu didatangi oleh seluruh partai dan seluruh partai kita terima. Seluruh partai itu datang, bahkan yang mau bikin partai pun datang ke MUI dan kami sebagai rumah umat ya kami terima semuanya," kata Cholil.

Kendati demikian dia tak mau membocorkan parpol mana saja yang dimaksud. Semua parpol yang berkunjung itu, kata dia dekat dengan MUI.

"Ya semua dekat dengan kita, partai dekat, pejabat dekat namanya MUI kan juga melaksanakan dakwah menyampaikan yang baik. Kalau ga dekat kan gimana kan teriak-teriak, kalau dekat kan tinggal bisik-bisik," Jelas Cholil.

 


Semua Parpol Punya Tujuan Sama

Pasalnya, lanjut dia semua parpol punya tujuan yang sama yakni membangun bangsa Indonesia.

Dia turut menyampaikan sejumlah pesan kepada parpol yang datang diantaranya perihal larangan kampanye di tempat ibadah hingga etika dalam berpolitik.

"Dan kami doakan semuanya, semua partai kami doakan, orang yang nyalon kita doakan enggak ada yang buruk semua ingin membangun bangsa kok. Tapi kita sampaikan rambu-rambunya, jangan kampanye di masjid, jangan jelek-jelekin yang lain, jangan menistakan agama yang lain, junjung tinggi etika berpolitik," tambahnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya