Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024 mendatang.
Dari hasil survei yang dirilis 18 Mei 2023 tersebut, nama Erick Thohir selaku Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI saat ini masuk ke dalam daftar 5 besar calon Presiden di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Advertisement
Adapun pada hasil survei LSI, Menteri BUMN ini berada di posisi ke-9 dari 10 capres di Pemilu 2024 mendatang. Erick Thohir hanya mencapai angka 0,5 persen.
Sementara untuk hasil survei terkini Indikator Politik Indonesia, Ketum PSSI ini berada di posisi ke-5 dengan perolehan angka di 2,4 persen.
Di atas Erick Thohir ada nama-nama Capres 2024 unggulan, seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.
Berikut Elektabilitas Capres 2024 Berdasarkan Indikator Politik Indonesia:
- Ganjar Pranowo - 29,3 persen
- Prabowo Subianto - 24,2 persen
- Anies Baswedan - 15,0 persen
- Ridwan Kamil - 4.7 persen
- Erick Thohir - 2,4 persen
Walau jauh di bawah dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan dalam lomba sebagai Capres 2024, ternyata Erick Thohir cukup populer sebagai pasangan Capers atau sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Berdasarkan responden survei, Erick Thohir masuk dalam peringkat ke-3 dari 5 nama diunggulkan sebagai Cawapres 2024.
Berikut Elektabilitas Erick Thohir Sebagai Cawapres di Pemilu 2024:
- Sandiaga Salahuddin Uno - 24,5 persen
- Ridwan Kamil - 18,3 persen
- Erick Thohir - 15,3 persen
- Mahfud MD - 13,7 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono - 7,5 persen
Angka elektabilitas Erick Thohir sebagai Cawapres di Pemilu 2024 meningkat dari hasil survei LSI, di mana dalam laporan tersebut Menteri BUMN itu hanya mengantongi angka 10,5 persen.
Elektabilitas Erick Thohir di Pilpres 2024 Versi LSI 3 Mei 2023
Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru saja merilis laporan tentang elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024 mendatang.
Berdasarkan laporan LSI yang dirilis Rabu 3 Mei 2023, Menteri BUMN Erick Thohir masih masuk ke dalam daftar 10 calon Presiden dengan angka 0,5 persen.
Adapun angka ini didapatkan oleh para peneliti di LSI dari 1220 responden, dengan rentang waktu mulai dari 12 hingga 17 April 2023.
Informasi, angka ini sebetulnya tidak jauh berbeda dari laporan survei SRMC yang sempat dirilis pada 15 April 2023 lalu.
Dalam laporan milik SRMC, Ketua Umum PSSI tersebut juga mengantongi angka 0,5 persen. Dimana jauh di bawah nama-nama Capres di Pemilu 2024, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, hingga Sandiaga Salahuddin Uno.
Elektabilitas Capres Hasil LSI:
- Prabowo Subianto - 18,3 persen
- Ganjar Pranowo - 16.2 persen
- Anies Baswedan - 13,1 persen
- Joko Widodo - 6,8 persen
- Ridwan Kamil - 1.8 persen
- Mahfud MD - 0.8 persen
- Sandiaga Uno - 0.6 persen
- Erick Thohir - 0.5 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono - 0.5 persen
- Gibran Rakabuming Raka - 0,4 persen
Walau kurang populer dalam Capres di Pemilu 2024 versi laporan LSI, ternyata Erick Thohir menjadi salah satu nama favorit yang dirasa pantas menduduki posisi Wapres pada pemerintahan berikutnya.
Dari simulasi 17 nama semi terbuka Capres 2024, nama Erick Thohir masuk ke dalam lima besar terpopuler bersama dengan Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono.
- Ridwan Kamil - 19,5 persen
- Sandiaga Salahuddin Uno - 14,4 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono - 11,6 persen
- Erick Thohir - 10,5 persen
- Khofifah Indar Parawansa - 6,8 persen
Advertisement
Elektabilitas Erick Thohir di Pilpres 2024 Versi SRMC 15 April 2023
Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 memang masih sekitar kurang dari satu tahun lagi, dimana jelang hari besar tersebut warga Indonesia akan menentukan siapa yang akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Jelang gelaran besar tersebut, sejumlah lembaga survei acap kali merilis laporan tentang elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2024.
Kali ini adalah gilran survei elektabilitas dari Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SRMC), yang membagikan laporan survei terbaru mereka.
Berdasarkan laporan survei SRMC yang dirilis Sabtu 15 April 2023, elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir hanya mencapai angka 0.5 persen.
Adapun data tersebut di dapat oleh peneliti dari 1216 respondens dipilih secara acak, dan sudah melalui proses validasi dan screening.
Tentunya angka ini jauh di bawah tiga nama Capres 2024 teratas, seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan untuk simulasi siapa yang respondens pilih sebagai Presiden bila Pemilu diadakan sekarang.
Berikut Elektabilitas Capres Hasil SRMC:
- Ganjar Pranowo - 16.5 persen
- Prabowo Subianto - 16.3 persen
- Anies Baswedan - 9.8 persen
- Joko Widodo - 9.2 persen
- Ridwan Kamil - 1.6 persen
- A. Muhaimin Iskandar - 0.7 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono - 0.6 persen
- Erick Thohir - 0.5 persen
- Mahfud MD - 0.4 persen
- Sandiaga Uno - 0.4 persen
Sementara dihasil survei Indikator Politik pada 26 Maret 2023, ternyata elektabilitas Erick Thohir berada di angka 1.3 persen.
Menariknya, nama Erick Thohir sendiri cukup populer ketika peneliti meminta agar respondes memilih satu dari 30 nama Capres 2024 bila Pemilihan Umum digelar saat ini.
Nama Ketua Umum PSSI Erick Thohir masuk ke dalam lima besar yang paling populer, bersama dengan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.
Kelima nama tersebut mengantongi presentasi, sebagai berikut:
- Ganjar Pranowo - 24.3 persen
- Prabowo Subianto - 22.5 persen
- Anies Baswedan - 15.0 persen
- Ridwan Kamil - 6.8 persen
- Erick Thohir - 2.8 persen
Elektabilitas Erick Thohir di Pilpres 2024 Versi Indikator Politik 26 Maret 2023
Lembaga survei Indikator Politik baru saja mengungkap laporan tentang elektabilitas sejumlah nama calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2024.
Salah satu nama tersebut adalah Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan selama periode Februari dan Maret 2023, diposisi berapa elektabilitas Erick Thohir?
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik yang dirilis pada Minggu 26 Maret 2023, elektabilitas Erick Thohir hanya menyentuh di angka 1,3 persen untuk simulasi 10 nama Capres 2024.
Angka ini jauh di bawah tiga nama Capres 2024 populer lainnya, seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Berikut Elektabilitas Capres Hasil Survei Indikator Politik
- Ganjar Pranowo - 30.8 persen
- Prabowo Subianto - 22.5 persen
- Anies Baswedan - 22.0 persen
- Ridwan Kamil - 8,3 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono - 2.4 persen
- Khofifa Indar Parawansa - 2.1 persen
- Sandiaga Salahuddin Uno - 1.5 persen
- Erick Thohir - 1.3 persen
- Puan Maharani - 0.7 persen
- Airlangga Hartarto - 0.2 persen
Dari data survei, terlihat angka elektabilitas Menteri BUMN ini mengalami pasang surut, dimana pada Juni 2022 dia berada diangka 2.1 persen.
Angka elektabilitas Erick Thohir sebagai Capres di Pemilu 2024 mencapai posisi tertinggi pada November 2022 di angka 4.3 persen.
Setelah itu, elektabilitas Ketua Umum PSSI tersebut kembali turun ke angka 1.9 persen pada Maret 2023.
Secara umum, dukungan terhadap calon presiden cenderung tidak banyak mengalami perubahan berarti, tiga nama besar masih mendominasi. Sementara itu, nama-nama lainnya hingga saat ini juga belum menunjukkan perubahan berarti.
Walau kurang populer di perebutan calon presiden, angka elektabilitas Erick Thohir terbilang tinggi sebagai calon wakil presiden atau cawapres 2024.
Dalam hasil survei Indikator Politik yang sama, dari 18 nama calon wakil presiden di Pemilu 2024, nama Erick Thohir masuk dalam 5 besar.
Elektabilitas Cawapres Hasil Survei Indikator Politik
- Ridwan Kamil 20.3 persen
- Sandiaga Salahuddin Uno 14.2 persen
- Agus Harimurti Yudhoyono 13.4 persen
- Erick Thohir 12.9 persen
- Khofifa Indar Parawansa 6.1 persen
Berdasarkan survei, dukungan Erick sebagai cawapres di Pemilu 2024 mengalami peningkatan besar dari Desember 2022 hingga Februari 2023.
Pada Desember 2022, elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres 2024 hanya berada di angka 10.3 persen. Kini, angka tersebut meningkat menjadi 14.5 persen.
Peningkatan ini jauh berbeda dari Sandiaga Salahuddin Uno (14.8 persen menjadi 16.4 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (13.6 persen ke 14.5 persen).
Sementara itu, elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cawapres paling drastis mengalami penurunan dari 24.1 persen ke 21.2 persen.
Advertisement
Elektabilitas Erick Thohir di Pilpres 2024 Versi Survei Median 28 Januari 2023
Baru-baru ini, Survei Median (Media Survei Nasional) merilis data elektabilitas sejumlah nama kandidat capres dan cawapres di Pemilu 2024 pada 28 Februari 2023.
Sejumlah nama kandidat capres di Pemilu 2024, seperti Prabowo, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Agus Harimurti Yudhoyono masuk lima besar hasil Survei Median ini.
Lalu bagaimana dengan Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir? Berdasarkan data survei, Erick tidak masuk ke dalam daftar lima besar capres di Pemilu 2024 mendatang.
Akan tetapi, Ketua Umum PSSI tersebut dianggap layak menjadi kandidat cawapres di Pemilu 2024 dengan angka 3 persen.
Adapun dalam daftar ini Erick Thohir masih di bawah nama-nama seperti Ridwan Kamil (16,9 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (10 persen), Sandiaga Uno (6,5 persen), dan Muhaimin Iskandar (6 persen).
Di bawah Erick, ada nama-nama lain cawapres Pemilu 2024 muncul mulai dari Airlangga Hartarto (2,8 persen), dan Khofifah Indar Parawangsa (2 persen).
Informasi, Survei Median ini mengambil data menggunakan rancangan nonprobability sampling, dimana kuesioner disebar melalui Facebook dengan target pengguna aktif berusia 17-60 ke atas.
Hasilnya terkumpul sebanyak 400 responden Facebook tersebar di 38 provinsi diambil tanggal 22-26 Februari 2023.
"Mengingat sampel adalah pengguna media sosial, survei ini tidak dimaksudkan untuk memberi gambaran persepsi populasi secara keseluruhan," ucap peneliti senior Median Ade Irfan Abdurrahman di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Hasil survei ini dimaksudkan untuk menggali persepsi pengguna media sosial atau warganet tentang siapa capres dan cawapres di Pemilu 2024 pilihan mereka.
Survei Elektabilitas Erick Thohir di Pilpres 2024 Versi Litbang Kompas 22 Februari 2023
Belakangan ini nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi perbincangan, dan kerap muncul dalam berbagai survei terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Dalam laporan survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 22 Januari 2023, elektabilitas Erick Thohir hanya mencapai angka 1,6 persen.
Ini jauh dari elektabilitas Ganjar Pranowo di posisi pertama di angka 29,2 persen, dilanjutkan dengan Prabowo Subianto di 19,4 persen, dan posisi ketiga Anies Baswedan dengan 16,5 persen sebagai capers Pemilu 2024.
Lalu elektabilitas Erick Thohir Capres 2024 pun hanya mencapai 1,6 persen, di bawah Ridwan Kamil (8,7 persen), Sandiaga Salahuddin Uno (3,4 persen), dan Agus Harmurti Yudhoyono (1,9 persen).
LSI menyebutkan, survei ini dilakukan pada 7 hingga 11 Januari 2023 dengan 1221 responden yang dipilih secara acak dari nomor telepon, validasi, dan screening.
Dijelaskan, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memilik ponsel.
Selain LSI, lembaga survei Indikator Indonesia juga merilis laporan elektabilitas bakal capres dan cawapres Pemilu 2024.
Tercatat, elektabilitas bakal pasangan capres Ganjar Pranowo dan cawapres Erick Thohir menguat.
Berdasarkan temuan nasional terbaru lembaga survei itu, elektabilitas Ganjar Pranowo–Erick Thohir meningkat sebesar 4,6 persen dari bulan November hingga Desember 2022.
Terekam, angka elektabilitas duet kepala daerah dan menteri tersebut di bulan Desember 2022 di angka 35,4 persen. Sedangkan pada bulan November lalu, angka elektabilitas pasangan tersebut hanya di angka 30,4 persen.
"Ketika elektabilitas Ganjar Pranowo naik di bulan Desember, elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir itu juga naik," kata Direktur Eksekutif Indikator Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat rilis Indikator 'Kinerja Presiden, Elektabilitas Bakal Capres dan Partai Jelang 2024 periode 1–6 Desember 2022', baru-baru ini.
Advertisement
Survei Elektabilitas Erick Thohir di Pilpres 2024 Versi LSI 22 Januari 2023
Litbang Kompas baru saja merilis hasil survei terkini terkait elektabilitas sejumlah nama-nama capres di Pilpres 2024.
Salah satu nama tersebut adalah Erick Thohir. Di angka berapa persen Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI yang baru diangkat ini ketimbang capres lainnya?
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada 22 Februari 2023, elektabilitas Erick Thohir sebagai capres Pemilu 2024 di angka 4,5 persen.
Angka ini meningkat daripada angka elektabilitas Erick Thohir dalam survei LSI 22 pada 22 Januari 2023 yang hanya berada di angka 1,6 persen.
Posisi Erick Thohir ini memang jauh di bawah nama-nama capres Pemilu 2024, seperti kader Golkar Ridwan Kamil dengan elektabilitas di angka 22,7 persen.
Di posisi setelah Gubernur Jawa Barat tersebut, ada Sandiaga Uno di angka 7,3 persen, dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan angka elektabilitas 5,8 persen.
Selain Erick Thohir, nama-nama capres alternatif dengan angka di bawah 5 persen, termasuk Mensos Tri Rismaharini 4,3 persen, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa 2,3 persen.
Lainnya, antara lain Ketua DPR Puan Maharani 1,5 persen, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 0,8 persen, dan Menko Polhukam Mahfud MD 0,7 persen.
Tokoh calon presiden alternatif lain dengan elektabilitas 0,5 persen adalah, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, serta politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama.
Tokoh yang lainnya secara total sebesar 2,2 persen. Serta responden yang tidak tahu atau tidak jawab 45,9 persen. Litbang Kompas menggelar survei melalui wawancara tatap muka pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023.
Adapun jumlah responden 1.202 orang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Erick Thohir Apresiasi Masuk Survei Capres dan Cawapres Pemilu 2024
Digadang-gadang menjadi capres atau cawapres, Erick Thohir mengapresiasi hal tersebut di sejumlah lembaga survei. Namun, bagi Erick berbicara soal pilpres masih terlalu dini.
"Masih bagian riset yang dilakukan, nah itu apresiasi, tetapi kan kita tahu terlalu dini lah," kata Erick di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (27/1).
Menurutnya, ada persoalan ekonomi yang perlu menjadi perhatian. Seperti harga BBM, kurs dollar, hingga energi dan pangan.
"Kalau kita lihat situasi ekonomi pun masih belum menentukan. Kemarin harga BBM turun, Alhamdulillah, ketika harga 79 dollar, tetapi prediksi bisa naik ke 90 dollar lagi," tuturnya.
"Terus data-data riset harga pangan, ini yang tertinggi, naik sampai 14 persen. Tentu kami fokus bagaimana ketahanan energi dan pangan saja," sambungnya.
Erick mengatakan, pencalonan pilpres masih lama. Dia pun menyinggung jika ada pihak ingin mencalonkan diri di pilpres, tetapi tidak ada yang ingin mencalonkan orang itu.
"Dan kalau masalah pencalonan itu masih lama. Terus kita nyalon-nyalon ini, nggak ada yang nyalonin buat apa. Jadi, jangan terjebak pada opini tetapi apresiasi, ya kita nggak bisa menghilangkan sesuatu yang benar atau salah, itu kan apresiasi," tuturnya.
Advertisement
Pendapatan BUMN Capai Rp 2.295 Triliun
Lebih lanjut, Kementerian BUMN selama tiga tahun ini telah berhasil melakukan transformasi terhadap perusahaan-perusahaan plat merah, sehingga segi kinerja keuangan maupun produktivitas kerja meningkat.
Peran BUMN dibawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir juga diakui sangat signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sejak tahun 2019 pihaknya telah melakukan transformasi BUMN secara terintegrasi yang hingga saat ini hasilnya telah mencapai 80 persen. Diharapkan dalam satu setengah tahun kedepan transformasi BUMN bisa mencapai 100 persen.
“Kerja keras BUMN dalam melakukan transformasi selama tiga tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan,” ungkap Erick dalam pembukaan State Owned Enterprises (SOE) International Conference 2022, sebagaimana dikutip dari kanal Bisnis, Kamis (2/1/2023).
Dari sisi kinerja BUMN, transformasi yang dilakukan telah meningkatkan pendapatan BUMN dari tahun 2020-2021 menjadi Rp2.295 triliun, naik sebesar 18,8 persen. Sedangkan laba konsolidasi melonjak 838 persen dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp124,7 triliun pada 2021.
Total aset BUMN mencapai Rp8.978 triliun pada akhir 2021, setara dengan 53 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Erick menjelaskan, hasil transformasi BUMN, menunjukkan berbagai kebijakan yang dirumuskan dan upaya yang dilakukan sudah berada pada arah yang tepat.
Keberlanjutan transformasi sangat penting bagi BUMN untuk menjalankan perannya sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan (agent of development) secara lebih efektif serta memberikan manfaat nyata bagi bangsa dan masyarakat.
“Konferensi ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah Indonesia untuk menginformasikan kepada masyarakat internasional tentang transformasi BUMN yang dilakukan dan menjelaskan pentingnya BUMN kepada masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Dampak ke BTN
Keberhasilan transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN berdampak positif pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Dari sisi kinerja, pelayanan dan sumber daya manusia (SDM), Bank BTN terus menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun belakangan.
Berbagai kerja sama telah dilakukan Bank BTN dengan BUMN lainnya seperti pembangunan rumah milenial dengan konsep hunian Transit Oriented Development (TOD) yang bersinergi dengan Perumnas, BUMN Karya serta PT KAI. Dengan transformasi dan sinergi yang dilakukan, Bank BTN berhasil meningkatkan kinerjanya.
Laba bersih Bank BTN terus mengalami kenaikan secara signifikan dari Rp209 miliar pada 2019, melonjak menjadi Rp1,6 triliun pada 2020, kemudian pada tahun 2021 naik lagi menjadi Rp2,37 triliun.
Sementara dari sisi aset jika pada 2019 baru sekitar Rp311 triliun, pada tahun 2020 naik menjadi Rp361 triliun dan pada 2021 melonjak menjadi Rp371 triliun. Hingga akhir September 2022 aset Bank Fokus Perumahan ini naik lagi menjadi Rp381 triliun.
Transformasi yang dilakukan Bank BTN mendapatkan pengakuan dari lembaga internasional. Euromoney pada pertengahan Juli 2022 lalu menetapkan Bank BTN sebagai Best Asia’s Transformation Bank Tahun 2022 dalam ajang Euromoney Awards of Excellence 2022.
Euromoney menilai Bank BTN telah menjalani transformasinya dengan baik dan fokus pada perluasan bisnis berbasis ekosistem perumahan. Beberapa langkah transformasi yang dijalani Bank BTN telah menunjukkan hasil, di antaranya produk Tabungan BTN Investa dan Tabungan BTN Bisnis yang baru diluncurkan dapat membantu mengurangi biaya dana mahal.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Advertisement