Setop Monopoli Swasta, Negara Bakal Atur Impor Jagung dan Kedelai

Dirut Bulog Budi Waseso menjelaskan, kebijakan negara untuk mengambil alih impor jagung dan kedai kini masih menunggu proses penataan regulasi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Feb 2023, 17:30 WIB
Pekerja menunjukkan kedelai untuk bahan baku pembuatan tahu di salah satu tempat produksi tahu di rumah industri Kawasan Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). Menekan harga kedelai impor yang terus melambung tinggi pemerintah berencana mendatangkan kedelai impor dari Amerika. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, negara akan mengambil alih pelaksanaan impor jagung dan kedelai. Sehingga, monopoli swasta terhadap impor untuk kedua komoditas pangan itu bisa selesai.

Pria yang akrab disapa Buwas ini menekankan, Perum Bulog nantinya akan menjaga ketahanan stok padi, jagung, kedelai (Pajale) sebagai komoditas pangan utama.

"Nantinya Pajale itu ada di Bulog secara umum. Tata niaganya akan diatur kementerian terkait termasuk Kemendag dan Kementan," ujar Buwas di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Berkaca pada pengalaman, ia mengatakan, pengrajin produk jadi kedelai seperti tahu tempe kerap kesulitan dapat bahan baku di pasar domestik, karena harganya terlampau mahal.

"Pengrajin tempe tahu nanti tidak bisa produksi karena bahan baku enggak ada dan ketergantungan impor, selama ini belum bisa diatur oleh negara," kata Buwas.

"Mudah-mudahan nanti dengan Pajale diatur negara melalui Bulog. Sehingga nanti importir tidak bisa bebas impor atau kuasai, semua harus dikendalikan negara melalui bulog," tegasnya.

Namun, Buwas menambahkan, kebijakan negara untuk mengambil alih impor jagung dan kedai kini masih menunggu proses penataan regulasi.

"Sekarang dalam penataan-penataan unyuk perbaikan ke depan lebih baik. Soal Pajale dalam undang-undang kewenangannya di Bulog. Regulasi kita perbaiki, sehingga tak ada lagi monopoli swasta," tandasnya.


Kedelai Impor Masuk, Mendag: 1-2 Hari Harga Turun ke Rp 11.000

Pekerja mencuci kedelai yang akan digunakan untuk bahan baku pembuatan tahu di salah satu tempat produksi tahu di rumah industri Kawasan Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). Menteri Perdagangan mengatakan rencana impor kedelai guna menekan kenaikan harga tempe dan tahu di dalam negeri sudah disetujui Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan harga kedelai dalam waktu dekat akan turun, kembali menjadi Rp11.000-Rp12.000 per kilogram (kg). Sebab saat ini impor kedelai sudah tiba di Pelabuhan Merak, Banten.

"Kedelai sudah tiba di Merak. Oleh karena itu, 1-2 hari ini harga kedelai sudah dipastikan Rp11.000 sampai Rp12.000, turun dari Rp14.000 (per kg)," kata Zulkifli pada acara Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebut kenaikan harga kedelai di pasaran meningkat sejak bulan Oktober-Desember. Bahkan di bulan Desember harganya mencapai Rp13.000-Rp14.000 per kg.

"Memang ada keterlambatan karena memang harga kedelai tinggi sekali Oktober-Desember di kisaran Rp13.000-Rp14.000," katanya.

Sehingga dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, pemerintah menugaskan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mengimpor kedelai. Dengan harapan harga kedelai bisa ditekan murah.

"Cuma berbagai kendala belum bisa terkendali tapi sudah diambil oleh beberapa pelaku sektor lain," ungkapnya.

Sebelumnya, sejak November lalu Zulkifli telah menugaskan Bulog untuk impor kedelai sebanyak 350.000 ton untuk memenuhi kebutuhan para perajin tahu dan tempe di Tanah Air.

Impor kedelai ini mayoritas berasal dari Amerika Serikat. Dengan jumlah impor kedelai tersebut diharapkan harga kedelai bisa turun menjadi Rp11.000 per kg.

 


Mendag Usul Subsidi Kedelai Diberikan Langsung ke Importir

Pekerja tengah membuat tahu di industri rumahan di Jakarta, Minggu (6/11/2022). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Indonesia melalui Perum Bulog akan mengimpor 350 ribu ton kedelai untuk mengatasi kenaikan harga komoditas tersebut yang memengaruhi kenaikan harga tempe di dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan agar para importir kedelai yang menjalankan bisnis dengan efisien bisa mendapatkan subsidi langsung. Hal ini untuk mendukung kestabilan harga bahan pangan terutama jelang Idul Fitri nanti.  

Zulkifli Hasan menjelaskan, pasokan kedelai di Indonesia yang menjadi bahan baku tempe dan tahun saat ini aman. Alasannya, sebanyak 56 ribu ton kedelai segera membanjiri pasar. Kedelai ini merupakan kedelai yang diimpor oleh  FKS Group. 

“Hari ini dibongkar kedelai sebanyak 56 ribu ton oleh FKS Group dengan harga Rp 12.000 per kg dan selanjutnya dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam pemberian penggantian selisih harga pembelian kedelai menjadi Rp 11.000 per kg," kata Zulkifli Hasan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (16/1/2023).

"Program ini merupakan kelanjutan program bantuan kedelai Pemerintah yang dilanjutkan oleh Bapanas. Mudah-mudahan pada Januari, Februari, Maret menjelang puasa dan Lebaran harga kedelai berangsur turun dan stabil," Manbah Mendag.

Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi pengusaha yang telah mendatangkan kedelai. "Pengusaha ini aset, kita harus dukung. Pengusaha kalau bisa efisien, harga kedelai akan menjadi lebih bagus. Saya sudah mengusulkan agar subsidi berupa harga diberikan langsung kepada importir," imbuhnya.

Berdasarkan data CBOT pada 13 Januari 2023, harga kedelai secara internasional tercatat sebesar USD 14,99 per bushel. Harga ini turun 0,2 persen dibanding awal Januari 2023 lalu.

Sementara, berdasarkan pantauan Kemendag pada 12 Januari 2023, harga kedelai di tingkat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia tercatat sebesar Rp 13.175 per kg. Nilai ini turun 3,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan di tingkat importir harga kedelai tercatat sebesar Rp 12.000 per kg.

Infografis Ragam Tanggapan Harga Kedelai dan Ancaman Mogok Perajin Tahu Tempe. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya