BPJS Tidak Pernah Bagikan Bansos Ratusan Juta Rupiah, Waspada Konten Hoaks

BPJS Kesehatan mengimbau, masyarakat untuk tidak percaya terhadap informasi pemberian bantuan uang jutaan rupiah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Feb 2023, 16:40 WIB
Suasana pelayanan BPJS Kesehatan di Jakarta, Rabu (28/8/2019). Sedangkan, peserta kelas mandiri III dinaikkan dari iuran awal sebesar Rp 25.500 menjadi Rp 42.000 per bulan. Hal itu dilakukan agar BPJS Kesehatan tidak mengalami defisit hingga 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Informasi palsu atau hoaks mengenai pembagian dana bantuan sosial (bansos) masih saja beredar di media sosial. Salah satu lembaga yang dicatut untuk hoaks ini adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Misalnya saja pesan berantai di WhatsApp yang menyebut bahwa BPJS membagikan dana bansos ratusan juta rupiah.

Berikut isi pesannya:

"Selamat No anda Terpilih Menerima Bantuan

IDR 120.000.000Dari BPJS Pusat

ID Penerima 27FR57K

info bantuan bit.ly/bantuanresmibpjs.pusat

WA: 087815359499"

Pesan berantai yang beredar di WhatsApp sejak beberapa hari lalu itu ternyata hoaks. BPJS Kesehatan mengimbau, masyarakat untuk tidak percaya terhadap informasi pemberian bantuan uang jutaan rupiah.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan adalah hoaks alias berita bohong.

Menurutnya, BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut.

"Informasi seputar kesehatan bisa anda akses di website dan media sosial resmi BPJS Kesehatan seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube di aplikasi mobile JKN," tuturnya.

Dia pun mengimbau, masyarakat untuk berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan dan membiasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum membagikan pada orang lain.

"Anda juga dapat menghubungi call center BPJS Kesehatan di nomor 1500 400 jika membutuhkan informasi melakukan pengaduan atau bahkan mengecek kebenaran informasi yang anda terima," imbuhnya.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya