Liputan6.com, Jakarta - Ketika jenazah seorang wanita muda ditemukan di dalam mobil di sebuah kota di Jerman pada Agustus 2022, ia diidentifikasi sebagai Shahraban K (24). Namun, beberapa bulan kemudian, jaksa penuntut umum mengganti kesimpulan itu dengan kasus tidak terbayangkan yang dijuluki "pembunuhan Doppelganger."
Melansir Independent, Jumat (3/2/2023), mayat itu kini diidentifikasi sebagai beauty blogger berusia 23 tahun bernama Khadidja O, menurut dokumen pengadilan yang menyembunyikan nama keluarganya. Di atas kertas, kedua wanita itu tidak pernah diduga akan berpapasan.
Baca Juga
Advertisement
Shahraban K tinggal di Munich, sedangkan Khadidja O bertempat tinggal di Heilbronn, Baden-Wurttemberg, dengan jarak sekitar 161 kilometer. Terlepas dari itu, keduanya memiliki satu kesamaan, yakni wajah mereka terlihat sangat mirip.
Dalam kronologi, jaksa mengatakan bahwa dua perempuan ini bertemu dalam rencana jahat Shahraban K. Ia diduga telah menggunakan Instagram untuk membujuk Khadidja O bertemu dengannya di Ingolstadt, Bavaria.
Shahraban kemudian diduga menikam Khadidja O sampai meninggal dan membuang jasad korban ke dalam mobilnya. Itu semua dilakukan Shahraban demi memalsukan kematiannya sendiri.
Ditanya tentang kemungkinan motivasi tersangka oleh surat kabar Jerman Bild, Veronika Grieser dari kantor kejaksaan umum Ingolstadt mengatakan, "Dapat diasumsikan bahwa ia ingin bersembunyi karena perselisihan internal keluarga dan memalsukan kematiannya sendiri."
Demi melancarkan niatnya, Shahraban diduga telah membuat akun Instagram palsu untuk mencari wanita yang mirip dengannya sehingga ia dapat menjerat mereka sebagai bagian dari rencana mengerikan untuk melarikan diri dari masalah, menurut penyidik.
Rencana Pembunuhan
Setelah dilaporkan mengevaluasi setidaknya lima perempuan dan mengeliminasi mereka karena tidak cukup cocok secara fisik, Shahraban akhirnya memilih Khadidja O. Korban dilaporkan sebagai seorang warga negara Albania yang lahir di Aljazair.
Diduga, tersangka pertama kali menghubungi targetnya dengan mengaku sebagai rapper Lune dan menawarinya membintangi video musik yang akan datang. Khadidja O semula curiga, dan mengirim pesan langsung ke bintang itu untuk menanyakan apakah tawaran tersebut asli.
"Saya harap Anda dapat melihatnya (pesan saya) dan menjawab saya karena saya sangat, sangat tidak yakin ... akan sangat keren jika Anda dapat memberi tahu saya apakah itu asli atau palsu," katanya.
"Itu palsu, sister. Jangan dijawab!" sebut Lune.
Tidak gentar, Shahraban K mencoba lagi dan kali ini meyakinkan Khadidja O untuk menemuinya di Ingolstadt dengan tawaran produk kecantikan, setelah diduga meminta pacarnya dari Kosovo, Sheqir K (24), membantu melaksanakan rencana tersebut.
Advertisement
Penemuan Jasad
Pasangan tersebut kemudian menjemput korban, membawanya ke hutan terdekat, dan melakukan serangan kekerasan. Menurut jaksa penuntut umum, Shahraban K telah memberi tahu orangtuanya bahwa ia mengunjungi kota tersebut untuk bertemu mantan suaminya.
Mereka jadi khawatir saat ia tidak kembali atau menjawab panggilan telepon. Orangtua Shahraban akhirnya pergi ke Ingolstadt, dan menemukan Mercedes putirnya pada 16 Agustus 2022 di daerah perumahan di dekat sungai Danube, dekat flat Sheqir K.
Di kursi belakang, mereka melihat tubuh seorang wanita muda berambut hitam yang telah jadi "korban kejahatan kekerasan," seperti yang diungkapkan polisi dalam pernyataan asli mereka pada 17 Agustus 2022.
Beberapa pisau juga dilaporkan ditemukan di dekatnya, tapi bukan yang digunakan untuk membunuh Khadidja O, kata polisi pada Bild. Keluarga kemudian percaya bahwa itu merupakan jasad putri mereka.
Namun, pemeriksaan post-mortem yang diikuti tes DNA dan sidik jari mengungkap identitas sebenarnya dari jenazah tersebut. Itu kemudian mengarah pada penangkapan Shahraban K dan Sheqir K.
Penjara Seumur Hidup
Dalam pernyataan kedua, polisi mencatat betapa "mirip" penampilan tersangka dan korban, dengan warna rambut dan makeup tebal mereka. Setelah beberapa bulan penyelidikan, polisi mengumumkan pada Senin, 30 Januari 2023, bahwa kasus tersebut telah ditingkatkan jadi tuduhan pembunuhan berencana.
Para tersangka sekarang diperkirakan akan diadili dan menjalani hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah. "Kami tidak memiliki kasus seperti ini setiap hari, terutama dengan perubahan yang spektakuler," kata juru bicara kepolisian setempat, Andreas Aichele.
Lebih lanjut ia berkata, "Pada hari kami menemukan mayatnya, kami tidak menyangka kasusnya akan berkembang seperti ini. Senjata untuk membunuh masih belum ditemukan, tapi beban pembuktiannya sangat berat. Korban tewas dengan lebih dari 50 luka tusukan dan wajahnya luka parah. Itu sangat brutal."
Meski penyelidikan masih berlangsung dan saksi lebih lanjut akan tetap diwawancarai, surat perintah penangkapan terhadap Sheqir K dan Sharaban K telah dikeluarkan pada 26 dan 27 Januari 2023.
Advertisement