Setahun Perang Rusia - Ukraina: Uni Eropa Siapkan Sanksi Baru

Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi baru bertepatan pada peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Feb 2023, 11:38 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tertawa dalam sebuah konferensi pers bersama setelah pembicaraan di Kyiv, Kamis (2/2/2023). Uni Eropa berencana untuk memberi Rusia dengan sanksi baru pada hari peringatan invasi Moskow ke Ukraina, kata kepala Komisi Eropa. (Sergei SUPINSKY/AFP)

Liputan6.com, Kyiv - Uni Eropa (UE) menjanjikan sanksi baru terhadap Rusia. Hal tersebut disampaikan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kyiv, Ukraina, pada Kamis (2/2/2023).

"Kami akan memperkenalkan kepada mitra G7, batas harga tambahan untuk produk minyak Rusia. Pada 24 Februari -tepat satu tahun sejak invasi Ukraina dimulai- kami akan memberlakukan paket sanksi ke-10," demikian diungkapkan Ursula dalam konferensi bersama dengan Presiden Volodymyr Zelensky seperti dikutip dari DW, Jumat (3/2).

Paket sanksi terbaru diumumkan setelah Presiden Zelensky berterima kasih kepada UE atas dukungannya. Namun, pada saat bersamaan, Zelensky juga menyampaikan kekecewaan karena menurutnya sanksi UE terhadap Moskow "sedikit melambat" dalam beberapa bulan terakhir.

Kedatangan Ursula ke Kyiv bertujuan untuk menghadiri KTT Uni Eropa-Ukraina.

"Senang bisa kembali ke Kyiv, yang keempat kalinya sejak invasi Rusia... Kami di sini bersama untuk menunjukkan bahwa UE mendukung Ukraina sekuat sebelumnya. Dan untuk lebih memperdalam dukungan dan kerja sama kami," twit Ursula.


Pendanaan untuk Menghilangkan Ranjau Darat

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tertawa dalam sebuah konferensi pers bersama setelah pembicaraan di Kyiv, Kamis (2/2/2023). Uni Eropa berencana untuk memberi Rusia dengan sanksi baru pada hari peringatan invasi Moskow ke Ukraina, kata kepala Komisi Eropa. (Sergei SUPINSKY/AFP)

Dalam kunjungannya ke Kyiv, Ursula didampingi oleh tim yang terdiri dari 15 komisaris lainnya, termasuk diplomat top UE Josep Borrel.

"Eropa bersatu dengan Ukraina sejak hari pertama. Dan akan tetap bersama Anda untuk menang dan membangun kembali," kata Borrell.

Dalam kesempatan yang sama, Borrel mengumumkan bahwa jumlah pasukan Ukraina yang akan diberikan pelatihan khusus di UE tahun ini akan meningkat hingga 30.000. Selain itu, dia juga menjanjikan bantuan senilai US$ 27,5 juta untuk menghilangkan ranjau darat di daerah yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina.


KTT Uni Eropa-Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memberikan konferensi pers bersama setelah pembicaraan di Kyiv, Kamis (2/2/2023). Sebanyak 16 komisaris Uni Eropa (UE), termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Kepala Urusan Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrel, dan Presiden Dewan UE Charles Michel, akan menggelar pertemuan dengan para menteri Ukraina di Kyiv. (Sergei SUPINSKY/AFP)

KTT UE-Ukraina yang berlangsung pada Jumat akan membahas bantuan militer ke Ukraina dan kemungkinan jalur negara itu untuk menjadi anggota UE. Kyiv diberikan status kandidat pada Juni tahun lalu. Namun, UE telah memperjelas bahwa status keanggotaan Ukraina tidak akan diakui saat negara itu masih berperang dan bahwa Zelensky harus melakukan reformasi keuangan dan politik yang serius terlebih dahulu.

Untuk poin terakhir, Ursula memuji upaya yang telah dilakukan Ukraina sejauh ini. Dia mengatakan kepada Zelenskyy, "Saya memuji Anda karena bereaksi begitu cepat di tingkat politik untuk memastikan bahwa perang melawan korupsi memberikan hasil yang nyata dan semakin ditingkatkan."

Eropa telah mempertahankan perannya sebagai sekutu setia Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu. Pertemuan pada Kamis menandai delegasi UE terbesar yang telah diterima Kyiv sejak saat itu.

UE telah menjanjikan bantuan sekitar 18 miliar euro untuk Ukraina tahun ini, termasuk dana untuk mempertahankan layanan penting tetap berjalan dan membantu Kyiv membayar gaji pekerja publik.

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya