Pemprov Jabar Janji Tak Akan Lepas Tangan dalam Program Petani Milenial

Pemprov Jabar berkomitmen melindungi dan mendampingi seluruh peserta program Petani Milenial hingga bisnisnya sukses dan membawa kesejahteraan bagi petani.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 04 Feb 2023, 08:00 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meresmikan Kick-Off Program Petani Milenial. Peresmian itu ditandai dengan penyematan apron kepada perwakilan petani milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/3/2021). (Foto: Pipin/Humas Jabar).

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berkomitmen melindungi dan mendampingi seluruh peserta program Petani Milenial hingga bisnisnya sukses dan membawa kesejahteraan bagi petani.

Menurut Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Yuke Mauliani Septina, sejak awal Pemprov Jabar telah mendampingi peserta program Petani Milenial, dimulai dari memberikan pelatihan untuk mengembangkan kapasitas petani milenial.

Kemudian memberikan bantuan sarana produksi pertanian, memberikan bantuan pascapanen melalui bantuan pengemasan komoditas panen.

Pemprov Jabar juga memberikan sertifikasi halal dan membantu pengurusan Hak Kekayaan Intelektual untuk produk yang dijual, hingga pemasaran produk.

Untuk permodalan, Pemprov Jabar memfasilitasi pembiayaan peserta petani milenial melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) BJB.

Dalam hal perkreditan ke BJB, offtaker bertindak sebagai penyerap komoditas sekaligus avalist atau penjamin, sehingga peserta Petani Milenial tak perlu mendaftarkan agunan apa pun ke bank.

Secara umum, kata Yuke, program Petani Milenial benefitnya telah banyak dirasakan para peserta di seluruh Jabar.

"Program ini sangat potensial mengingat luas lahan Jabar dan SDM yang banyak. Namun memang terkadang kita menemui permasalahan eksternal yang di luar dugaan seperti perang Rusia-Ukraina," kata Yuke dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (2/2/2023).

Yuke mencontohkan, komoditas tanaman hias di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Offtaker yang menyerap hasil panen ternyata kesulitan mengekspor ke luar negeri sehingga benefit kepada petani belum mengalir maksimal.

Pemprov Jabar berupaya membantu petani dengan menjualkan produk tanaman hias di berbagai pameran, dan mengimbau agar ASN membeli produk tersebut.

"Bahkan kita minta juga kepada ASN Jabar untuk membeli produk mereka, selain itu kita sediakan gerai-gerai pemasaran produk," ucap Yuke.

Perihal kewajiban yang harus dipenuhi peserta ke bank, Pemdaprov Jabar terus berkoordinasi dengan bank bjb agar peserta Petani Milenial tetap terlindungi. "Permasalahan ini Insya Allah akan kita selesaikan dengan bank BJB hari Senin (6 Februari 2023)," kata Yuke.

Dalam proses perjalanan program Petani Milenial, Pemprov Jabar terus melakukan evaluasi dan memonitoring setiap dinamika yang muncul. "Ini menjadi perhatian kami untuk perbaikan dan penyempurnaan sehingga pelaksanaan program berikutnya akan semakin baik," ujar Yuke.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya