Liputan6.com, Jakarta - Aktris Peggy Melati Sukma yang kini fokus sebagai pendakwah, telah menikah lagi dengan pengusaha sukses di New Zealand, Reza Abdul Jabbar. Bertemu dengan Arie Untung, Peggy dan Reza mengisahkan banyak hal mengenai pernikahan mereka.
Salah satunya adalah berkah dari niat baik Peggy Melati Sukma dan Reza Abdul Jabbar untuk melakukan akad nikah. Sejak pertama kali bertemu di bandara, rupanya Sang Khalik sudah menunjukkan jalan melalui keajaibanNya.
Melansir kanal YouTube Cerita Untungs, diunggah Rabu (1/2/2023) kemarin, Peggy Melati Sukma dan Reza Abdul Jabbar yang mengaku belum pernah bertemu sebelum akad nikah, rupanya tiba di terminal yang sama.
Tak hanya itu, Peggy juga mengatakan bahwa jelang pertemuannya dengan Reza, jadwal safari dakwah yang hendak dijalankan Peggy, separuhnya dibatalkan. Bahkan, keduanya juga mengaku sempat menempuh perjalanan lebih cepat dari bandara menuju rumah Peggy di jam macet Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Jadwal yang Padat Tiba-Tiba Dibatalkan
Peggy Melati kepada Arie Untung bercerita bagaimana dirinya sempat kebingungan untuk melaksanakan niatnya bertemu dan menikah dengan Reza Ali Jabbar di tengah kesibukan berdakwah. Namun, Sang Khalik menunjukkan jalannya begitu keduanya memasrahkan diri kepadaNya.
"Jadi mestinya itu teteh delapan hari safari dakwah. Saat itu kita enggak ketemu caranya karena abang enggak di Indonesia, teteh enggak ada (di Jakarta). Terus gimana dong kita misalkan melanjutkan ini ke tahap selanjutnya kalau teteh ke mana-mana," ujar Peggy Melati Sukma, mengutip kana YouTube Cerita Untungs.
"Sudah, kami Bismillah, serahkan kepada Allah. Teteh bilang, 'Ya sudah bang, Bismillah. Minta saja sama Allah. Kalau Allah punya mau, enggak ada yang bisa menolak.' Masya Allah. Besoknya dapat kabar bahwa separuh dari jadwal dakwah teteh itu di-cancel karena tim yang mengerjakannya jatuh sakit," sambung Peggy.
Advertisement
Tempat dan Waktu yang Sama
Peggy Melati Sukma memang tidak bermaksud menysukuri musibah yang dialami tim safari dakwahnya. Namun hal itu justru berlanjut dengan keajaiban-keajaiban berikutnya. Salah satunya terkait terminal dan waktu mereka saat tiba di bandara.
"Kami enggak mensyukuri, karena itu kan takdir masing-masing. Jadi separuh waktu itu ter-cancel di waktu di mana persis pertemuan dilaksanakan. Cuma yang separuh hari enggak bisa di-cancel. Yang belakang ter-cancel, depannya enggak," ucap Peggy.
"Ternyata yang depannya itu, landing dari New Zealand jam 5.30 sore. Teteh landing juga dari safari dakwah jam 5.30 sore. Sudah begitu, terminalnya sama (terminal 3). Sesingkat itu," lanjut Peggy diiringi rasa takjub kepada Sang Pencipta.
"Mungkin 6.30 keluarnya dan itulah pertama kalinya kami saling melihat," timpal Reza Abdul Jabbar.
Perjalanan dari Bandara yang Tak Lama
Peggy lalu bercerita bahwa Reza yang telah siap menjadi imamnya, terlebih dahulu menyelesaikan urusan di bandara dan menunggu dirinya. Sementara Peggy mendarat di terminal yang jauh dari tempat Reza menunggu.
Keajaiban lain muncul lagi terkait waktu perjalanan yang ditempuh dari bandara ke rumah Peggy sebelum mereka mengadakan akad nikah.
"Jadi dari bandara langsung saja, Bismillah," ujar Peggy.
"Jadi katakan 6.30 atau 6.40 di mobil, dia ada jemputan, saya ada jemputan... Biasanya itu kan 2 jam, tapi hari itu 45 menit, MasyaAllah dikasih mudah," timpal Reza Abdul Jabbar.
"Padahal jam-jam itu, tahu dong Jakarta kayak apa macetnya," Peggy menambahkan.
Advertisement
Proses Akad Nikah Tanpa Hambatan
Akad nikah pun dilakukan di rumah Peggy dan Reza bersyukur keluarga sang istri pada saat itu menerima secara hangat niatnya untuk menikahi Peggy.
Setiba di sana, mereka pun langsung menemukan wali nikah mereka dan akad nikah pun berjalan lancar tanpa membutuhkan waktu lama. Peggy yang sudah tak memiliki ayah dan hanya punya adik laki-laki sempat memikirkan soal wali nikah.
Reza Abdul Jabbar pun langsung berbicara kepada ibunda Peggy Melati Sukma. Proses itu pun berjalan cepat dan keduanya langsung resmi secara agama menjadi pasangan suami istri.
"Jadi kami enggak mau lama-lama. Kami tanya siapa walinya, cari walinya, ceritakan keinginan kami, kami lihat bagaimana tanggapannya, ketika itu saya merasa alhamdulillah," ucap Syekh Ali Jabbar.
