Hal-hal Terlarang dan Tidak Boleh Dilakukan saat Merawat Hiperpigmentasi Kulit

Akibat produksi melanin berlebih, faktor risiko terbesar untuk hiperpigmentasi umum adalah paparan sinar matahari dan peradangan.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 04 Feb 2023, 08:08 WIB
(c) Shutterstock

Liputan6.com, Jakarta Hiperpigmentasi adalah kondisi kulit yang menyebabkan bercak kecil atau besar pada kulit sehingga tampak lebih gelap dari area lain. Masalah kulit ini bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Selain melakukan perawatan, seseorang yang mengalami hiperpigmentasi juga harus menghindari hal-hal yang tidak boleh dilakukan.

Akibat produksi melanin berlebih, faktor risiko terbesar untuk hiperpigmentasi umum adalah paparan sinar matahari dan peradangan. Keduanya dapat menyebabkan peningkatan produksi melanin, kata seorang dokter kulit Ajay Rana. Dia menambahkan bahwa seringkali trauma pada kulit juga bisa terjadi sehingga menyebabkan bercak hiperpigmentasi.

Selain itu, jenis kulit yang lebih gelap lebih rentan terhadap perubahan pigmentasi. “Melanin, diproduksi oleh sel kulit yang disebut melanosit. Itu adalah pigmen yang memberi warna pada kulit. Obat-obatan tertentu, perubahan hormon, dan paparan sinar matahari dapat memengaruhi produksi melanin,” jelasnya seperti dilansir The Indian Express, Jumat (3/2/2023).

Cara Mengatasi

Seorang dokter kulit Rashmi Shetty telah membuat daftar beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat merawat masalah kulit hiperpigmentasi ini. Dia membagikan tips tersebut di akun Instagram pribadinya.

Menurutnya, berikut ini beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam merawat hiperpigmentasi.

1. Memastikan kulit terhidrasi

Membuat kulit terhidrasi bisa dengan cara:

a. Mengoleskan pelembab berdasarkan jenis kulit setiap hari

b. Mengonsumsi makanan yang menghidrasi serta yang mengandung asam lemak

c. Mengonsumsi suplemen yang membantu menghidrasi kulit dari dalam

2. Jangan pernah melewatkan SPF

Shetty menekankan bahwa paparan sinar matahari tidak hanya menyebabkan pigmentasi, tetapi juga memperburuknya. Oleh karena itu, penggunaan tabir surya sepanjang hari harus dilakukan.

“Pastikan Anda mengoleskan kembali tabir surya Anda setiap empat jam, terutama jika Anda rentan terhadap pigmentasi atau sudah memilikinya,” sarannya. Dia menambahkan bahwa tabir surya adalah suatu keharusan terlepas dari cuaca.

 

 


3. Konsultasi ke ahlinya

Untuk melaksanakan terapi menggunakan laser harus dengan persiapan, konsultasi dengan dokter spesialis kulit sangat diperlukan

Dokter kulit sangat menyarankan untuk tidak mengobati sendiri atau mencoba pengobatan hiperpigmentasi di rumah.

“Google mungkin merupakan cara yang baik untuk lebih mengetahui apa yang ada di luar sana, tetapi Anda harus menyerahkan beberapa hal kepada ahli yang berkualifikasi,” tulisnya. Selanjutnya Anda bisa mendapatkan perawatan kulit, laser, dan facial untuk mengobati pigmentasi di klinik dokter.

Bahan-Bahan yang Membantu Pigmentasi

Rana menyarankan untuk menggunakan obat resep topikal yang mengandung hydroquinone guna mencerahkan kulit. “Namun, yang terbaik adalah menggunakan obat di bawah perawatan dokter kulit sehingga mereka dapat membimbing Anda dengan baik. Seseorang juga dapat menggunakan retinoid topikal untuk membantu mencerahkan bintik-bintik gelap pada kulit,” tutur dia.

Shetty menyebutkan bahan-bahan lain yang mengurangi pigmentasi dan menyarankan agar menggunakannya pada malam hari. Bahan tersebut seperti niacinamide, vitamin C, kojic acid, azelaic acid, liquorice, ekstrak berry, AHA, arbutin.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya