Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar dari kita seringkali menahan kencing, bahkan beberapa individu menjadikannya kebiasaan.
Meskipun melakukannya sesekali relatif tidak berbahaya, tapi menahan kencing berulang kali bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Oleh karena itu, ketahui beberapa bahaya sering menahan kencing, seperti melansir dari Bright Side, Jumat (3/2/2023).
1. Merusak ginjal
Meskipun sesekali menahan kencing tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius, beberapa orang ingin menghindarinya.
Misalnya, menahan kencing dalam waktu lama bisa membuatmu rentan terhadap infeksi, terutama jika Anda memiliki masalah ginjal.
Dalam kasus yang parah, bahkan bisa menyebabkan urine menumpuk di ginjal, hingga meyebabkan kerusakan serius.
2. Melemahkan otot kandung kemih
Meskipun menahan kencing dari waktu ke waktu tampak tidak berbahaya, melakukannya secara teratur memiliki beberapa konsekuensi yang tidak diinginkan.
Menahan kencing dalam waktu lama memberi tekanan pada kandung kemih dan otot dasar panggul. Seiring waktu, hal itu bisa menyebabkan inkontinensia dan menyebabkan kesulitan mengosongkan kandung kemihmu.
Baca Juga
Advertisement
3. Memicu infeksi saluran kemih
Mengosongkan kandung kemih membantu bakteri secara alami ada di saluran kemih keluar dari tubuhmu.
Tapi ketika Anda menahan urine, bakteri mulai menumpuk dan berkembang biak, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan infeksi.
4. Menyebabkan kandung kemih meregang
Biasanya, saat kandung kemihmu penuh, itu akan meregang dan kemudian kembali ke bentuk aslinya.
Tapi menahan kencing secara teratur pada akhirnya bisa mengubah bentuh kandung kemihmu, mencegahnya memantul kembali.
Advertisement
Mengapa Saat Cuaca Dingin Kita Sering Ingin Buang Air Kecil?
Saat cuaca dingin seringkali kita merasakan sering ingin pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Tentu banyak dari kalian yang setuju akan hal tersebut dan juga kerap mengalaminya, bukan?
Lantas kenapa hal ini kerap terjadi? Dingin itu sendiri sepertinya membuat tubuh kita lebih cepat mengisi kandung kemihnya. Ini adalah fenomena yang dikenal para ilmuwan sebagai diuresis yang diinduksi dingin.
Lalu apa itu diuresis yang diinduksi dingin? Dilansir dari Lifehacker, Kamis, (5/1/2023), salah satu cara tubuh kita menghadapi hawa dingin adalah dengan menyempitkan pembuluh darah di sekitar kulit, sehingga darah kita (yang hangat) lebih banyak beredar di sekitar organ kita dan tidak terlalu terpapar suhu dingin di dekat permukaan kulit kita.
Ini terkait dengan mengapa jari tangan dan kaki Anda mulai terasa mati rasa terutama di saat cuaca dingin. Tetapi jika darah di bagian luar tubuh kita lebih sedikit, berarti ada lebih banyak darah yang beredar di sekitar organ kita. Secara internal, tekanan darah kita sedikit lebih tinggi dari biasanya.
Dan itu berarti ginjal kita sekarang menyaring darah kita sedikit lebih cepat dari biasanya. Tentu Anda dapat menebak hasil dari penyaringan itu, ya, itu adalah urine. Jadi, kandung kemih kita terisi lebih cepat dari biasanya.
Respons terhadap udara dingin
Untungnya, diuresis yang diinduksi dingin lebih merupakan gangguan daripada masalah. Anda mungkin ingin pergi ke kamar mandi sebelum keluar rumah saat udara dingin, daripada merasakan dorongan itu beberapa menit setelah Anda meninggalkan rumah.
Ingat, ini adalah respons tubuh kita terhadap rasa dingin, jadi jika Anda berpakaian cukup hangat, Anda mungkin tidak memicu respons itu sama sekali. Perlu juga diingat untuk tetap terhidrasi.
Jika Anda terus-menerus kedinginan dan kemudian buang air kecil lebih banyak dari biasanya, Anda bisa mengalami dehidrasi lebih dari yang Anda sadari. Jadi, jika Anda merasa sangat haus saat kembali setelah seharian beraktivitas di luar ruangan, pastikan untuk segera minum air putih.
Advertisement