FDA Atur Batas Timbal dalam Makanan Bayi yang Memicu Disabilitas

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengusulkan draf pedoman batas timbal dalam makanan kemasan untuk bayi hingga usia dua tahun.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Feb 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi Bayi Credit: pexels.com/Nubi

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengusulkan draf pedoman batas timbal dalam makanan bayi hingga usia dua tahun.

Diluncurkan sebagai bagian dari rencana aksi 'Closer to Zero', panduan tersebut berupaya memberikan informasi kepada industri tentang tingkat timbal dalam makanan yang ditujukan untuk bayi dan anak kecil."

Sesuai laman NY Times, draf pedoman itu tidak wajib bagi produsen makanan. Namun, jika diadopsi, mereka akan membantu FDA dalam mengambil tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan yang menyimpang.

FDA sebelumnya telah mengatur buah-buahan, sayuran (tidak termasuk sayuran akar dengan bahan tunggal), campuran (termasuk campuran berbahan dasar biji-bijian dan daging), yoghurt, custard/puding, dan daging dengan bahan tunggal yang digunakan untuk makanan kemasan bayi. Selain itu, untuk umbi-umbian dan sereal bayi kering juga memiliki batas tertentu.

"Batas tersebut diharapkan akan mengurangi paparan timbal dari makanan-- sambil memastikan ketersediaan makanan bergizi," tulis FDA dalam keterangannya, Sabtu (4/2/2023).

FDA memperkirakan bahwa tingkat yang diusulkan akan membawa sekitar 25 persen pengurangan paparan timbal pada makanan yang bisa memicu penyakit pada anak kecil.

 


Timbal Ada di Semua Makanan

Namun, tidak semua orang senang dengan pedoman tersebut. Jane Houlihan, direktur riset untuk organisasi nirlaba Healthy Babies Bright Futures, mengatakan pedoman tersebut tidak cukup melindungi bayi,

"Tidak cukup jauh untuk melindungi bayi dari kerusakan perkembangan saraf akibat paparan timbal," kata Houlihan.

Ia menambahkan "timbal ada di hampir setiap makanan bayi" yang telah diuji oleh organisasinya dan mengatakan bahwa tingkat tindakan FDA "hampir tidak akan memengaruhi makanan itu."

Pusat Pengendalian Penyakit juga sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada kadar timbal yang aman untuk anak-anak. Sesuai agensi, anak-anak di bawah usia enam tahun lebih mudah menyerap kontaminan dan berisiko lebih besar. Sesuai CDC, "ada juga bukti bahwa paparan timbal pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang."

Infografis Dosis Vaksin Covid-19, dari Bayi 6 Bulan hingga Anak Usia 11 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya