Liputan6.com, Jakarta - Rangkasbitung adalah ibukota dari Kabupaten Lebak. Kecamatan yang luasnya 73km2 ini memiliki sejumlah bahan makanan khas yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh. Selain durian, ada beberapa makanan yang biasa dimakan di sini, namun jarang ditemukan di tempat lain.
Baca Juga
Advertisement
Jika sempat mengunjungi Rangkasbitung, pastikan kamu membawa oleh-oleh yang pas dibawa pulang. Tentu ini menjadi soal yang tidak boleh dilewatkan karena ada beberapa jenis makanan dan bahan yang dapat menjadi buah tangan. Apa saja daftar buah tangan dari Rangkasbitung?
1. Honje
Honje atau kecombrang lumrah digunakan sebagai bahan makanan di Rangkasbitung. Selain untuk dicampur dengan sambal, honje biasa digunakan sebagai campuran pepes ikan atau jeroan. Kamu bisa membeli honje di pasar depan Stasiun Rangkasbitung sebelum kembali ke kota sebagai buah tangan yang otentik untuk kerabat.
2. Gula Semut
Gula semut adalah pemanis dari nira arena tau nira pohon kelapa. Banyak sekali para penjual buah tangan yang menjajakan gula semut asli Lebak. Gula ini merupakan gula palem versi bubuk dengan rasa yang pas untuk dijadikan campuran kopi, kolak, atau alpukat kerok, lho!
3. Rebung
Rebung adalah tunas atau anakan dari akar bambu yang biasa disajikan sebagai makanan rumahan sehari-hari. Selain cocok untuk menjaga tekanan darah, rebung juga bagus untuk kesehatan jantung dan meredakan masalah pencernaan. Kamu bisa membeli rebung terbaik dari Rangkasbitung sebagai buah tangan untuk keluarga di rumah.
4. Keripik Pisang
Keripik pisang menjadi salah satu oleh-oleh yang bisa dibawa dari Rangkasbitung. Keripiknya memiliki rasa asin dan berukuran tipis. Biasanya, keripik ini dijual per-kilogram atau satuan dengan harga Rp5000 hingga Rp25.000. Kamu bisa menemukan toko oleh-oleh yang berisi keripik ini di sekitar Alun-Alun Rangkasbitung.
5. Tas Baduy
Di toko oleh-oleh, biasanya terdapat tas khas Baduy yang berasal dari batok kelapa atau rajutan sabut kelapa. Kamu bisa membeli tas tersebut sebagai kenang-kenangan dari Lebak tanpa pergi jauh ke Suku Baduy. Biasanya, toko oleh-oleh ini juga menjual kain khas Baduy yang berwarna hitam dan biru.
Penulis: Fathia Uqimul Haq