Liputan6.com, Jakarta - Investor sekaligus miliar kondang, Warren Buffett telah membangun saham bernilai miliaran dolar Amerika Serikat di Apple, Coca-Cola, Kraft Heinz, dan beberapa lainnya. Namun, rupanya investasi impian Buffett jatuh pada perusahaan penjual cokelat kotak asal California, See's Candies.
Buffett sering memuji See's sejak membelinya pada 1972. Dia dan mitra investasinya Charlie Munger telah mendapatkan imbal hasil yang luar biasa dari perusahaan itu. Meski ingin, sayangnya Warren Buffett belum menemukan cara untuk menambah kepemilikan hingga 100 persen di See's Candies.
Advertisement
Melansir Business Insider, ditulis Sabtu (4/2/2023), Buffett diketahui telah mendulang keuntungan hingga 8.000 persen sejak investasinya pada 1972 hingga 2019. "Kami memasukkan USD 25 juta ke dalam perusahaan, dan itu memberi kami lebih dari USD 2 miliar pendapatan sebelum pajak,” kata Buffett pada rapat pemegang saham tahunan Berkshire pada 2019.
See's telah berkembang dari pendapatan tahunan USD 30 juta dan pendapatan sebelum pajak kurang dari USD 5 juta ketika Buffett membelinya, menjadi penjualan lebih dari USD 380 juta dan laba USD 80 juta dan terus tumbuh. Namun, bukan tanpa pertimbangan, Buffett rupanya sempat ragu untuk membeli See's Candies.
"Saya hampir menggagalkan pembelian. Penjual meminta USD 30 juta, dan saya bersikeras untuk tidak melebihi USD 25 juta. Untungnya, dia mengalah. Jika tidak, saya akan menolak, dan USD 2 miliar itu akan jatuh ke tangan orang lain,” kata Buffett.
Keunggulan Produk See's
Dua keunggulan kompetitif utama See's adalah mereknya yang terkenal dan basis pelanggan setianya, yang membuatnya mudah menagih lebih banyak dan sulit bagi pesaing untuk mencuri bisnis. Produk See’s menjadi salah satu yang paling laris saat memperingati Hari Valentine.
“Orang-orang menyiapkan sebuah kotak pada Hari Valentine untuk seorang gadis dan dia menyukainya Jika kita bisa mendapatkan itu di benak orang, kita bisa menaikkan harga,” kata Buffett.
Citra merek yang menarik memungkinkan perusahaan menawarkan harga jual yang berdasar pada nilai produk bagi pelanggan, bukan pada biaya produksinya. Sehingga tidak mengherankan, See's menaikkan harganya dari kurang dari USD 2 per pon pada 1972 menjadi lebih dari USD 20.
Advertisement
American Express, Saham Kesayangan Miliarder Warren Buffett yang Kini Digenggam 20 Persen
American Express (AXP) atau AmEx, salah satu perusahaan kartu kredit top dunia, juga telah lama menjadi favorit CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett.
Per 29 September 2022, Warren Buffet melalui perusahaan investasinya, Berkshire Hathaway memiliki 151.610.700 saham AmEx, atau 20,29 persen dari total.
Pada akhir 2021, American Express merupakan holding company terbesar Berkshire yang dimiliki berdasarkan bobot dan kepemilikan terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan sahamnya senilai USD 24,8 miliar, yang tumbuh menjadi USD 26,1 miliar pada 29 September 2022.
"Sekarang kami memiliki 20 persen American Express. Kebetulan itu berhasil dengan sangat baik, kata Buffett pada Rapat Pemegang Saham Berkshire Hathaway Tahunan 2022, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (30/1/2023).
Pada 2020, ketika pandemi melanda, saham AmEx turun ke level USD 66 karena pembatasan dan larangan bepergian menurunkan laba sebesar 39 persen. Namun, Warren Buffett mempertahankan sahamnya di perusahaan, bahkan saat dia menjual saham maskapai dan bank.
AmEx mampu pulih setelah bertahan dari penurunan ekonomi yang disebabkan COVID-19 dan mencapai harga tertinggi dalam beberapa dekade pada posisi USD 196 per saham pada 2022 dan tampaknya berlanjut hingga 2023.
Bagaimana Buffett Akuisisi Saham di Amex?
Meskipun merek AmEx muncul dari pandemi dalam posisi yang kuat, namun bukan berarti tidak ada gejolak. Ketertarikan Buffett pada AmEx dimulai pada 1960-an.
Mulanya, dia mengakuisisi 5 persen saham AmEx dengan harga sekitar USD 20 juta. Tren penggunaan kartu kredit terjadi pada 1970-an dan 1980-an, menjadikan AmEx pemain top di pasar. Pada akhir 90-an, dua pertiga rumah tangga Amerika memiliki kartu kredit.
Menyusul perkembangan itu, Buffett berhasil mencatatkan saham besar pertamanya di perusahaan pada 1991 dengan USD 300 juta.
Dalam tujuh tahun, Buffett memiliki lebih dari 50 juta saham perusahaan. Berkshire Hathaway belum membeli saham American Express sejak akhir 1990-an, tetapi sahamnya di AmEx terus meningkat akibat pembelian kembali saham.
Antara 1998 dan 2005, saham Berkshire naik dari 11,2 persen menjadi 12 persen. Pada 2020, AXP menjadi kepemilikan Berkshire terbesar berdasarkan persentase. Bahkan, meskipun AmEx memiliki awal yang sulit pada 2016 secara finansial, Buffett bertahan dengan investasinya.
Advertisement