Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil rampungkan pembangunan konstruksi proyek Bendungan Tamblang yang berlokasi di Kabupaten Buleleng, Bali.
Bendungan Tamblang yang berubah nama menjadi Bendungan Danu Kerti Buleleng merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki total nilai kontrak sebesar Rp 820 miliar.
Advertisement
Pembangunan bendungan yang dimulai sejak akhir 2018 tersebut dikerjakan oleh KSO PTPP Adijaya dengan masa pelaksanaan selama 1.460 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender. Bendungan Tamblang memiliki kapasitas penampungan sebesar 5,1 juta meter kubik dengan luas genangan 29,86 hektare.
Direktur Utama PT PP Tbk, Novel Arsyad menjelaskan, Bendungan Tamblang merupakan bendungan pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang dalam pembangunannya menggunakan teknologi inti aspal sebagai inti atau core bendungan. Biasanya dalam pembangunan bendungan menggunakan inti clay.
Pemilihan inti aspal bertujuan agar bendungan ini dapat kedap air, tahan gempa, dan memiliki efisiensi yang relatif lebih tinggi terhadap penggunaan material urugan.
Kehadiran Bendungan Tamblang diharapkan mampu mereduksi banjir dengan debit 158,86 meter kubik per detik sehingga daerah di hilir bendungan menjadi aman terhadap ancaman banjir.
Selain itu, kehadiran bendungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengaliri irigasi sawah dan meningkatkan intensitas tanam di daerah irigasi Bungkulan dan daerah irigasi Bulian seluas 588 hektare sertamenghasilkan air baku sebesar 510 liter per detik.
Berpotensi Jadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Tak hanya itu, bendungan tersebut juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,54 Megawatt dan sebagai objek wisata baru di wilayah Bali Utara.
"Dengan hehadiran Bendungan Tamblang ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan memiliki dampak positif bagi masyarakat di Provinsi Bali khususnya yang berada di Kabupaten Buleleng,” kata Novel dalam keterbukaan informasi, ditulis Sabtu, (4/2/2023).
Menurut ia, dibangunnya Bendungan Tamblang juga dapat memberikan nilai tambah sebagai kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh para wisatawan lokal terutama masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan.
"PTPP bangga dapat menyelesaikan pembangunan proyek bendungan tersebut dengan tepat waktu dan memberikan kualitas terbaik serta bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," ujar dia.
Advertisement
PTPP Kantongi Kontrak Terbesar di IKN hingga Rp 2,9 Triliun
Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) kembali menambahkan dua kontrak baru di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Dua proyek tersebut adalah Pembangunan Bangunan Gedung Kantor Presiden Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp 1,56 triliun serta Pembangunan Bangunan Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara pada Kawasan Istana Kepresidenan senilai Rp 1,34 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT PP Tbk, Bakhtiyar Efendi mengatakan, perseroan menjadi leader konsorsium dalam pekerjaan dua proyek tersebut dengan masing- masing porsi sebesar 55 persen.
"Dengan bertambahnya dua proyek ini, PTPP telah mendapatkan total enam proyek senilai Rp 2,9 triliun dan menjadi kontraktor dengan perolehan nilai kontrak terbanyak di IKN saat ini,” ucap Bakhtiyar Efendi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (1/11/2022).
Sebelumnya, PT PP Tbk telah mendapatkan empat proyek pembangunan di IKN dengan total nilai Rp 1,47 triliun. Keempat proyek tersebut adalah Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau – SP Tempadung senilai Rp 687,7 miliar, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat senilai Rp 423,8 miliar, Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (IKN) Tahap 1 senilai Rp 83,2 miliar dan Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (IKN) Tahap 2 senilai Rp 280,2 miliar.
Secara akumulatif, perolehan kontrak baru PTPP hingga saat ini tercatat Rp 19,3 triliun. Angka itu naik sebesar 33,5 persen dibandingkan dengan perolehan kontrak baru pada Oktober 2021.
"Saat ini perseroan masih berpartisipasi dalam beberapa lelang proyek di IKN. Kami optimis dapat meraih proyek lainnya sesuai dengan target perseroan,” ujar Bakhtiyar.
PTPP Sebut Potensi Sektor Pelabuhan di Indonesia Masih Besar
Sebelumnya, SPV Corsec PT PP (Persero) Tbk (PTPP), Bakhtiyar Efendi mengungkapkan, perseroan saat ini menjadi salah satu yang terdepan dalam pembangunan proyek pelabuhan di Indonesia.
Bakhtiyar mengungkapkan, perseroan hampir selalu hadir di setiap proyek pelabuhan di Indonesia.
"PT PP cukup memimpin di sektor pelabuhan, kami juga melihat prospek dari sektor pelabuhan di depan masih besar dan banyak sekali," ujar Bakhtiyar pada acara media visit di Bali, Kamis (20/10/2022).
Bachtiyar juga menuturkan mengenai proyek yang saat ini tengah di garap PT PP di Bali yaitu proyek Pelabuhan Benoa paket B. Proyek senilai Rp 552,7 miliar ini adalah salah satu proyek yang merupakan bagian dari pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
"Pelabuhan Benoa jika dikembangkan hingga tahap ultimate maka bisa dilakukan 5 hingga 10 tahun ke depan. Kami bangga PT PP menjadi salah satu kontraktor yang mendapatkan porsi lebih banyak," ujar Bakhtiyar.
Adapun SEM PT PP, Rizky Torang Surya Siagian menjelaskan pembiayaan proyek ini berasal dari PMN dan DP Pelindo selaku pemilik proyek.
Secara besar proyek Pelabuhan Benoa yang digarap PT PP terdiri dari pekerjaan Retaining Wall sepanjang 684 meter dan Pekerjaan Pengerukan sepanjang 2.940.000 meter kubik.
"Untuk pekerjaan Retaining Wall kita berhasil menyelesaikan satu bulan lebih cepat dari target, sedangkan untuk pengerukan progres kita sudah 21,68 persen," tutur Rizky.
Dalam pengerjaan proyek ini, PT PP Tbk tetap memperhatikan dampak lingkungan dengan melakukan berbagai kegiatan seperti pemindahan terumbu karang yang terdampak hingga monitoring kualitas udara dan air.
Advertisement
PTPP Gandeng LG Kembangkan Smart City di IKN
Sebelumnya, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menggandeng LG CNS Company Limited (LG CNS) kembangkan proyek Smart City di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Kerja sama keduanya ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengembangan Smart City oleh SVP Operasi Gedung PTPP Andek Prabowo dan VP LG CNS Smart City & Mobility Business Unit Benjamin Yoo pada Jumat 7 Oktober 2022 di Kantor Pusat PT PP, Jakarta.
Berbekal pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan, PTPP bersama LG CNS yakin kolaborasi ini dapat memberikan implementasi terbaik dalam penerapan Smart City di IKN. PT PP sendiri bergerak di bidang jasa konstruksi dan investasi yang terintegrasi dengan industri pendukung, serta memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang Konstruksi, Properti, EPC, Infrastruktur, dan Energi baik di dalam maupun di luar negeri.
"Kami berharap dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini merupakan langkah yang baik agar kolaborasi kerjasama ini kedepannya dapat diimplementasikan lebih matang lagi dan dapat dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS),” ujar Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP, Anton Satyo Hendriatmo dalam keterangan resmi, Jumat, 7 Oktober 2022, ditulis Minggu (9/10/2022).
Beri Sinergi di Konstruksi dan TI
Pada kesempatan yang sama, Benyamin Yoo mengatakan, dengan pengalaman yang dimiliki oleh LG CNS Smart City di Korea Selatan, perusahaan yakin dapat menjadi tolak ukur yang sangat baik dalam memberikan kontribusi implementasi pengembangan Smart City di Indonesia.
"Dengan berkolaborasi bersama PTPP tentunya dapat memberikan sinergi terbaik di antara bidang konstruksi dan teknologi informasi untuk memberikan solusi kota pintar di Nusantara IKN,” kata Benyamin Yoo.
Acara penandatanganan MoU dihadiri langsung oleh VP LG CNS Smart City & Mobility Business Unit Benjamin Yoo, Smart City Strategic Team LG CNS Kim Seo, President Director LG CNS Indonesia Cho Sung Mook, daan Senior Manager Business Development Team LG CNS Indrajaya Pitra Perdana.
Kemudian dari pihak PTPP ada Direktur Operasi Bidang Gedung PTPP Anton Satyo Hendriatmo, SVP Operasi Gedung PTPP Andek Prabowo, GM Operasi PTPP Joko Raharjo, dan manajemen lainnya.
Advertisement