Liputan6.com, Manchester City - Paul Ince kecewa lantaran ada sikap yang kurang sopan yang ditunjukkan oleh Erik ten Hag dan stafnya ketika ia membawa timnya ke Manchester United di FA Cup bulan lalu.
Mantan bintang asal klub 'Setan Merah' juga harus menanggung kekalahan setelah tim yang ia bawa harus mengakui keunggulan lawan 3-1 di Old Trafford.
Advertisement
Usia laga, Ince mengharapkan sedikit keramahan setelah pertandingan.
Mantan gelandang Inggris itu mengira dia bisa minum dengan staf dari pihak lawan setelah pertandingan -- seperti tradisi pada umumnya -- tetapi ia malah tak mendapat undangan tersebut, dikutip dari metro.co.uk, Sabtu (4/2/2023).
Usai pertandingan, Ince bahkan memuji manajer Setan Merah Erik ten Hag. Menyebut masa depan MU cerah di bawah pimpinan manajer asal Belanda tersebut.
"Dia telah membuat tim ini berada di posisi yang tepat dan klub ini melangkah maju. Ia melakukan banyak pekerjaan luar biasa di klub ini dan mereka kini menjadi satu kesatuan yang kokoh," kata Ince, dilansir laman resmi MU.
"Saya sangat senang dengan situasi ini. Sebagai mantan pemain Man United, saya melihat klub ini bakal punya masa depan yang cerah bersamanya," ujarnya, menambahkan.
Ince menemui manajer legendaris Manchester United itu bersama dengan keluarga. Akan tetapi, Ince menyebut dirinya tidak mendapat perlakuan yang sopan dari Ten Hag dan para asistennya.
Tak ada satu pun di antara mereka yang menawarkan dirinya segelar anggur, maupun secangkir teh.
"Jadi, istri saya dan Thomas [Ince] pergi ke sana dan menghabiskan satu jam bersamanya. Tapi, itu mengecewakan saya karena tidak ada staf United yang meminta saya untuk segelas anggur. Saya tidak suka itu, itu kurang sopan," kata Ince, dilansir Mirror.
"Siapa pun itu, menang, kalah, atau seri, Anda mengatakan mampir untuk minum. Apakah itu anggur atau teh, itu tidak masalah. Tidak ada staf mereka yang melakukan itu sehingga sangat mengecewakan," sambungnya.
Kiprah Paul Ince di Manchester United
Dia membela Man United pada periode 1989-1995. Sosok asal Inggris itu merupakan salah satu pemain andalan di awal masa kesuksesan Man United pada era Sir Alex Ferguson.
Selama enam tahun pengabdiaanya untuk Man United, Paul Ince sukses meraih 10 trofi bergengsi termasuk dua gelar Premier League.
Ia terkenal dengan julukannya, The Governor. Pencapaian itu membuat Paul Ince tetap dikenang sebagai bagian dari sejarah Man United meskipun sempat membelot ke Liverpool.
Advertisement
Ten Hag Marah Reading Main Kasar
Sebelumnya, Ten Hag memberikan kritik pada tim besutan Paul Ince yang bermain kasar. Salah satu buktinya yaitu Andy Carrol yang dikeluarkan dari lapangan karena mendapat dua kartu kuning.
Dia menanggung hukuman karena menjegal Christian Eriksen yang kemudian membuat pemain Denmark itu absen selama beberapa bulan.
“Saya kecewa tentang itu. Saya pikir sepak bola harus menetapkan batasan, batasan, yang melindungi para pemain. Apa yang diinginkan sepak bola adalah pemain terbaik tersedia di lapangan," kata Ten Hag.
“itu adalah tekel yang tidak boleh dilakukan di lapangan, karena ada risiko tinggi melukai lawan Anda. Jadi, ini lebih buruk dan saya bertanya-tanya tentang itu," jelasnya
Ten Hag Bawa Perubahan untuk MU
Ten Hag kini dinilai telah membawa perubahan positif bagi Manchester United. Dia berhasil membawa The Red Devils lolos ke babak final Piala Liga Inggris.
Selain itu, MU kini juga menempati zona papan atas Liga Inggris. Marcus Rashford dan kawan-kawan saat ini menempati posisi keempat klasemen.
MU berada di bawah Arsenal, Manchester City, dan tim kuda hitam Newcastle United. Posisi yang ditempati MU bahkan jauh lebih baik ketimbang Liverpool dan Chelsea yang terseok-seok di zona papan tengah Liga Inggris.
Advertisement