Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kembali bertemu empat mata dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Surya Paloh dan Luhut makan siang bersama di Restoran Kayangan, Shabu Shabu Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (3/2/2023) kemarin.
Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan, pertemuan itu merupakan undangan makan siang dari Menko Luhut kepada Surya Paloh. Namun Sugeng mengaku tidak tahu apa yang dibahas kedua tokoh tersebut dalam jamuan makan siang.
Baca Juga
Advertisement
"Saya tidak tahu karena saya tidak bersama beliau, yang saya dengar memang demikian diundang makan siang bersama," ujarnya kepada wartawan, dikutip Sabtu (4/2/2023).
NasDem tidak masalah bila pertemuan tersebut dimaknai sebagai sebuah gestur politik. Tetapi Sugeng menegaskan, dirinya tidak tahu apakah memang pertemuan tersebut membahas hal-hal terkait politik.
"Bahwa di situ bisa diinterpretasikan politik dan sebagainya itu sah-sah aja, tapi saya tidak bersama beliau," ujar Sugeng.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, duduk berhadapan dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan. Meja warna hitam memisah keduanya.
Paloh tampak mengenakan kemeja putih dibalut jas. Sementara Luhut memakai kemeja putih. Pertemuan mereka terjadi pada Jumat (3/2/2023) siang di Restoran Kayangan, Shabu Shabu Wisma Nusantara, Jakarta.
Pertemuan Paloh dan Luhut diunggah pengusaha Peter Gontha dalam akun Instagram resmi miliknya. Menurut Peter, keduanya bertemu saat makan siang.
"Terlepas dari persaingan para kandidat Presiden, bangsa ini senyatanya membutuhkan figur pemimpin yang bisa menjawab tantangan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi bangsa ini," tulis Peter sebagai keterangan foto.
Pernah Bertemu 4 Mata di London
Ini menjadi pertemuan empat mata yang kedua kalinya dilakukan Paloh dan Luhut. Sebelumnya, kedua tokoh ini juga pernah bertemu di London.
Namun saat dikonfirmasi siapa yang menginisiasi pertemuan kedua ini, Peter tak menjawab.
Berikut unggahan lengkap Peter soal pertemuan Paloh dan Luhut:
"Hari ini tanggal 3 Februari, 2023. Jam 11.30 siang. Hari yang khusus untuk nasionalisme dan persatuan. Makan siang Pak LBP dengan Surya Paloh di Restoran Kayangan, Shabu Shabu Wisma Nusantara, Jakarta
Terlepas dari persaingan para kandidat Presiden, bangsa ini senyatanya membutuhkan figur pemimpin yang bisa menjawab tantangan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi bangsa ini.
Pertama, bagaimana mengakhiri polarisasi yang semakin tajam di tengah masyarakat dan merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang tercabik sebagai imbas media, medsos dan kontestasi politik yang tak berkesudahan.
Kedua, dalam waktu bersamaan bangsa ini dihadapkan pada tantangan dan tekanan ekonomi dan geopopilitik global yang membutuhkan gerak langkah bersama dalam persatuan yang kuat.
Oleh karena itu, menurut hemat kami dari sejak dini perlu ikhtiar bersama elite bangsa mencari titik-titik persamaan untuk membangun konsensus yang membuka ruang untuk munculnya sosok calon pemimpin yang bisa merajut kembali mempersatukan bangsa ini.
Para elite punya tanggung jawab moral untuk menciptakan proses kontestasi yang dapat mempersatukan seluruh elemen bangsa, proses yang dapat melahirkan figur pemimpin yang menjadi perekat bagi seluruh anak bangsa.
Bukan sekedar bersekutu untuk memunculkan sosok calon presiden yang bisa memenangkan kontestasi pilpres semata. Bangsa ini membutuhkan sosok yang mempunyai kemampuan mengakhiri ketidakpercayaan sosial (social distrust) dan membangun kembali rasa kepercayaan sesama anak bangsa.
Bangsa ini membutuhkan sosok yang direspek dan dipercaya dapat mengirimkan pesan harapan, yang mempunyai kemampuan teknokratik untuk menata kembali tatanan ekonomi kita yang sudah terdesrupsi oleh pandemi Covid-19 dan juga tercabik oleh oligarki kekuasaan yang mengakibatkan jurang ketimpangan semakin lebar.
Dua sosok di antara banyak yang menganut kepercayaan bahwa Nasionalisme adalah terpenting adalah Luhut Panjaitan sosok di balik capaian perekonomian Indonesia yang respectable di mata Dunia dan Surya Paloh politikus yang mengedepankan persamaan Natsionalisme pandangan tersebut."
Reporter: Ahda Bayhaqi
Merdeka.com
Advertisement