Suku Bunga Naik, Miliarder Ini Sebut Uang Tunai Jadi Investasi Terbaik Ketimbang Saham dan Obligasi

Dalio yang menciptakan istilah uang tunai adalah sampah atau cash is trash, sebelumnya menolak dolar sebagai aset hampir tidak berharga pada April 2020.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Feb 2023, 18:00 WIB
Ray Dalio (Foto: Business Insider)

Liputan6.com, Jakarta Investor sekaligus miliarder, Ray Dalio mengatakan uang tunai adalah investasi yang lebih baik daripada saham dan obligasi saat ini. Hal itu mempertimbangkan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed untuk berpegang teguh pada rencana kenaikan suku bunga.

“Dulu, uang tunai memang sampah. Tapi uang tunai sekarang cukup menarik," kata pendiri Bridgewater itu, dikutip dari Business Insider, Sabtu (4/2/2023).

Dalio yang menciptakan istilah uang tunai adalah sampah atau cash is trash, sebelumnya menolak dolar sebagai aset hampir tidak berharga pada April 2020.

Anggapan itu dia kemukakan karena memperkirakan suku bunga mendekati nol dan pasokan uang yang membengkak akan mengikis nilai dolar dari waktu ke waktu. Tetapi dengan The Fed meningkatkan suku bunga secara tajam untuk mengendalikan tekanan harga, imbal hasil dolar telah meningkat.

Indeks Dolar AS melonjak ke level tertinggi 20 tahun tahun lalu berkat kenaikan suku bunga Fed yang cepat. Suku bunga yang lebih tinggi menambah dukungan terhadap dolar karena cenderung menarik lebih banyak investasi asing.

Sementara itu, saham dan obligasi telah terpukul keras dalam satu tahun terakhir karena kenaikan suku bunga yang agresif, dengan Nasdaq yang padat teknologi turun sekitar 34 persen tahun lalu.

“Yang juga terjadi adalah kita sekarang memiliki akumulasi banyak utang dan uang,” tambah Dalio. Kondisi itu dinilai dapat mengatasi masalah seperti plafon utang AS. Namun dia memperingatkan, akumulasi kewajiban yang berkelanjutan pada akhirnya dapat berdampak pada nilai dolar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya