12 Bulan Baru Ditemukan Mengorbit Planet Jupiter

Jupiter diketahui memiliki 80 bulan, Tetapi sebuah penemuan menambahkan 12 bulan lagi ke dalam daftar.

oleh Hariz Barak diperbarui 05 Feb 2023, 08:01 WIB
Planet Jupiter (Foto: NASA).

Liputan6.com, Jakarta - Jupiter diketahui memiliki 80 bulan, Tetapi sebuah penemuan menambahkan 12 bulan lagi ke dalam daftar.

Oleh karena itu, Jupiter memiliki total 92 bulan, menjadikannya planet dengan bulan terbanyak dari pemegang rekor sebelumnya, Saturnus.

Sebelumnya, Saturnus ditemukan memiliki 83 bulan, melampaui Jupiter yang memiliki jumlah bulan terbesar yang mengorbitnya.

Namun penemuan terbaru kali ini membantu Jupiter untuk mendapatkan gelarnya kembali dari Saturnus, demikian seperti dikutip dari Tech Explorist, Sabtu (4/2/2023).

Minor Planet Center (MPC), yang dioperasikan oleh Smithsonian Astrophysical Observatory, telah merilis orbit dari 12 bulan Jupiter yang sebelumnya tidak dilaporkan ini.

Perhitungan orbital juga mengkonfirmasi bahwa objek berada di orbit di sekitar Jupiter.

Bulan yang baru ditemukan berukuran kecil dan jauh, membutuhkan lebih dari 340 hari untuk mengorbit Jupiter.

Sembilan dari dua belas adalah di antara 71 bulan Jovian terluar, dengan orbit lebih dari 550 hari.

Bulan-bulan ini kemungkinan besar ditarik oleh gravitasi Jupiter, seperti yang ditunjukkan oleh fakta bahwa mereka mengorbit secara retrograde dan bukan bulan bagian dalam'. Hanya lima bulan retrograde yang lebih besar dari 8 kilometer (5 mil).

 


Simak video pilihan berikut:


Sistem Pengamatan Jovian

Dengan menggunakan teknologi Wide Field Camera, wujud Jupiter mampu ditampilkan dalam resolusi super 4K

Scott Sheppard (Carnegie Institute for Science) adalah orang yang mengajukan pengamatan sistem Jovian yang diambil antara 2021 dan 2022.

Dia mengatakan, "Bulan yang lebih kecil mungkin terbentuk ketika tabrakan memecah-belah objek yang lebih besar."

Tiga bulan yang baru ditemukan adalah di antara 13 bulan lainnya yang mengorbit ke arah prograde dan terletak di antara bulan-bulan Galilea yang besar dan dekat dan bulan-bulan retrograde yang jauh. Bulan-bulan prograde ini diperkirakan telah terbentuk di tempat mereka berada.

Sheppard berkata, "Mereka lebih sulit ditemukan daripada bulan retrograde yang lebih jauh. Alasannya adalah mereka lebih dekat ke Jupiter, dan cahaya yang tersebar dari planet ini luar biasa."

"Cahaya itu mengaburkan mereka di langit. Lima ditemukan sebelum tahun 2000, dan hanya delapan lagi yang ditemukan sejak saat itu."

 


Saturnus Bisa Mengejar Ketertinggalan

Jupiter terlihat melalui satelit angkasa luar Cassini. (Public Domain)

Brett Gladman (University of British Columbia, Kanada) mengatakan, "Namun, sementara Jupiter mungkin memiliki bulan paling banyak untuk saat ini, Saturnus mungkin mengejar ketinggalan. Pencarian objek dengan ukuran hingga sekitar 3 kilometer yang bergerak bersama dengan raksasa gas ditemukan tiga kali lebih banyak di dekat Saturnus daripada di dekat Jupiter. Objek Saturnian yang lebih banyak mungkin berasal dari tabrakan yang mengganggu bulan yang lebih besar beberapa ratus juta tahun yang lalu."

"Kalau kita bisa menghitung semua bulan berukuran minimal 3 kilometer. Saturnus akan memiliki lebih banyak bulan daripada semua tata surya lainnya."

Sheppard mengatakan, "Lebih banyak publikasi diharapkan."

"Penemuan selusin bulan baru untuk Jupiter membuat raja planet menjadi raja bulan juga — setidaknya untuk saat ini."

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya