Literasi Keuangan Perempuan Tertinggal Jauh dari Laki-Laki

Tingkat literasi keuangan perempuan di Indonesia hanya sebesar 36,13 persen dan tingkat inklusi keuangan perempuan senilai 75,15 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2023, 13:30 WIB
Tingkat literasi keuangan perempuan di Indonesia hanya sebesar 36,13 persen dan tingkat inklusi keuangan perempuan senilai 75,15 persen. (Foto:Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka mempertegas komitmennya untuk memperluas pemerataan akses terhadap proteksi asuransi di Indonesia sekaligus menciptakan peluang bagi siapapun yang ingin berkarya dan memberdayakan potensi mereka, Sun Life Indonesia menyelenggarakan rangkaian program literasi keuangan dan inklusi keuangan bertajuk BeYoutiful Inside Out yang berlangsung di Singaraja dan Denpasar.

Mengangkat tema Wanita Sehat dan Fit Secara Mental dan Finansial yang Kuat dan Mengagumkan, program ini dirancang bagi komunitas perempuan beserta Tenaga Pemasar Sun Life Indonesia yang tertarik untuk mengembangkan potensi mereka dalam berkarya dan berkontribusi dari luar maupun dalam, program ini akan menyambangi puluhan kota di seluruh Indonesia.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan pada 2019 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menemukan fakta bahwa perempuan masih tertinggal jauh di belakang laki-laki di mana tingkat literasi keuangan perempuan di Indonesia hanya sebesar 36,13 persen dan tingkat inklusi keuangan perempuan senilai 75,15 persen.

Di lain hal, partisipasi penuh perempuan dalam berbagai bidang ekonomi adalah kunci untuk membangun dunia yang sejahtera dan berkelanjutan.

“Kami menyadari pentingnya peranan wanita dalam mengelola keuangan keluarga. Oleh karena itu, kami menghadirkan rangkaian program BeYoutiful Inside Out dan mengajak para wanita di Indonesia untuk bergabung sebagai Tenaga Pemasar asuransi dan melihat kesempatan ini sebagai peluang usaha," kata Chief Agency Officer Sun Life Indonesia Wirasto Koesdiantoro, dikutip Minggu (5/2/2023).

Mendukung upaya perempuan di bidang ekonomi merupakan salah satu cara tercepat untuk mendorong pertumbuhan inklusif untuk pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan dampak ekonomi yang transformasional.

Untuk itu, Sun Life Indonesia ingin mendukung kaum perempuan untuk mengatasi hambatan yang menghalangi mereka dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan lewat program pemberdayaan diri dan edukasi.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan perempuan Indonesia untuk mencapai kesetaraan di bidang ekonomi, Sun Life Indonesia memberi rangkaian pelatihan guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi Tenaga Pemasar Sun Life Indonesia dan komunitas perempuan.

 


Perencanaan Keuangan

Sun Life dukung perempuan Indonesia maksimalkan multi Peran. Side Hustle menjadi peluang perempuan untuk terus berdaya dan bermakna. | unsplash.com/Gabrielle Henderson

Selanjutnya melalui program tersebut, Sun Life Indonesia juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memulai perencanaan keuangan melalui produk-produk unggulan Sun Life, serta bergabung dan berbisnis bersama Sun Life Indonesia sebagai Tenaga Pemasar di bidang asuransi dan memiliki sumber pendapatan tambahan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup.

"Sejalan dengan komitmen Sun Life Indonesia untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi jutaan keluarga dengan mencapai kemapanan finansial dan menjalani hidup yang lebih sehat, kami menghadirkan sesi edukasi tentang literasi keuangan, pemaparan tentang produk -produk asuransi di Sun Life Indonesia, serta sesi pengembangan dan perawatan diri bersama pakar kecantikan untuk menjaga penampilan, mulai dari perawatan kulit dan juga tubuh. Dengan membantu menumbuhkan rasa percaya diri mulai dari diri mereka sendiri, saya percaya ini dapat membantu mereka untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain," jelas dia.

Rangkaian program BeYoutiful Inside Out ini sukses diresmikan di Kediri pada tanggal 16 Januari 2023 yang lalu. Menyusul berikutnya agenda program yang akan diadakan di kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Bali, Pekanbaru, Mataram, Yogyakarta, Medan, Bandung, Surabaya, Pontianak, Padang dan lain-lain hingga 24 Februari 2023 mendatang.

“Menuju hampir 3 dekade hadir di tengah keluarga Indonesia, tenaga pemasar Sun Life Indonesia memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis maupun perwujudan strategi berkelanjutan dan pemberian edukasi terhadap masyarakat terkait pentingnya memiliki proteksi dan perencanaan keuangan sedini mungkin," ungkap Wirasto.

"Khususnya untuk para wanita yang memegang peranan penting di dalam keluarga dan di tengah masyarakat dalam mengembangkan potensi generasi penerus bangsa. Harapannya program-program seperti BeYoutiful Inside Out yang diselenggarakan dapat memberi kesan baik dan juga materi pemberdayaan yang memberikan semangat baru bagi para wanita Indonesia untuk terus berkontribusi melalui cara mereka masing-masing,” tutup dia.


Indeks Literasi Keuangan Indonesia Naik jadi 49,68 Persen di 2022

Ilustrasi literasi. (Photo created by rawpixel.com on www.freepik.com)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks literasi keuangan tahun 2022 meningkat menjadi 49,68 persen dari sebelumnya hanya 38 persen.

Hal itu disampaikan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Senin (28/11/2022).

“Kami telah melaksanakan survei nasional literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan setiap 3 tahun sekali. Alhamdulillah indeks literasi keuangan 2022 meningkat menjadi 49,68 persen dari sebelumnya 38 persen,” ujar perempuan yang akrab disapa Kiki.

Sementara indeks inklusi keuangan 2022 menjadi 85,1 persen dari sebelumnya 76,94 persen.di tahun 2019. Alhasil, gap antara tingkat literasi dan inklusi juga menurun dari survei sebelumnya sebesar 38 persen menjadi 34 persen.

Kata dia, OJK juga terus memperluas akses keuangan daerah melalui pembentukan TAPKD atau Tim percepatan akses keuangan daerah. Sampai dengan saat ini telah terbentuk 462 TAKD yang terdiri dari 34 TPAKD di provinsi dan 428 TPAKD tingkat kabupaten kota.

TPAKD ini akan terus mengembangkan produk pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat antara lain melalui kredit pembiayaan melawan rentenir atau KPMR, serta terus mendorong budaya menabung sejak dini kepada pemuda dan mahasiswa serta pelajar melalui satu rekening satu pelajar atau program Kejar.


Perkuat Infrastruktur Inklusi Keuangan

Literasi finansial merupakan suatu proses berkelanjutan yang perlu terus dipelajari untuk tetap up to date dengan perkembangan terkini. (Foto:Ilustrasi)

Selain itu, dalam rangka semakin mendekatkan masyarakat dengan produk keuangan OJK juga telah memperkuat infrastruktur inklusi keuangan, dan serangkaian kampanye nasional inklusi keuangan yaitu kreasi muda dan bulan inklusi keuangan.

“Kami juga terus berkomitmen untuk mewujudkan pengaturan OJK yang seimbang yaitu antara tumbuh kembangnya sektor jasa keuangan dengan perlindungan konsumen dan masyarakat, serta berkomitmen mewujudkan OJK yang media friendly, transparan dan responsif dalam mendiseminasi kebijakan serta pelaksanaan pelaksanaan tugas OJK,” ujarnya.

 Adapun terkait dengan upaya perlindungan konsumen sampai dengan 18 November tahun ini. OJK telah menerima 280.000 layanan termasuk 12.880 pengaduan. OJK telah Menindaklanjuti pengaduan tersebut dan tercatat 88,3 persen dari total pengaduan tersebut telah terselesaikan.

“Dalam kaitan ini OJK juga akan terus mewujudkan layanan konsumen yang responsif efektif dan solutif dalam mewujudkan kepercayaan konsumen dan masyarakat terhadap produk dan layanan sektor jasa keuangan termasuk pengembangan kontak157 dan aplikasi portal perlindungan konsumen dan percepatan pengaduan konsumen,” pungkasnya.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya