Fantastis, Temuan Barang Tertinggal di Pesawat Sepanjang 2022 Capai Rp 300 Juta

Aircraft Cleaning PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) mengeluarkan laporkan selama 2022 telah menemukan barang-barang penumpang yang tertinggal di kabin pesawat dengan total nilai mencapai Rp 300 juta lebih.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Feb 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara. Aircraft Cleaning PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) mengeluarkan laporkan selama 2022 telah menemukan barang-barang penumpang yang tertinggal di kabin pesawat dengan total nilai mencapai Rp 300 juta lebih.

Liputan6.com, Jakarta Aircraft Cleaning PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) mengeluarkan laporkan selama 2022 telah menemukan barang-barang penumpang yang tertinggal di kabin pesawat dengan total nilai mencapai Rp 300 juta lebih.

Vice President Operasional GDPS Muhammad Zubair Asy'ari menyatakan barang-barang milik penumpang pesawat yang ditaksir senilai Rp 300.738.500 itu terdiri atas 128 barang.

"Selama tahun 2022 kami telah mengembalikan barang-barang milik penumpang tersebut sebagai bentuk menjunjung tinggi amanah dan kejujuran serta integritas, personil Aircraft Cleaning GDPS," katanya melalui keterangan tertulis dikutip dari Antara, Minggu (5/2/2023).

Zubair menjelaskan Aircraft Cleaning merupakan kegiatan pengawasan pembersihan seluruh permukaan benda kerja di pesawat, dalam waktu yang ditentukan.

Kegiatan pembersihan di pesawat dimulai dengan membuang sampah besar dari kabin pesawat ke area luar pesawat seperti dari seat pocket, sampah galley, dan diakhiri pada lavatory.

Selanjutnya setelah proses pemindahan sampah besar, personil akan melakukan detail cleaning. Setelah fase cleaning selesai, team leader Aircraft Cleaning melakukan cross check terhadap hasil pekerjaan.

"Pada saat pembersihan area kabin, tidak jarang personil Aircraft Cleaning menemukan barang penumpang yang tertinggal, di sinilah nilai-nilai kejujuran personil Aircraft Cleaning diuji, dengan penerapan Core Values AKHLAK yang ditanamkan di setiap pribadi personil Aircraft Cleaning," katanya.

Pada 2022, lanjutnya, personil Aircraft Cleaning, memberikan pencapaian luar biasa dengan integritas yang dibawa dalam menjalankan operasi di lapangan.

Menurut dia, selama 2022 Aircraft Cleaning mengembalikan barang milik penumpang sejumlah 128 barang yang ditaksir bernilai kurang lebih Rp300.738.500.

Sebagai bentuk apresiasi kepada personil Aircraft Cleaning GDPS yang telah mengutamakan kejujuran dalam mengamankan dan mengembalikan barang-barang milik penumpang, tambahnya, perusahaan memberikan penghargaan kepada mereka yang telah dilaksanakan di Apron Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

 


Bandara Ngurah Rai Bersiap Sambut Pesawat Komersil Terbesar di Dunia

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Kelan dengan latar belakang pesawat yang mendarat di Tuban, Badung, Denpasar, Kamis (5/5/20222). Kunjungan wisatawan domestik (Wisdom) ke Pulau Bali, saat libur Lebaran Idul Fitri tahun 2022 terus meningkat. Per hari kedatangan wisdom rata-rata 40 ribu. (merdeka.com/Arie Basuki)

Bandara Ngurah Rai Bali tengah bersiap menghadapi kedatangan pesawat komersial terbesar di dunia. Pesawat tersebut adalah Airbus A380 milik maskapai Emirates. Pesawat ini yang memiliki kapasitas 600 orang ini dijadwalkan tiba di Bandara Ngurah Rai pada Juni 2023.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) M. Kristi Endah Murni menjelaskan, Kemenhub dan otoritas Bandara Ngurah Rai saat ini tengah menyiapkan rencana operasional yang baik untuk melancarkan take off dan landing Airbus A380 ini.

 "Karena kapasitas pesawat ini besar sekali dan dimensi pesawat terdiri dari dua lantai, maka membutuhkan waktu handling dan equipment yang berbeda dengan pesawat lainnya,” ujar Kristi, dikutip pada Selasa (31/1/2023).

Dalam rangka persiapan, Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah IV Bali telah melakukan koordinasi dengan pengelola bandara yaitu PT. Angkasa Pura I dan pihak terkait lainnya. Sejumlah persiapan yang dilakukan diantaranya yaitu: penanganan ground handling, garbarata, pengisian bahan bakar, Custom, Immigration and Quarantine (CIQ).

Persiapan lainnya yaitu unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran(PK-PPK), dan penanganan penumpang.

“Kami juga harus memastikan kesiapan alternate aerodrome yaitu bandara alternatif terdekat yang mampu menampung pesawat A380, apabila terjadi gangguan di Bandara Ngurah Rai,” ucap Kristi.

Selain itu, Ditjen Hubud juga menyiapkan tim penilai yang akan turun langsung memastikan persiapan pengoperasian dan melakukan penilaian terhadap sandard operating procedure (SOP) yang dibuat oleh pengelola Bandara Ngurah Rai yaitu PT. Angkasa Pura I.

Kristi berharap, semua persiapan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat diselesaikan sebelum pengoperasian pesawat Airbus A380 di bulan Juni 2023 nanti.

“Kami harus pastikan semua fasilitas sudah lengkap agar operasi penerbangan dan pelayanan berjalan selamat, aman, dan nyaman,” tegas Kristi.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com


Bandara Bali Layani 12,5 Juta Penumpang Sepanjang 2022

Para penumpang di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali (Dok. Humas Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai / Dewi Divianta)

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali melayani 12,5 juta penumpang sepanjang 2022 lalu. Dengan begitu, menempatkan bandara ini jadi yang tersibuk diantara bandara yang dikelola Angkasa Pura I.

Rinciannya, ada sebanyak 12.519.809 pergerakan penumpang dan 87.558 pergerakan pesawat udara telah dilayani Bandara I Gusti Ngurah Rai sepanjang Januari hingga Desember 2022. Pergerakan penumpang di Bandara Bali melonjak 231 persen dibandingkan 2021 sebesar 3.778.807 pergerakan. Sedangkan pergerakan pesawat udara menjadi tumbuh 141 persen dibandingkan 2021 sebanyak 36.299 pergerakan.

Jumlah pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masing-masing menyumbang 24 persen dari total 52.294.618 pergerakan penumpang sepanjang 2022 dan 16 persen dari total 552.778 pergerakan pesawat Angkasa Pura I sepanjang tahun lalu.

"Tingginya jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara yang dilayani Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan perwujudan dari semakin meningkatnya tingkat kepercayaan diri dan minat masyarakat untuk kembali berwisata. Hal ini juga merupakan pertanda bahwa Bali sebagai destinasi wisata unggulan, masih sangat diminati oleh warga masyarakat Indonesia dan global," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).


Urutan Ketiga

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dok AP I

Dia menuturkan, Pada 2021 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali hanya menempati urutan ketiga bandara Angkasa Pura I dengan jumlah pergerakan penumpang terbanyak yaitu dengan 3,7 juta penumpang. Jumlah ini jauh di bawah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 6,7 juta penumpang dan Bandara Juanda Surabaya dengan 5,9 juta penumpang.

"Dengan semakin membaiknya penanganan pandemi Covid-19 secara nasional dan global, serta semakin mudahnya aturan perjalanan udara domestik dan internasional, menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara," lanjut Faik.

Jumlah penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sepanjang 2022 terbagi menjadi 7.855.820 pergerakan penumpang rute domestik, 4.543.402 pergerakan penumpang rute internasional, dan 120.587 pergerakan penumpang transit domestik. Sedangkan untuk pergerakan pesawat udara terdiri atas 61.544 pergerakan penumpang rute domestik dan 26.014 pergerakan penumpang rute internasional.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya