Teknologi Baru LED Mikroskopis Vertikal Bikin Tampilan Virtual Reality Lebih Imersif

Teknologi baru ini diklaim akan dapat membuat layar perangkat Augmented Reality dan Virtual Reality menjadi lebih imersif, dan mengatasi keterbatasan tampilan konvensional yang membatasi seberapa kecil suatu piksel secara individual.

oleh M Hidayat diperbarui 20 Feb 2023, 19:50 WIB
Ilustrasi VR, Virtual Reality, VR Headset, Virtual Reality Headset. Kredit: Jan Vašek (JESHOOTS-com) via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Para insinyur telah mengembangkan cara baru untuk menciptakan tampilan yang lebih tajam dan bebas cacat dengan menumpuk dioda pemancar cahaya (Light Emitting Diode; LED) untuk menciptakan piksel vertikal beraneka warna.

Piksel mikroskopis, dengan lebar sekitar 4 mikron itu dapat menghasilkan berbagai macam warna dan dikemas dengan kerapatan 5.000 piksel per inci. Itu adalah kerapatan piksel tertinggi yang dilaporkan hingga saat ini.

Teknologi baru ini diklaim akan dapat membuat layar perangkat Augmented Reality dan Virtual Reality menjadi lebih imersif, dan mengatasi keterbatasan tampilan konvensional yang membatasi seberapa kecil suatu piksel secara individual.

Tampilan digital saat ini diterangi melalui dioda pemancar cahaya organik (Organic Light Emitting Diode; OLED), yang mencapai batas dari segi ukuran, ketajaman, dan resolusi.

Micro-LED yang terbuat dari bahan semikonduktor kristal tunggal anorganik dapat menggantikan OLED. Karena ukurannya lebih kecil, ia membutuhkan lebih sedikit energi, dan akan dapat bertahan lebih lama.

Namun demikian, proses fabrikasi LED mikro saat ini memerlukan ketepatan yang ekstrem dalam menempatkan piksel mikroskopis warna merah, hijau, dan biru pada keselarasan yang tepat. Hal ini membuatnya menjadi proses yang sulit dan boros karena perangkat harus dibuang, jika piksel tidak sejajar.

Solusi dari para insinyur ini adalah menumbuhkan selaput ultra-tipis LED merah, hijau, dan biru, mengupasnya dari substrat dasar, dan menumpuknya bersama untuk membuat lapisan selaput warna.

 


Tidak terlalu boros energi

Ia kemudian dapat diukir menjadi pola piksel vertikal kecil, masing-masing selebar 4 mikron, yang dapat menghasilkan berbagai warna dengan mengubah tegangan yang diterapkan ke masing-masing membran yang berwarna merah, hijau, dan biru.

Terungkap bahwa teknik baru ini ternyata tidak terlalu boros energi dan tidak memerlukan penyelarasan yang terlalu presisi, apabila dibandingkan dengan metode fabrikasi LED mikro yang ada saat ini.

Para peneliti mengatakan bahwa teknologi baru ini akan dapat menghasilkan tampilan beresolusi lebih tinggi dalam ukuran yang lebih kecil, dan memberikan pengalaman yang lebih imersif dalam virtual reality, sehingga sulit untuk membedakan antara virtual dan realitas.

 


Kolaborasi berbagai universitas

Hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Georgia Tech Europe, Sejong University, dan beberapa universitas di Amerika Serikat, Prancis, dan Korea Selatan ini ini telah terbit di jurnal Nature.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendekatan inovatif tim untuk penumpukan LED menawarkan solusi yang menjanjikan untuk tampilan generasi berikutnya.

Pendekatan ini memberikan metode yang tidak terlalu boros dan lebih efektif untuk membuat LED mikro, sehingga metode itu dapat menghasilkan tampilan beresolusi lebih tinggi dan lebih imersif dalam skala yang lebih kecil.

Dengan demikian, penelitian tim ini disebut-sebut membantu mendorong batas-batas teknologi tampilan dan membuka jalan bagi era baru tampilan digital.


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya