Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei yang dilakukan Indometer menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengalami tren kenaikan. Namun, tiga nama tokoh yang digadang-gadang maju dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sama-sama di kisaran 20 persen.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer Leonard SB mengatakan, temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan Ganjar Pranowo kokoh pada peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 25,1 persen.
Advertisement
Kemudian disusul Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan perolehan elektabilitas 21,5 persen. Selanjutnya Anies Baswedan sebesar 20,2 persen. Demikian mengutip Antara, Minggu (5/2/2023).
Leonard mengatakan, elektabilitas tiga nama tokoh itu sama-sama di kisaran 20 persen. Tren kenaikan dialami Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Sedangkan elektabilitas Prabowo cenderung stabil dan belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan signifikan. Ia prediksi, jika tren kenaikan elektabilitas berlanjut, Anies Baswedan berpotensi geser Prabowo dan berhadapan dengan Ganjar Pranowo.
"Meskipun kuat, tetapi publik masih menunggu deklarasi koalisi Gerindra-PKB untuk mengusung Prabowo,” tutur dia.
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya tak kunjung memutuskan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung setelah beberapa bulan terbentuk.
Ia menambahkan, Gerindra hampir dipastikan akan mengusung Prabowo sebagai calon presiden tetapi pilihan calon wakil presiden belum diputuskan. Selain itu, PKB keukeuh mengajukan ketua umumnya yaitu Muhaimin Iskandar.
Di satu sisi, Anies Baswedan secara formal telah mendapatkan dukungan dari tiga partai antara lain NasDem, Demokrat dan PKS. “Namun publik juga masih menunggu progress Koalisi Perubahan, khususnya dinamika soal figure cawapres pendamping Anies,” ujar dia.
Sisi lain, Ganjar Pranowo masih harus bersaing di internal PDIP yang dinilai mengusung Puan Maharani. Leonard menilai, publik terus mengamati sosok yang akan didukung PDIP apakah Ganjar dan Puan.
Publik Tunggu Perkembangan Koalisi Perubahan
“Publik terus mencermati apakah Ganjar atau Puan yang didukung PDIP, dan dengan partai mana saja PDIO akan berkoalisi,” kata dia.
Indometer juga merilis elektabilitas nama-nama lain yakni Ridwan Kamil sebesar 5,1 persen, Sandiaga Uno sebesar 4,6 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 4,4 persen. Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno sebelumnya turun elektabilitas kini mulai melandai. Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono masih stabil.
“Ketiga figur tersebut berpeluang kuat dipasangkan sebagai cawapres,” tutur dia.
Sementara itu, Puan Maharani mendapatkan elektabilitas 3 persen, Erick Thohir 2,1 persen dan Khofifah Indar Parawans sebesar 1,8 persen. Lalu Andika Perkasa sebesar 1,6 persen, Airlangga Hartarto sebesar 1,2 persen, Mahfud MD sebesar 1,1 persen dan Yenny Wahid sebesar 1 persen. Kemudian di bawah satu persen dan 6,3 persen menyebutkan tidak tahu dan tidak menjawab.
Adapun Survei Indometer dilakukan pada 21-27 Januari 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi yang dipilih secara acak bertingkat survei. Wawancara dilakukan tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan margin of error survei sekitar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement
Update Hasil Survei Elektabiltias Ganjar Pranowo Pemilihan Presiden 2024 Hari Ini
Sebelumnya, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyatakan, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tertinggi yakni 36,3 persen.
Hal ini tertera dalam laporan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang merilis hasil survei terkait peta politik terkini.
Sementara Ganjar di peringkat pertama, Anies Baswedan di posisi 24,2 persen, dan Prabowo Subianto 23,2 persen.
"Ganjar tertinggi sementara Prabowo-Anies pada Januari 2023 saling kejar atau kompetitif," kata Djayadi Hanan dalam rilis daring, Minggu (22/1/2023).
Djayadi menyebut hasil survei menunjukkan preferensi publik terhadap calon presiden Pilpres 2024 mendatang hingga saat ini tampak Ganjar masih lebih menonjol ketimbang para pesaingnya.
"Pesaing terkuat adalah Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dengan jarak paling tidak sekitar 10 persen," kata dia.
Djayadi melanjutkan, basis dukungan terhadap Ganjar tampak mirip polanya dengan basis PDIP. "Sangat kuat didorong oleh basis pemilih Joko Widodo pada Pilpres 2019 yang lalu, dan kelompok yang semakin puas atas kinerjanya sebagai Presiden," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut dia, Presiden Jokowi kemungkinan akan memiliki pengaruh yang signifikan baik terhadap basis dukungan PDIP maupun dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
"Jika kredibilitas terhadap Presiden Joko Widodo tetap terjaga maka ke depan dukungan terhadap PDIP, dan sekaligus Ganjar Pranowo, juga kemungkinan besar akan semakin kuat," pungkas Djayadi Hanan.
Survei dilakukan pada 7-11 Januari 2023 kepada 1.221 responden dipilih melalui nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Pengamat Sebut Peluang Menang Ganjar Pranowo Besar Jika Duet dengan Erick Thohir
Sebelumnya, pengamat Politik Amir Faisal menyebut bahwa peluang kemenangan Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan besar jika berpasangan dengan Erick Thohir sebagai cawapresnya.
Menteri andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut diyakini mampu menjadi penopang kemenangan calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024 mendatang. Apalagi hal ini sudah terbukti dari berbagai simulasi yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
“Membaca dari sisi simulasi pasangan capres-cawapres pun bisa dipahami arahnya. Beberapa lembaga media arus utama di republik ini justru membuat semua capres yang berpasangan dengan Erick Thohir cenderung berpotensi menang. Sebut saja pasangan Ganjar-Erick,” ujar Faisal dalam keterangan tertulis, Selasa (31/1/2023).
Seperti diketahui, dalam simulasi pertama yang dilakukan lembaga survei Algoritma, Ganjar-Erick unggul dari dua pasangan lainnya, yakni Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar.
Ganjar-Erick unggul dengan elektabilitas sebesar 33,9 persen. Sedangkan di tempat kedua ada pasangan Anies-AHY dengan elektabilitas 27,1 persen, disusul posisi ketiga Prabowo-Muhaimin di angka 20,7 persen.
Kemudian pada simulasi kedua, duet Ganjar-Erick kembali unggul dengan elektabilitas yang lebih tinggi yakni 34,5 persen. Simulasi ini mempertemukan Ganjar-Erick dengan pasangan Anies-Khofifah Indar Parawansa, dan Prabowo-Airlangga Hartarto.
Terekam duet Anies-Khofifah memiliki elektabilitas sebesar 25,4 persen, sedangkan Prabowo-Airlangga berada di angka 20,3 persen.
Bergeser ke simulasi dua pasangan Pilpres 2024, duet Ganjar-Erick tetap tidak terkalahkan. Pasangan Ganjar-Erick unggul ketika berhadapan dengan Anies-Andika Perkasa. Ganjar-Erick memperoleh elektabilitas sebesar 40,0 persen, sedangkan Anies-Andika hanya 35,7 persen.
Di simulasi kedua, pasangan Ganjar-Erick dihadapkan dengan duet Prabowo-Puan Maharani. Hasilnya, pasangan Prabowo-Puan kandas dengan elektabilitas sebesar 25,6 persen, sedangkan duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir melejit di angka 46,2 persen.
“Dalam konteks ini, pula dapat ditarik benang merah bahwa sosok Erick dapat disebut sebagai tiket kemenangan bagi capresnya,” pungkas Faisal yang juga Founder Perfekto Indonesia.
Advertisement