Liputan6.com, Jakarta - Aktivis lingkungan cilik bernama Aeshnina Azzahra yang masih berusia 15 tahun meminta pemerintah Indonesia berkomitmen lebih nyata dalam memberikan dukungan gerakan penyelamatan bumi. Dia mengakui, hal itu tidak mudah namun tidak menjadi alasan baginya untuk mundur.
“Saya tahu ini tidak mudah, saya bekerja dan mengajak generasi saya peduli lingkungan sejak dini, dengan langkah kecil, tapi saya seperti jalan sendiri,” ujar perempuan akrab disapa Nina ini dalam forum #saatnyaberaksi yang digelar DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2023).
Advertisement
Nina menceritakan, di Gresik tempatnya bersekolah, hal tentan menjaga dan merawat lingkungan terus dimasifkan kepada pihak sekolah dan teman-temannya. Tetapi dukungan itu masih belum maksimal.
Menurut dia, salah satu jalannya adalah lewat dukungan partai politik yang mampu membuat langkah strategis. Sebab ruang yang besar dan kerja politik yang bisa dilakukan.
“Saya berharap yang dilakukan Partai PKB hari ini untuk mendukung gerakan lingkungan bisa berjalan dalam jangka panjang diikuti langkah-langkah nyata,” jelas Nina.
Dalam kesempatan serupa Jubir Milenial PKB Mikhael Sinaga memastikan, komitmen PKB terhadap isu lingkungan amatlah kuat. Hal itu terbukti dari digelarnya forum untuk Nina bersuara yang memfasilitasi generasi muda yang peduli dan berani melakukan gerakan nyata penyelamatan lingkungan akan terus dilakukan PKB. Mikhael menyebut, PKB akan menjadi partai utama yang berkomitmen secara nyata dalam mendukungan gerakan lingkungan.
“Selain forum #Saatnyaberaksi untuk memberi ruang para inspirator peduli lingkungan bersuara, PKB akan memberikan kuota khusus bagi aktivis lingkungan yang mau menjadi legislator melalui PKB,” jelas Mikhael.
Kirim Surat ke Pemerintah Jerman
Sebelumnya, Aeshnina Azzahra mulai dikenal luas sejak menyetujui bergabung dalam film Girls For Future yang diprakarsai oleh sineas Jerman. Nina pun berpikiran juga untuk bersurat ke Pemerintah Jerman.
Dalam suratnya, Nina meminta Jerman untuk tak mengirim sampah plastik ke Indonesia. Langkah Nina tak henti di sana. Ia kemudian menyurati beberapa negara pengirim sampah plastik ke Indonesia. Akhirnya, beberapa negara tersebut berjanji untuk memperketat pelabuhan mereka dan berjanji agar tak mengirim limbah plastik ke Indonesia.
Saat ini nina tengah menyiapkan Gerakan LETTER FROM FUTURE untuk mengajak sebanyak mungkin anak-anak milenial peduli dan mendukungna gerakan lingkungan.
“Saya sedang memulai untuk di Indonesia, saya berharap dukungan dan komitmen lebih banyak anak-anak seusia saya mendesak pihak-pihak menyadari pentingnya gerakan penyelamatan lingkungan,” Nina menandasi.
Advertisement