Liputan6.com, Surabaya - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/ Brawijaya Mayjen Farid Makruf menyiagakan personel mengantisipasi gesekan massa saat peringatan Hari Lahir 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU).
Kegiatan yang dipusatkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, pada 7 Februari 2023, itu rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Advertisement
"Kami memegang komando kendali pengamanan. Tujuannya meminimalisasi hal-hal yang tidak diduga saat kegiatan berlangsung. Kami mengantisipasi gesekan saat terjadi penumpukan massa yang berpotensi menimbulkan konflik," katanya, ditulis Senin (6/2/2023), dikutip dari Antara.
Pangdam Brawijaya menginstruksikan agar setiap daerah membentuk koordinator dengan memastikan jumlah massanya.
"Sebaiknya tiba di lokasi jauh-jauh jam sebelum acara dimulai," ujarnya.
Perwira tinggi TNI berdarah Madura tersebut menyampaikan permasalahan lain yang perlu diantisipasi adalah sampah.
"Karena sejuta orang yang datang nanti tersebar di banyak titik, kami harap panitia telah menyediakan banyak tempat sampah. Kalau tidak, orang akan membuang sampah sembarangan. Siapkan tempat sampah dalam bentuk kantong plastik maupun tong sampah. Jangan kalah dengan suporter sepak bola Jepang, setiap selesai pertandingan stadion bersih," ujarnya.
Danrem 132/Tadulako periode 2020-2022 tersebut meminta panitia tidak segan memberikan seruan atau imbauan berupa tulisan buang sampah pada tempatnya.
"Jangan sampai larut dengan situasi terus lupa pada tugasnya dan ikut menonton. Masalah sampah ini sangat serius lantaran dapat mengganggu lingkungan sekitar," ucapnya.
Pangdam Farid mengingatkan sirkulasi truk harus diatur jamnya saat keluar masuk mengangkut sampah di stadion.
Hemat Air Bersih
"Oleh karena itu penting sekali mengatur lokasi dan rute parkirnya. Pastikan armada truk sampah di Sidoarjo ditambah dari daerah lain selama berlangsungnya acara," katanya.
Mantan Kepala Penerangan Komando Pasukan Khusus ini juga mengimbau agar massa berhemat air bersih ketika memanfaatkan rumah-rumah warga untuk mandi.
"Jangan lupa membawa perlengkapan sendiri. Mandi yang cepat dan efisien sehingga setiap orang bisa bersuci," katanya.
Di akhir acara, Pangdam Farid berharap sudah ditunjuk koordinator pengumpulan massa untuk setiap kelompok yang datang dari berbagai daerah.
"Kenakan tanda berbeda-beda, serta tentukan jam maupun titik kumpulnya. Kalau semua patuh maka tidak terjadi desak-desakan sampai berebut pintu keluar," tuturnya.
Advertisement