Larangan Makin Ketat, Qualcomm Pastikan Tetap Jual Chipset Snapdragon ke Huawei

Di tengah larangan perdagangan yang kian ketat dari AS, Qualcomm memastikan akan tetap menjual chip smartphone ke Huawei.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Feb 2023, 07:30 WIB
Huawei (Foto: Huawei)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari lalu, ada berita Amerika Serikat memperketat larangan untuk Huawei. Laporan tersebut mengklaim bahwa Amerika Serikat menutup semua lisensi yang diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan bisa berdagang dengan Huawei.

Menurut laporan tersebut, keputusan ini juga memengaruhi pasokan teknologi Qualcomm ke Huawei.

Meski begitu mengutip laporan Gizchina, Selasa (7/1/2023), Qualcomm masih akan tetap menjual chip Snapdragon ke Huawei. Qualcomm memastikan perubahan baru oleh pemerintah AS tidak memengaruhi pasokan chip Snapdragon-nya ke Huawei.

Presiden sekaligus Global Affairs Qualcomm Technology Licensing (QTL), Alex Rogers, menegaskan hal ini. Dalam rapat pengumuman pendapatan kuartal 1 2023, Rogers mengatakan, perubahan terbaru dari departemen perdagangan AS tetap tidak diketahui oleh Qualcomm.

Oleh karena itu, perusahaan tidak melihat ada dampak signifikan dari perubahan tersebut terhadap pengiriman chip-nya ke Huawei.

"Menurut saya, tidak adil untuk mencirikannya sebagai pembatasan terbaru pada Huawei, apa yang kami lihat di berita, kami melaporkan bahwa departemen perdagangan mempertimbangkan untuk tidak mengeluarkan lisensi lebih besar dan kami belum mendengar apa pun dari departemen perdagangan," kata Rogers.

Ia melanjutkan, Qualcomm sudah memiliki lisensi untuk sementara waktu. Lisensi ini memungkinkan mereka menjual dan mengirimkan chip 4G dan chip WiFi pada Huawei. Amerika Serikat diketahui mengeluarkan lisensi tersebut setelah memastikan bahwa chip tidak akan menimbulkan ancaman keamanan nasional.


Melegakan Bagi Huawei

Chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 yang diperkenalkan di Hawaii, Amerika Serikat. (Liputan6.com/Yuslianson)

"Itu akan berlanjut selama beberapa tahun dan jadi dalam lingkup lisensi tersebut, kami tidak melihat dampaknya," Rogers menambahkan.

Tentunya kabar ini melegakan bagi Huawei dan para penggunanya di seluruh dunia. Alasannya, sebelumnya laporan pemberitaan mengklaim bahwa pemerintah AS mengintensifkan larangannya terhadap Huawei dengan melarang penjualan semua chip 4G, Wi-Fi 6 dan 7, serta chip AI.


Huawei akan Rilis Ponsel Flagship dengan Chip Snapdragon Tahun Ini

Sejumlah perangkat flagship Huawei yang baru dirilis, di antaranya ada smartphone layar lipat Huawei Mate Xs 2, Huawei Watch GT3 Pro, Huawei Watch Fit 2, dan lainnya. (Foto: Huawei CBG).

Sementara itu, Huawei berencana merilis setidaknya tiga smartphone tahun ini. Ketiga perangkat tersebut termasuk di antaranya Huawei P60 series, Mate 60 series, dan smartphone layar lipat Huawei Mate X3.

Ketiga smartphone ini disebut-sebut akan menggunakan chip Snapdragon.

Saat ini, hal terbaik yang harus dilakukan Huawei agar tidak berada di posisi sulit adalah memasok chip Qualcomm dalam jumlah yang sangat besar.

Dengan begitu, perusahaan Tiongkok ini bisa memenuhi semua smartphone yang rencananya dirilis pada 2023. Apalagi saat ini Qualcomm masih memiliki lisensi untuk mengirim produk chip mereka ke Huawei.


Amerika Serikat Cabut Lisensi Ekspor Teknologi ke Huawei

Tampak smartphone layar lipat Huawei Mate X. (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah memberi tahu sejumlah perusahaan AS bahwa mereka tidak akan lagi memberikan lisensi untuk mengekspor teknologi AS ke Huawei.

Hal tersebut diungkapkan sejumlah orang yang mengetahui perkembangan isu ini di lingkungan pemerintahan AS. Demikian dikutip dari Financial Times, Selasa (31/1/2023).

Langkah tersebut menandai babak baru kampanye Washington untuk mengekang gerak raksasa teknologi China yang berbasis di Shenzhen itu. Pejabat keamanan AS telah lama menuduh Huawei membantu pemerintah China melakukan spionase.

Huawei sendiri sudah membantah terlibat dalam kegiatan mata-mata. Dan langkah AS ini bukan yang pertama.

Pada 2019, pemerintahan Donald Trump memberlakukan pembatasan ketat dalam ekspor teknologi AS ke Huawei dengan menambahkan perusahaan itu ke daftar hitam yang disebut "daftar entitas". Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk menindak perusahaan-perusahaan China yang diyakini Washington menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS.

Meski demikian, kementerian perdagangan terus memberikan lisensi ekspor bagi sejumlah perusahaan, termasuk Qualcomm dan Intel, untuk memberi Huawei teknologi yang tidak terkait dengan jaringan telekomunikasi 5G berkecepatan tinggi.

(Tin/Ysl)

Infografis Huawei Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya