15 Fakta Unik Seputar Hari Valentine, Mulai dari Sejarah hingga Tradisi

Mari intip 15 fakta unik seputar Hari Valentine, mulai dari sejarah bagaimana Hari Valentine tercipta, hadiah apa yang paling banyak dibeli saat Hari Valentine, hingga tradisi unik lainnya.

oleh Alycia Catelyn diperbarui 07 Feb 2023, 20:40 WIB
Ilustrasi Hari Valentine. (Pexels/alleksana)

Liputan6.com, Jakarta - Februari menjadi bulan yang identik dengan hari penuh kasih sayang.

Hal ini disebabkan karena banyak orang yang merayakan Hari Valentine tepatnya pada 14 Februari. 

Pada tanggal ini, banyak orang akan mencoba mengungkapkan perasaan mereka kepada orang yang mereka sayangi, entah itu kekasih, teman, saudara, orang tua, kolega, dan lainnya.

Menjelang Hari Valentine pun kita kerap menemukan penjualan yang meningkat pada cokelat, bunga, dan permen.

Untuk mengetahui Hari Valentine lebih dalam lagi, berikut ini 15 fakta unik seputar Hari Valentine mulai dari sejarah hingga tradisi, dilansir dari Good Housekeeping, Selasa (7/2/2023):

1. St. Valentine Bukan Hanya Satu Orang

Mungkin Anda sudah tahu bahwa Hari Valentine dinamai menurut santo pelindungnya yakni St. Valentine. Namun, sebenarnya ada beberapa kebingungan seputar hari libur St. Valentine yang secara teknis dihormati.

Menurut situs History, setidaknya ada dua pria bernama Valentine yang bisa menginspirasi hari liburan tersebut, termasuk seorang Valentine yang merupakan seorang pendeta di Roma abad ketiga. Seperti ceritanya, Valentine ini menentang larangan pernikahan oleh Kaisar Claudius II, ia pun menikahkan pasangan secara ilegal dalam semangat cinta sampai ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Legenda lain menunjukkan bahwa Valentine dibunuh karena berusaha membantu orang Kristen melarikan diri dari penjara di Roma, dan bahwa ia sendiri yang mengirim pesan Valentine pertama saat dipenjara dengan menulis surat bertanda "Dari Valentine Anda".

2. Hari Valentine Berakar pada Festival Pagan Kuno

Meskipun beberapa sejarawan percaya bahwa Hari Valentine memperingati kematian St. Valentine pada 14 Februari, yang lain percaya bahwa liburan tersebut sebenarnya berasal dari festival kesuburan Pagan yang disebut Lupercalia, yang dirayakan pada 15 Februari di Roma kuno.

Festival tersebut didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta pendiri Romawi Romulus dan Remus. Hari itu dirayakan dengan mengorbankan hewan dan memukul perempuan dengan kulit binatang, sebuah praktik yang diyakini mendorong kesuburan.


3. Hari Valentine Menjadi Resmi pada 1300-an

Ilustrasi Hari Valentine. (Pexels/alleksana)

Pada akhir abad ke-5, Paus Gelasius secara resmi menyatakan tanggal 14 Februari sebagai "Hari St. Valentine".

Namun, baru pada Abad Pertengahan, liburan itu dikaitkan dengan cinta dan romansa, sebuah tradisi yang pertama kali dimulai dari kepercayaan umum di Prancis dan Inggris bahwa burung memulai musim kawin mereka pada 14 Februari.

4. Cupid Berakar pada Mitologi Yunani

Cupid atau dewa asmara, sering digambarkan sebagai anak kecil lucu dengan busur dan anak panah berbentuk hati.

Namun, bagaimana Cupid bisa menjadi simbol umum Hari Valentine?

Menurut Time, sosok itu sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 700 SM, ke dewa cinta Yunani bernama Eros, yang sebenarnya adalah pria tampan dan abadi dengan kekuatan mengintimidasi untuk membuat orang jatuh cinta.

Baru pada abad ke-4 SM, orang Romawi mengadopsi Eros menjadi gambar anak laki-laki kecil yang lucu dengan busur dan anak panah, menamainya sebagai Cupid. Pada pergantian abad ke-19, Cupid telah dikaitkan dengan Hari Valentine karena kekuatan pencocokan cintanya.

5. Kartu Valentine Pertama Dikirim pada Abad Ke-15

Catatan tertua tentang pengiriman kartu Valentine, menurut History, adalah sebuah puisi yang ditulis oleh seorang adipati abad pertengahan Prancis bernama Charles kepada istrinya pada 1415.

Charles menulis catatan manis dan romantis tersebut kepada kekasihnya saat ia dipenjara di Menara London di usia 21 tahun. Salah satu baris dalam puisi itu adalah, "Aku sudah muak dengan cinta, Valentine-ku yang sangat lembut".

6. Kartu Valentine Pertama Diproduksi Secara Massal pada 1840-an

Orang-orang mulai bertukar kartu dan surat tulisan tangan kepada kekasih dan teman selama abad ke-17. Namun, pada tahun 1840-an, kartu Hari Valentine pertama diproduksi secara massal di AS, dijual oleh Esther A. Howland.

Dikenal sebagai "Mother of the American Valentine," Howland dikreditkan dengan mengkomersialkan kartu Hari Valentine di AS. Kemudian ia dikenang karena kartunya yang penuh detail dan unik, dibuat dengan renda dan pita.


7. Tradisi Memberikan Bunga pada Hari Valentine Sudah Ada Sejak Abad Ke-17

Ilustrasi bunga mawar merah. (Pixabay)

Memberi mawar merah mungkin merupakan isyarat romantis yang jelas saat Hari Valentine, tetapi baru pada akhir abad ke-17 memberi bunga menjadi kebiasaan yang populer.

Faktanya, praktik tersebut dapat ditelusuri kembali ke masa ketika Raja Charles II dari Swedia yang mempelajari "bahasa bunga", ia memasangkan berbagai bunga dengan makna tertentu dalam perjalanan ke Persia. Kemudian ia memperkenalkan tradisi tersebut ke Eropa.

Tradisi memberi bunga pun menjadi tren populer selama Era Victoria, termasuk di Hari Valentine, dengan bunga mawar merah yang melambangkan cinta yang mendalam.

8. Warna Bunga Memiliki Makna Tersendiri

Sementara mawar merah secara tradisional melambangkan cinta, warna lain seperti merah muda, ungu atau putih juga memiliki makna saat Hari Valentine.

Bunga berwarna merah muda melambangkan kebahagiaan, bunga ungu menandakan royalti, dan bunga putih berarti simpati.

9. Hadiah Hari Valentine yang Paling Banyak Dihabiskan adalah Perhiasan

Cokelat, permen dan bunga mungkin merupakan beberapa hadiah yang paling umum untuk Hari Valentine.

Namun menurut National Retail Federation, kategori yang biasanya paling banyak dibelanjakan pada 14 Februari adalah perhiasan dengan jumlah 5,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2020, itu setara dengan 87 triliun rupiah.

Hadiah kedua yang paling banyak dibeli di Hari Valentine pada 2020 adalah acara malam hari dengan 4,3 miliar dolar AS (64 triliun rupiah), diikuti oleh pakaian, permen, dan kemudian bunga.

10. Hari Valentine Dirayakan Secara Berbeda di Seluruh Dunia

Banyak negara Amerika Latin mengenal hari raya tersebut sebagai el día de los enamorados (hari kekasih) atau día del amor y la amistad (hari cinta dan persahabatan). Meskipun pasangan bertukar bunga dan cokelat pada Hari Valentine,  juga diarahkan untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada teman.

Di Jepang, biasanya hanya perempuan yang memberikan permen kepada pria dalam hidup mereka, dengan kualitas cokelat yang menunjukkan perasaan mereka yang sebenarnya, menurut Fortune.

Pada 14 Maret, tepat sebulan kemudian, para pria membalas budi dengan merayakan "White Day" atau "Hari Putih" yang semakin populer. Hari Putih ini juga cukup populer di Korea Selatan.


11. Ada Hari Galentine

Ilustrasi Valentine. (Pixabay/Karolina Grabowska)

Hari Galentine semakin populer.

Liburan yang dirayakan pada 13 Februari ini diperkenalkan oleh tokoh fiksi bernama Leslie Knope di serial televisi "Parks and Recreation" pada 2010.

Menurut Leslie, Hari Galentine adalah tentang "perempuan yang merayakan perempuan". Hari Galentine pun memiliki makna dan tujuan yang sama dengan Hari Valentine, tetapi dirayakan dengan para sesama perempuan, entah itu sang ibu, kakak atau adik perempuan, teman perempuan, atau rekan kerja perempuan di kantor. Inti dari perayaan ini adalah menghabiskan waktu berkualitas dengan para perempuan terdekat.

Riset yang dilakukan oleh merek pakaian dalam Boux Avenue menemukan bahwa penelusuran untuk Hari Galentine telah meningkat 400 persen sejak 2015.

12. Arti dari "XOXO"

"XOXO" adalah tanda yang populer dan sering kita artikan sebagai pelukan dan ciuman. Tanda ini pun sering dipakai ketika kita ingin mengakhiri suatu pesan SMS, surel, dan lainnya. 

Asal-usul tanda ini berasal dari Abad Pertengahan. The Washington Post melaporkan bahwa pada saat itu "X" melambangkan salib Kristen, dan surat diakhiri dengan tanda salib dan ciuman untuk melambangkan sumpah. Saat gerakan itu menjadi lebih populer dalam literatur, surat, dan dokumen, itu berarti ada sesuatu yang "disegel dengan ciuman".

13. Anak-anak Menjadi Pemenang Hari Valentine yang Sebenarnya

Hari Valentine biasanya dikaitkan dengan cinta romantis dalam sebuah hubungan pasangan.

Yang cukup menarik, menurut survei acara Today terhadap 1.500 orang, hanya 59 persen pasangan yang berencana memberikan hadiah kepada pasangannya, sedangkan 85 persen orang tua berencana memberi anak mereka sesuatu pada 14 Februari.

14. Ada Alternatif Hari Valentine untuk Para Lajang

Hari Valentine kerap dipakai sebagai ajang untuk para pasangan saling menunjukkan rasa cintanya. Namun, bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki pasangan? Hari Quirkyalone Internasional adalah hari libur untuk para lajang pada tanggal yang sama dengan Hari Valentine.

Hari Quirkyalone bukanlah acara anti untuk Hari Valentine, melainkan momen untuk merayakan cinta diri dan hubungan platonis. Hari Quirkyalon Internasional telah dirayakan secara global sejak tahun 2003.

15. Empat Negara Bagian AS Memiliki Kota Bernama Valentine

Ada empat negara bagian AS yang mempunyai kota dengan nama Valentine.

Arizona, Nebraska, Texas, dan Virginia masing-masing memiliki kota dengan namanya, meskipun Virginia menambahkan "s" di bagian akhir.

Infografis Macam-Macam Bahasa Cinta. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya