Sering Kesemutan dan Baal di Jari Tangan, Pria 56 Tahun Mantap Brain Check Up

Yaya memilih melakukan brain check up setelah mengalami kesemutan di jari tangan

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 07 Feb 2023, 06:00 WIB
Yaya Rudhia mantap lakukan BCU karena sering kesemutan dan kebas, Jakarta (6/2/2023). Foto: Ade Nasihudin.

Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini, Yaya Rudhia acap kali mengalami kesemutan dan baal atau kebas di bagian jari-jari tangan.

Kondisi tersebut membuat pegawai swasta berusia 56 mantap untuk melakukan brain check up atau (BCU).

Brain check up merupakan rangkaian pemeriksaan dalam rangka deteksi dini gangguan organ dan fungsi otak serta pembuluh darah.

Sehingga, seluruh kelainan yang cenderung terjadi dapat segera diketahui dan diantisipasi secepatnya.

Pria asal Bekasi tersebut mantap melakukan BCU lantaran memiliki riwayat penyakit darah kotor dan collapse.

Mantap Melakukan Brain Check Up

Pada 2014 silam, dia sempat pingsan di kamar mandi dan dilarikan ke rumah sakit. Setelah diperiksa, ternyata penyakitnya adalah penyempitan pembuluh darah di otak dan darah kental.

Tak ingin kondisinya memburuk, Yaya pun mantap melakukan cek kondisi otak.

"Awalnya, sih, saya searching di internet saya sebaiknya check up ke mana. Kalau medical check up kan itu secara general (umum), saya ingin mendapatkan check up yang lebih mendetail karena saya khawatir kalau keluhan-keluhan seperti itu takutnya ada yang spesifik," ujar Yaya saat ditemui di sela-sela proses BCU di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta pada Senin (6/2).

Rangkaian Pemeriksaan Saat Brain Check Up

Takut kondisinya ternyata serius, dia pun memutuskan untuk melakukan BCU di RS PON. Dalam rangkaian pengecekan otak ini mencakup di antaranya:

  • Pemeriksaan jantung, otak, cek kesehatan umum, dan lain-lain.

"Jadi biar satu paket sekalianlah enggak mondar-mandir," ujar Yaya.


Cara Mendaftar Brain Check Up di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta

Setelah melakukan pencarian di internet, Yaya pun menghubungi pihak rumah sakit. Pihak rumah sakit pun memberikan nomor WhatsApp untuk dihubungi Yaya.

Melalui nomor WA tersebut, Yaya menjalin komunikasi dengan pihak rumah sakit. Berbagai alur prosedur hingga data-data pasien yang dibutuhkan dikirim via WA.

"Dan akhirnya hari ini (6/2) saya melakukan BCU. Janjinya pukul 07.00 pagi dan ketika saya sampai sudah disiapkan perawat untuk memandu ke mana-mana, selalu didampingi perawat," ujarnya.

Dia pun memberi testimoni tentang BCU yang tengah ia jalani. Menurutnya, dia mendapat dokter yang baik dan berpengalaman.

"Alhamdulillah dokternya cukup bagus cukup senior. Dan, yang sudah saya lalui adalah CT Scan, EKG, saraf jantung, penyakit dalam, pemeriksaan memori, dan treadmil," katanya yang akan segera melakukan proses BCU selanjutnya.


Brain Check Up Baru Ada di RSPON

Yaya pun menjelaskan alasan mengapa dia melakukan BCU di RS PON. Menurutnya, layanan ini belum ada di rumah sakit lainnya di Indonesia.

Sementara, layanan di luar negeri tidak menjadi tujuannya karena mengingat waktu yang terbatas dan jarak yang tidak dekat.

"Kalau di luar negeri kan masalah waktu, saya kerja masih aktif. Kalau di luar negeri kan jauh lebih mahal jadi masalah waktu dan biayanya," katanya.

Biaya Brain Check Up di RS Pusat Otak Nasional

Sedangkan, terkait biaya yang dihabiskan untuk BCU di RS PON ia merogoh kocek Rp.14.750.000.

"Untuk biayanya, lumayan yah BCU ini, saran saya sih biar bisa terjangkau oleh semua orang karena banyak orang yang membutuhkan. Saya pilih paket yang Rp14.750.000 dengan tambahan pemeriksaan abdomen dan penyakit dalam," kata Yaya menambahkan.

Setelah melakukan serangkaian BCU, maka hasil pemeriksaan akan didapat oleh Yaya dalam tujuh hari mendatang.


Lebih Baik Mencegah

Kesadaran Yaya untuk melakukan BCU berdasar pada kekhawatirannya terkait produktivitas diri di usia tua.

"Saya khawatir kalau di usia saya kan 56 risiko stroke, jantung tinggi, nanti biayanya mahal dan tidak bisa produktif jadi lebih baik mencegah. Ibarat mobil, daripada kecelakaan di jalan tiba-tiba mending dicek sejak dini," ujarnya.

Cegah Stroke dengan Brain Check Up

Senada dengan Yaya, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RS Pusat Otak Nasional (PON), Andin Nulkhasanah, mengatakan bahwa kasus stroke semakin lama memang semakin meningkat.

Di sisi lain, kata Andin, usia pasiennya pun semakin bergeser.

"Dulu pasien stroke biasanya berusia 50 atau 60 tahun ke atas. Kini, mulai banyak pasien stroke dengan usia di bawah 40," kata Andini saat konferensi pers.

Hal ini melatarbelakangi RS PON membuka layanan Brain Check Up (BCU) untuk pencegahan stroke dan penyakit akibat gangguan otak lainnya.

Infografis gejala dan penyebab stroke. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya