Tanah Bergerak Ancam Sejumlah Wilayah di Kabupaten Lebak Banten

Bencana tanah bergerak mengancaman warga di Kabupaten Lebak, Banten, akibat cuaca ekstrem yang ditandai meningkatnya curah hujan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi Tanah Bergerak (Liputan6.com/Abdillah)

 

Liputan6.com, Lebak - Bencana tanah bergerak mengancaman warga di Kabupaten Lebak Banten, akibat cuaca ekstrem yang ditandai meningkatnya curah hujan.

"Kita hari ini menerima laporan salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kalanganyar terdampak pergerakan tanah," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agust Riza Faesal di Lebak, Senin (6/2/2023).

Pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak, lokasinya berada di tepi aliran sungai. Sebelumnya delapan rumah di daerah itu terjadi pergerakan tanah setelah dilanda cuaca ekstrem.

Saat ini, kata dia, hanya satu pondok pesantren (ponpes) yang terdampak pergerakan tanah sehingga terjadi kerusakan bangunan ponpes tersebut. Namun beruntung bencana tanah bergerak tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.

"Kami minta warga yang tinggal di tepi aliran sungai meningkatkan kewaspadaan menyusul curah hujan tinggi," ujarnya.

Menurut dia, selama ini daerah rawan bencana pergerakan tanah di Kabupaten Lebak antara lain tersebar di Kecamatan Kalanganyar, Cimarga, Cikulur, Muncang, Bojongmanik, Cirinten dan Lebak Gedong.

Ia mengatakan potensi bencana alam itu terjadi jika dilanda curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir. Sebagian besar korban pergerakan tanah direlokasikan ke tempat yang lebih aman dengan membangun hunian tetap (huntap).

"Semua korban pergerakan tanah dibangun huntap oleh pemerintah setempat," katanya.

Sementara itu sejumlah masyarakat yang tinggal di bantaran aliran Sungai Ciberang mengaku jika curah hujan lebih dari tiga jam, mereka terpaksa mengungsi ke lokasi yang aman dari ancaman bencana alam.

"Kami sudah biasa bila cuaca ekstrem mengungsi ke rumah kerabat untuk menghindari bencana pergerakan tanah," kata Wahid, seorang warga Cimarga, Kabupaten Lebak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya