Deretan Hoaks Seputar Cuaca Ekstrem, Simak Faktanya

Selain waspada cuaca ekstrem, ada baiknya juga mewaspadai hoaks terkait cuaca yang masih beredar di media sosial. Berikut fakta-faktanya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Jun 2023, 14:31 WIB
Tetesan air hujan yang ada di jendela kaca dengan latar belakang mendung menyelimuti langit Jakarta, Kamis (1/2). BMKG juga meminta warga mengantisipasi potensi angin berkecepatan tinggi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah informasi palsu atau hoaks seputar cuaca ekstrem masih beredar di media sosial. Misalnya saja konten yang beredar di Facebook.

Satu di antaranya video yang diklaim kawasan Padang Bulan, Medan turun salju. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 Mei 2022.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan seorang pengendara merekam suasana jalan yang tertutup benda mirip salju. Si pengendara menyebut bahwa salju tengah turun di Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara.

"Salju di Padang Bulan," ucap si pengendara.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa salju turun di Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara.

"Subananaallah kuasa allah yg terjdi di medan ini y loksh di Padang bulan ber tubi tubi bencna alan yg di beri kan banjir rob di semarang jawa tengah mari la kta ber do'a buat negara ini agar tdk ad lgi bencna alam ini wahai saudra ku sklian dan ber pikir fositif aj jngn yg aneh," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan salah satu akun Facebook telah 52 ribu kali dibagikan dan mendapat 96 komentar warganet.

Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara turun salju ternyata tidak benar. Faktanya, sebagian jalan di Padang Bulan bukan tertutup salju, melainkan busa.

Selain video yang diklaim Padang Bulan Medan turun salju, terdapat konten hoaks lain seputar cuaca ekstrem. Berikut rangkumannya.

 


Gelombang Panas Melanda Indonesia dan Bahaya jika Minum Air Dingin

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi gelombang panas melanda Indonesia dan bahaya jika meminum air dingin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi gelombang panas melanda Indonesia bahaya jika meminum air dingin, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi gelombang panas melanda Indonesia bahaya jika meminum air dingin.

"Buat saudara ku yang baikSiapkan diri menghadapiGelombang Panas

Banyak Minum yaaa

Hindari minum ES

Minum seteguk demi seteguk jangan langsung

Bisa sampai 40-50 derajat. Silahkan kondisikan tubuh.

AWAS..!!!!!

*GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA KITA

--------------------------------

Indonesia, Malaysia,Singapura dan bbrp negara lain. saat ini sedang mengalami gelombang panas.

Apa tips yang harus dilakukan dan dihindari simak ya

Harap perhatikan hal hal berikut ini:

1. Seorang teman dokter datang ke saya mengatakan, cuaca sangat panas. Di siang hari, bisa mencapai 40C.

Katanya:”Pada 40 derajat, jangan Anda langsung minum air es! Pembuluh darah mikro bisa meledak. Seorang temannya, dari terkena terik matahari masuk ke rumah, mencuci kaki dengan air dingin. Pandangan mata jadi kabur, dia pun pingsan.

2. Suhu di beberapa tempat telah mncapai 38C atau lebih.Dlm kondisi ini, jaga suhu tubuh agar lebih tinggi.Bahaya ini tak hanya dari minum air es/dingin. Bahaya ini dapat terjadi bahkan sekedar mencuci tangan/muka/ kaki.Anda tidak boleh menyiram/menyeka bagian tubuh yg panas terkena sengatan terik, dengan air dingin.Anda membutuhkan sekitar 30 menit untuk membuat tubuh menjadi dingin sesuai suhu dalam ruangan.Minumlah air hangat suam, 34-36 Celcius.

3. Seorang dokter di rumah sakit, memeriksa seorang pria yang sangat sehat. 3 tahun kemudian, dokter tsb bertemu pria itu lagi dalam kondisi stroke. Pria itu pun bercerita:

"Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulans untuk membawaku ke rumah sakit.."

Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat.

Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.

* Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normalWalau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin.., namun, itu sangat berbahaya !*Hindari meneguk langsung minuman. Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan

Sebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar kita."

Setelah ditelusuri, informasi gelombang panas melanda Indonesia dan bahaya jika meminum air dingin merupakan hoaks yang kembali beredar.

Baca selengkapnya di sini.

 


Fenomena Aphelion Membuat Suhu Lebih Dingin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim fenomena Aphelion membuat suhu lebih dingin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim fenomena Aphelion membuat suhu lebih dingin. Informasi ini tersebar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut klaim fenomena Aphelion membuat suhu lebih dingin:

"Mulai besok jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION, dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari.Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus.Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya, yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll. Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum Vitamin atau Suplemen agar imun kita kuat. Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan_NYA. 🤲 Aamiin ...

Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lebih jauh. Jadi hawa lebih dingin, dampaknya ke badan kurang enak karena ga' terbiasa dengan suhu ini,. Untuk itu jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa...Salam sehat ✊💝 & Selamat beristirahat 🙏".

Setelah ditelusuri, klaim fenomena Aphelion membuat suhu lebih dingin ternyata tidak benar. LAPAN menyebutkan posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tidak akan berpengaruh pada suhu maupun panas yang diterima bumi.

Panas dari matahari akan terdistribusi ke seluruh bumi, dengan distribusi yang juga dipengaruhi pola angin. Cuaca dingin yang terjadi dalam beberapa hari terakhir bukanlah karena Aphelion, namun akibat faktor-faktor lain di luar sebab Bumi berada di jarak terjauh dari Matahari.

Baca selengkapnya di sini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya