Bank Mandiri Bakal Stock Split 1:2, Bagaimana Prospeknya?

Bank Mandiri (BMRI) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split pada 2023. Lalu apa kata analis mengenai prospek saham Bank Mandiri?

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Feb 2023, 21:37 WIB
Bank Mandiri bakal gelar pemecahan nilai nominal atau stock split pada 2023. (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan melakukan pemecahan nilai nominal atau stock split saham dengan rasio 1:2. Dengan rasio tersebut berarti satu saham lama dengan nilai nominal Rp 250 per saham menjadi dua saham dengan nilai nominal Rp 125.

Analis menilai aksi ini menjadi sentimen positif bagi kinerja saham Bank Mandiri karena nantinya akan lebih terjangkau oleh investor ritel. Di sisi lain, prospek fundamental Bank MAndiri sebagai salah satu bank dengan kapitalisasi terbesar saat ini dinilai masih cerah.

"Stocksplit BMRI menjadi sentimen positif. Secara prospek sektor perbankan masih akan tumbuh tahun ini. Salah satunya didukung oleh kenaikan konsumsi dalam negeri tahun ini menjelang tahun pemilu,” kata Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM kepada Liputan6.com, Senin (9/2/2023). Untuk itu, rekomendasi Mirae Asset masih di level 12.300 untuk BMRI.

Senada, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengamini aksi stock split bakal mengakomodir lebih banyak investor ritel. Sehingga likuiditas saham Bank Mandiri akan semakin meningkat.

“Prospek stock split BMRI bagus, sehingga likuiditas meningkat dan semakin menjangkau seluruh lapisan investor. Target kami di 10.500,” ujar Cheryl.

Terlepas dari sentimen stock split, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan Bank Mandiri memang memiliki fundamental yang bagus. Dengan bekal itu, kemungkinan stock split ini akan disambut baik oleh pasar.

“Untuk BMRI, aksi stock split akan membantu prospek saham nya karena fundamentals dan prospek emiten tersebut untuk masa depan nya memang positif. Rekomendasinya buy. TP 11.000 dengan harga support 9.775,” kata Arjun.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Bank Mandiri Bakal Stock Split Rasio 1:2, Ini Alasannya

Ilustrasi nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan melakukan pemecahan nilai nominal atau stock split saham dengan rasio 1:2. Dengan rasio tersebut berarti satu saham lama dengan nilai nominal Rp 250 per saham menjadi dua saham dengan nilai nominal Rp 125.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/2/2023), saat stock split, saham seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan satu saham dan sisanya akan diperhitungkan menambah saham seri B milik Negara Republik Indonesia.

Bank Mandiri menyatakan, dengan memperhatikan harga pasar saham perseroan di BEI yang dipengaruhi ada perbedaan nilai nominal dengan perusahaan dengan kegiatan usaha yang sejenis sehingga telah mempertimbangkan pelaksanaan stock split.

Stock split tersebut untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di BEI dengan meningkatkan jumlah unit saham yang beredar. Selain itu, memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham sehingga mencapai trading range yang optimal untuk jangkau berbagai lapisan investor.

“Tujuan tersebut dapat dicapai tanpa perubahan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh,  dengan peningkatan transaksi diharapkan harga saham perseroan di pasar lebih tinggi dari nilai teroritis setelah pelaksanaan stock split dengan demikian akan meningkatkan nilai kapitalisasi saham di pasar,” tulis Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha dalam keterbukaan informasi BEI.

Bank Mandiri menyatakan, rencana stock split dengan rasio 1:2 telah mendapatkan persetujuan prinsip dari PT Bursa Efek Indonesia sesuai surat Nomor S-00973/BEI.PP1/01-2023 pada 26 Januari 2023.

Pelaksanaan stock split dengan rasio 1 saham lama dengan nilai nominal Rp 250 per saham menjadi dua saham baru dengan nilai nominal Rp 125 akan dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS. RUPS yang menyetujui rencana stock split itu dimaksud dalam Pasal 22 POJK Nomor 15/2022. Adapun Bank Mandiri akan menggelar RUPS pada 14 Maret 2023.

 


Perkiraan Jadwal Stock Split

Nasabah bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri di Mal Pondok indah 2, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). Sejumlah nasabah Bank Mandiri mengeluhkan perubahan drastis saldo di rekening yang mengalami pengurangan dan ada juga yang mengalami penambahan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
  • Pengumuman ringkasan risalan RUPS pada 16 Maret 2023
  • Persetujuan perubahan nilai nominal saham perseroan dari sebesar Rp 250 per saham menjadi Rp 125 per saham dengan demikian melakukan perubahan pasal 4 anggaran dasar perseroan dari KemenkumHAM pada 20 Maret 2023.
  • Permohonan pencatatan saham tambahan ke BEI atas saham hasil pelaksanaan stock split pada 21 Maret 2023.
  • Persetujuan BEI untuk pencatatan saham tambahan hasil pelaksanaan stock split pada 28 Maret 2023.
  • Pengumuman jadwal pelaksanaan stock split melalui www.idx.co.id pada 4 April 2023
  • Akhir perdagangan dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada 6 April 2023
  • Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan negosiasi pada 10 April 2023
  • Tanggal penentuan daftar pemegang saham dan rekening efek yang berhak atas saham hasil stock split pada 11 April 2023
  • Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 12 April 2023

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya