Liputan6.com, Jakarta - Nabi Zakaria AS adalah Nabi dan Rasul Allah yang disebut dalam Al-Qur'an. Dia adalah salah seorang nabi Bani Israil.
Ia berperan sebagai wali dari Maryam dan ayah dari Yahya. Nabi Zakaria hidup di Palestina pada masa kekuasaan Romawi.
Di dalam Al-Qur'an menyebutkan kisah di mana pada saat Nabi Zakaria mengunjungi Maryam di ruang khusus ibadahnya, ia melihat makanan. Saat ditanya asal makanan ini, Maryam menjawab bahwa itu dari Allah. Kemudian Nabi Zakaria berdoa agar juga dikaruniai keturunan.
Baca Juga
Advertisement
Para ulama menjelaskan bahwa Maryam mendapatkan buah-buahan yang bukan musimnya sebagai bentuk mukjizat. Nabi Zakaria yang melihat kesalehan Maryam dan karunia Allah yang dikaruniakan padanya menjadi ingin memiliki keturunan sendiri.
Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa Nabi Zakaria memohon dengan suara lembut di ruang ibadahnya. Disebutkan bahwa ia sudah berusia senja kala itu dan istrinya adalah seorang wanita mandul. Ia pun mengkhawatirkan kerabatnya, sepeninggalnya dan memohon anak yang akan menjadi pewaris keluarga Ya'qub.
Saksikan Video Pilihan ini:
Bacaan Doa Nabi Zakaria AS beserta Tafsirannya
Adapun doa yang dipanjatkan Nabi Zakaria yaitu:
Ali Imran : 38
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةًۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.
Maryam : 4-5
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا ٤
Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku.
وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۙ ٥
Sesungguhnya aku khawatir terhadap keluargaku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul. Anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu.
Mengutip dari berbagai sumber, beberapa penafsir menyebutkan bahwa Nabi Zakaria khawatir bahwa setelah dirinya meninggal, kerabatnya tidak bisa mengurus dan memandu Bani Israil dengan hukum Allah sebagaimana mestinya, sehingga dia memohon dikaruniai anak yang soleh dan berbakti agar bisa melanjutkan tugasnya kelak dan menjadi pewaris spiritualnya.
Dalam hukum Musa sendiri juga dijelaskan bahwa secara hukum, kedudukan imam itu diwariskan dari ayah ke putranya di kalangan keturunan Harun.
Al-Qur'an kemudian menjelaskan bahwa setelahnya, malaikat datang dan mengabarkan bahwa Nabi Zakaria akan memiliki seorang putra yang bernama Yahya. Ia pun menanyakan bagaimana caranya dia bisa memiliki anak, padahal dia sudah berusia senja dan Elisyeba sendiri adalah wanita mandul.
Melalui malaikat, Allah menjelaskan bahwa itu adalah hal yang mudah. Nabi Zakaria pun meminta tanda dan Allah membalasnya dengan tidak dapat berbicara selama tiga hari tiga malam, padahal ia dalam keadaan sehat.
Advertisement