Liputan6.com, Jakarta - Warga Kampung Belimbing, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, menemukan anak yang mengalami luka bakar di Punggung. Anak tersebut berinisial A (12) itu diduga korban penganiayaan oleh ibu kandungnya.
Salah seorang warga, Hendra, mengaku bersama warga lainnya dikejutkan dengan anak perempuan yang sedang tidur di bangunan layaknya pos ronda pada Sabtu 4 Februari 2023. Anak tersebut mengatakan tidak tahu alamat tempat tinggalnya.
Advertisement
"Alamat rumahnya enggak tahu, tapi dia datang untuk ke rumah kakeknya di seberang rel ini," ujar Hendra kepada Liputan6.com soal temuan anak dianiaya ibu kandung itu, Senin (6/2/2023).
Dia menjelaskan, warga kemudian memberi A makan. Mereka kemudian mengetahui dugaan A menjadi korban penganiayaan ibu kandungnya.
Menurut dia, ada luka bakar di punggung A. Anak itu juga menahan sakit akibat luka bakar pada tubuhnya. Warga lalu menanyakan soal luka tersebut.
“Ada luka bakar di punggung, ngakunya disiram air panas ibu kandungnya,” jelas Hendra.
Luka bakar di punggung mengakibatkan pakaian yang dikenakan menempel dengan luka bakar. Warga berusaha membantu mengobati luka bakar, namun mendapatkan penolakan dari Ara sehingga kejadian tersebut dilaporkan ke pengurus lingkungan.
“Dia cerita disiksa ibu kandungnya, kalau diajak ngobrol normal, tapi seperti mengalami gangguan psikologis,” ucap Hendra.
Ditinggal Ibunya di Pinggir Jalan Dekat Stasiun Depok
Hendra mengungkapkan, A mengaku datang ke lokasi tersebut bersama ibu kandungnya menggunakan sepeda motor. A diturunkan di Jalan Baru dengan membawa tas berisikan pakaian dan menuju lokasi rumah kakeknya tidak jauh dari Stasiun Depok.
“Dia datang ke rumah kakeknya, tapi sampai sana tidak ketemu kakeknya karena sudah meninggal pada tahun lalu,” ungkap Hendra.
A akhirnya singgah di lokasi tempatnya ditemukan bersama warga. Mendengar cerita dan melihat luka pada tubuh A, warga berinisiatif melapor ke ketua lingkungan dan membawa anak itu ke Rumah Sakit Khidmat Sehat Afiat (RSUD KISA).
“Infonya sudah dibawa ke rumah sakit untuk mengobati lukanya,” pungkas Hendra.
Advertisement