Solusi Kemasan Digital Bakal Jadi Pendatang Baru di BEI

PT Solusi Kemasan Digital Tbk atau FlexyPack akan mencatatkan saham perdana di BEI pada 8 Februari 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Feb 2023, 06:06 WIB
PT Solusi Kemasan Digital Tbk (FlexyPack). (Foto: Laman FlexyPack)

Liputan6.com, Jakarta - PT Solusi Kemasan Digital Tbk atau FlexyPack akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Februari 2023. IPO ini merupakan bagian upaya dari FlexyPack untuk mendukung keberlanjutan usaha para pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

FlexyPack telah menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2 Februari-6 Februari 2023. Sebagai pionir dan pemimpin kemasan fleksibel digital di Indonesia, FlexyPack hadir untuk memberikan solusi yang tepat bagi jutaan UMKM.

Seperti yang diketahui, kemasan produk merupakan elemen penting dalam sebuah usaha dengan lima fungsi utama. Di antaranya adalah mewadahi produk, melindungi dan mengawetkan produk, identitas produk, menambah daya tarik calon pembeli, hingga melindungi lingkungan luar dari produk yang berbahaya.

Dari sisi konsumen, kemasan produk berfungsi sebagai pengenal merek atau identitas produk, penghias produk, media promosi, memberikan petunjuk cara penggunaan dan manfaat produk yang ada di dalamnya, dan menjadi sumber informasi tentang isi produk. Hal ini diperlukan konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut atau tidak.

Komisaris Utama dan Co-founder FlexyPack, Michael Jusanti mengatakan, kemasan memiliki peran penting dalam menjaga keamanan produk, terutama produk makanan yang tidak dapat bertahan dalam jangka panjang.  

"Penampilan packaging berperan sangat penting untuk membuat produk lebih menarik dan lebih banyak diminati oleh konsumen," kata Michael dalam keterangan resmi dikutip Selasa (7/2/2023).

 

 


Melayani Usaha dari Berbagai Tingkat

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan demikian, ia tergerak untuk mendirikan FlexyPack pada 2019. Sejak awal berdiri, FlexyPack telah melayani usaha dari berbagai tingkat, mulai UMKM hingga perusahaan dengan skala yang lebih besar. 

Katalog produk kemasan yang ditawarkan FlexyPack pun sangat lengkap, mulai dari kopi atau teh atau ubuk minuman, obat dan kosmetik, bumbu dapur, frozen food, makanan ringan, kue dan roti, bibit tanaman, hingga pakan hewan. 

FlexyPack mengklaim sebagai produsen pertama dan satu-satunya di Indonesia yang membuat kemasan fleksibel digital dengan desain penuh warna alias full color. Selain itu, kemasan produk yang dibuat FlexyPack tidak memerlukan plat silinder, sehingga biaya lebih efisien. 

Kemasan hasil produksi FlexyPack dapat memperpanjang ketahanan produk untuk meningkatkan efisiensi produksi, distribusi yang lebih jauh, dan mengurangi limbah makanan. Bahan yang ditawarkan bervariasi dan dapat menjadi solusi yang tepat tergantung kebutuhan dari setiap produk, anggaran, maupun target konsumen. 

 


Melayani Lebih dari 4.000 UMKM

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dengan penawaran kemasan yang lengkap, UMKM dapat menyaingi produknya dengan merek-merek besar hingga melakukan ekspor ke luar negeri. 

Direktur Utama dan Co-Founder Denny Winoto menuturkan, pihaknya percaya FlexyPack dapat mendorong pemilik usaha terutama UMKM di Indonesia untuk bisa menyaingi merek-merek besar melalui kemasan yang berkualitas.

"Produk lokal di Indonesia tidak kalah kualitas, hanya saja sering kali kemasannya kurang menarik. Semoga bersama FlexyPack, kami bisa mengubah ini untuk mengedepankan produk-produk lokal dan bisa bersaing di level global,” ujar Denny.

Hingga kini, FlexyPack sudah melayani lebih dari 4.000 UMKM dan mendistribusi lebih dari 100 juta kemasan. Pertumbuhan omzet 80 persen year on year menjadi bukti bahwa target pasar emiten ini sangat berpotensial dalam mendukung transformasi kemasan produk lokal. 

Dalam rangka IPO, perseroan menerbitkan 308 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp 162 per saham, dengan begitu, perseroan bakal mengantongi dana segar Rp 49,9 miliar dari IPO. Sekitar 21 peren dana hasil IPO akan dialokasikan untuk belanja modal. Sisanya sekitar 79 persen akan dialokasikan untuk modal kerja.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya