Ketum IDI Adib Khumaidi Resmi Jadi Ketua MASEAN hingga 2024

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Moh. Adib Khumaidi ditunjuk menjadi Ketua Medical Association of South East Asian Nations (MASEAN).

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 08 Feb 2023, 07:00 WIB
Ketum IDI Adib Khumaidi Resmi Jadi Ketua MASEAN hingga 2024. Foto: IDI.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Moh. Adib Khumaidi ditunjuk menjadi Ketua Medical Association of South East Asian Nations (MASEAN).

Ini adalah perhimpunan kedokteran nasional dari negara-negara di ASEAN. Adib menerima penyerahan amanat dari Ketua MASEAN sebelumnya, dr Nguyen Thi Xuyen, dari Vietnam Medical Association dalam pertemuan MASEAN yang bertajuk Health Sector Recovery After Pandemic di Jakarta.

Dengan begitu, Adib akan menjabat sebagai Ketua MASEAN hingga akhir 2024. Sementara, untuk Sekretaris Jendral (Sekjen) MASEAN, dijabat oleh Dr Ng Chew Lip dari SIngapore Medical Association.

Dalam sambutannya sebagai Ketua MASEAN, Adib mengatakan, MASEAN mengakui pentingnya ikatan yang lebih erat di antara perhimpunan kedokteran nasional.

Menurutnya, ini penting untuk membantu semua lapisan masyarakat di kawasan ASEAN untuk mencapai tingkat kesehatan setinggi mungkin. Dan, menyadari perlunya kerja sama dan upaya bersama dalam memelihara martabat dan standar profesi kedokteran.

“Kami juga  mendorong studi dan penyebaran semua aspek pengetahuan medis, penyetaraan kompetensi, termasuk transfer pengetahuan,” kata Adib mengutip keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Senin 6 Februari 2023.

Pertemuan sekaligus acara penyerahan mandat kepemimpinan ini menjadikan hubungan kesejawatan antara negara-negara ASEAN menjadi lebih kuat. Berbagai hal dibicarakan utamanya penguatan profesi dalam masa recovery pandemi.


Pentingnya Kolaborasi Regional

Dalam keterangan yang sama Ng Chew Lip menyampaikan, pandemi COVID-19 telah menggarisbawahi pentingnya kolaborasi regional. Melalui berbagi informasi dan praktik terbaik dalam pengelolaan ancaman bersama.

“Hal ini juga memberikan kesempatan untuk melihat ke dalam, menemukan kembali peran asosiasi medis, seperti memberikan informasi medis yang andal dan tepat waktu,” kata  Ng Chew Lip.

Acara penyerahan amanat tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, drg Widyastuti, MKM, dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Mayjen Pol. (Purn). Drs. H. Sidarto Danusubroto, S.H.

“Mereka (dokter dan tenaga kesehatan) betul-betul pahlawan kemanusiaan, yang mengangkat bagaimana COVID-19 cepat teratasi di Indonesia, itu luar biasa termasuk yang terbaik,” kata Sidarto.


Harapan Sidarto

Dengan kepemimpinan MASEAN yang baru, Sidarto berharap organisasi-organisasi dokter se-ASEAN bisa meningkatkan kerja sama.

“Ini saatnya lebih mempererat kerja sama para dokter ASEAN dalam rangka pertukaran pengetahuan, kerja sama dan sebagainya untuk mengatasi masalah kesehatan,” kata Sidarto.

Didirikan sejak 1 Maret 1980, MASEAN beranggotakan perhimpunan kedokteran nasional yang diakui secara konstitusi dari 10 negara anggota ASEAN.

Selain Ikatan Dokter Indonesia atau Indonesian Medica Association yang mewakili Indonesia, MASEAN juga beranggotakan organisasi kedokteran medis dari negara ASEAN lain termasuk:

- Singapura (Singapore Medical Association)

- Malaysia (Malaysia Medical Association)

- Vietnam (Vietnam Medical Association)

- Thailand (Medical Association of Thailand)

- Filipina (Phillipine Medical Association)

- Brunei Darussalam (Brunei Medical Association)

- Kamboja (Cambodian Medical Association)

- Laos (Lao Medical Association)

- Myanmar (Myanmar Medical Association).


Tuan Rumah MASEAN dan WMA

Selain menjadi tuan rumah MASEAN hingga tahun 2024, Ikatan Dokter Indonesia juga menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Medical Association pada Agustus 2022.

Asosiasi Dokter Medis Sedunia atau World Medical Association (WMA) bahkan menegaskan hanya mengakui Ikatan Dokter Indonesia sebagai organisasi dokter Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Sekjen WMA, dr Otman Kloiber saat, International Code of Medical Ethics (ICoME).

“Bagi kami di WMA, keberadaan organisasi profesi juga haruslah tunggal karena menyangkut standarisasi etik kedokteran demi keselamatan pasien dan masyarakat, serta dokter. IDI merupakan anggota WMA dan memiliki sejarah panjang dengan WMA selama 70 tahun.”

Selain bersama World Medical Association selama lebih dari 70 tahun, IDI juga termasuk salah satu inisiator MASEAN yang kini sudah berusia lebih dari 40 tahun.

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya