Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dikatakan memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, dan menjadi negara ini diperlukan untuk industri kendaraan listrik (EV). Bahkan hanya dalam tiga tahun, sudah ada tiga pabrikan besar yang bakal membangun pabrik di Tanah Air, mulai dari Hyundai Motor, LG Group, dan juga Foxconn.
Target selanjutnya, adalah raksasa otomotif dunia, Tesla yang saat ini tengah melakukan pembicaraan dengan pejabat di Indonesia untuk rencana investasi di Tanah Air.
Advertisement
“Saya sangat yakin industri ini akan tumbuh cepat, akan tumbuh sangat cepat,” kata Presiden yang akrab disapa Jokowi itu dalam wawancara pekan lalu, disitat dari Reuters, Selasa (7/2/2023).
Menurut US Geological Survey, Indonesia memiliki total 21 juta ton cadangan nikel. Jumlah tersebut, hampir seperempat dari caddangan dunia.
Sedangkan berdasarkan International Nickel Study Group, Indonesia juga menambang sebesar 1,4 juta ton nikel pada Januari hingga November 2022, dan jauh di atas produsen terbesar kedua, Filipina yang menambang 290 ribu ton pada periode yang sama, dan lebih dari dua kali lipat produksi Indonesia sebesar 606 ribu ton pada 2018.
Jokowi melarang ekspor bijih nikel pada tahun 2020, tetapi mengizinkan ekspor produk nikel bernilai lebih tinggi - memaksa perusahaan untuk memproses dan memproduksi di darat.
Cadangan nikel Indonesia
Indonesia memiliki total 21 juta ton cadangan terbukti dengan kandungan nikel, menurut US Geological Survey. Itu hampir seperempat dari cadangan dunia.
Jokowi sendiri telah melarang ekspor bijih nikel pada 2020, tetapi mengizinkan ekspor produk nikel bernilai lebih tinggi. Dengan begitu, harus memaksa perusahaan untuk memproses dan memproduksi secara lokal.
"Pemerintah Indonesia sedang membangun keseluruhan rantai nilai untuk melayani pabrik kendaraan listrik," kata Victor Chin, konsultan utama di perusahaan konsultan logam CRU.
“Jadi masuk akal saja jika Tesla mempertimbangkan Indonesia, baik untuk gigafactory maupun manufaktur mobil,” ujarnya.
Indonesia memiliki total 21 juta ton cadangan terbukti dengan kandungan nikel, menurut US Geological Survey. Itu hampir seperempat dari cadangan dunia.
Jokowi sendiri telah melarang ekspor bijih nikel pada 2020, tetapi mengizinkan ekspor produk nikel bernilai lebih tinggi. Dengan begitu, harus memaksa perusahaan untuk memproses dan memproduksi secara lokal.
"Pemerintah Indonesia sedang membangun keseluruhan rantai nilai untuk melayani pabrik kendaraan listrik," kata Victor Chin, konsultan utama di perusahaan konsultan logam CRU.
“Jadi masuk akal saja jika Tesla mempertimbangkan Indonesia, baik untuk gigafactory maupun manufaktur mobil,” ujarnya.
Advertisement