Kunjungi Golkar Sore Ini, PKS: Agar Kondisi Politik Lebih Rileks dan Kondusif

Muhammad Kholid mengatakan bahwa kunjungan silaturahim DPP PKS ke DPP Partai Golkar dalam rangka untuk memperkuat silaturahim kebangsaan menjelang pemilu 2024.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Feb 2023, 12:40 WIB
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid. (dok PKS)

Liputan6.com, Jakarta - DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan berkunjung silaturahim ke Kantor DPP Partai Golkar. Rombongan DPP PKS akan dipimpin oleh Sekjend DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy.

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid mengatakan bahwa kunjungan silaturahim DPP PKS ke DPP Partai Golkar dalam rangka untuk memperkuat silaturahim kebangsaan menjelang pemilu 2024.

"Kunjungan ini adalah ikhtiar kita untuk sama-sama menjaga situasi dan kondisi politik nasional agar menjadi lebih rileks dan kondusif menjelang kontestasi pemilu 2024,” kata Kholid saat dikonfirmasi, Selasa (7/2/2023).

Mengenai peluang koalisi, PKS sangat menghormati sikap politik Golkar yang saat ini sedang membentuk KIB bersama PAN dan PPP.

Meskipun demikian, PKS tetap membuka peluang kerjasama jika Golkar ingin bergabung ke koalisi perubahan bersama PKS mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden (Bacapres) bersama sama Partai Demokrat dan Nasdem.

"Kami terbuka jika ada keinginan untuk bersama-sama di pilpres 2024," kata dia.


Kesamaan Pandangan soal Sistem Proporsional Terbuka

Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali berfoto bersama saat silaturahmi awal tahun di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (8/1/2023). Delapan pimpinan partai politik bertemu untuk membahas sistem proporsional tertutup dalam pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwacanakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selain itu, Kholid memandang partai politik memiliki tanggungjawab memastikan bahwa proses pemilu dapat berjalan dengan jujur dan adil.

"Kita punya tugas besar untuk memastikan demokrasi berjalan di rel yang benar, demokrasi yang sehat, dengan memastukan terwujudnya pemilu yang jujur dan adil."

Menurut Kholid, PKS-Golkar juga memiliki kesamaan pandangan bahwa sistem proporsional terbuka lebih cocok buat kemajuan demokrasi di Indonesia.

"Kita tidak boleh mundur ke belakang dengan kembali menerapkan sistem proporsional tertutup. Apa yang sudah berjalan dengan sistem proporsional terbuka sudah tepat untuk dilanjutkan di pemilu 2024," pungkasnya.

Infografis Sikap NasDem Jelang Deklarasi Koalisi Perubahan. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya