Menengok Kurs USD dan Mata Uang Asing Lainnya Selasa 7 Februari 2023

Kurs jual USD terhadap Rupiah pada Selasa, 7 Februari 2023 dipatok Rp 15.130,27 per USD, dan kurs beli Rp 14.979,73.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Feb 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi dolar Amerika Serikat atau USD (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Kurs dolar Amerika Serikat atau USD terhadap Rupiah menyentuh Rp 15.000 pada Selasa, 7 Februari 2023.

Melansir laman resmi Bank Indonesia, Selasa (7/2/2023) kurs jual USD terhadap Rupiah hari ini mencapai Rp 15.130,27 per USD, dan kurs beli Rp 14.979,73. 

Selanjutnya, mata uang bernilai besar lainnya adalah Poundsterling Inggris, dengan kurs jual Rp 18.231,98 per pound dan kurs beli Rp 18.044,58. Sedangkan nilai jual Euro saat ini di kisaran Rp 16.311,94, dan kus beli Rp 16.143,66.

Kemudian kurs jual dolar Australia atau AUD dipatok Rp 10.479,23 per AUD dengan kurs beli Rp 10.371,97 per AUD.

Adapun mata uang negara ekonomi besar kawasan Asia, yakni Yen Jepang dengan kurs jual Rp 11.472,76 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.356,02 per 100 Yen. Kurs jual Yuan China kini berada di Rp 2.231,08 dan Rp 2.208,59 untuk kurs beli.

Kurs jual Won Korea Selatan kini di Rp 12,07 dan kurs beli Rp 11,95 per Won. Sementara itu, kurs jual dolar Hong Kong sebesar Rp 1.927,84 per HKD dan kurs beli Rp 1.908,63 per HKD.

Di Asia Tenggara, kurs jual dolar Singapura atau SGD kini mencapai Rp 11.430,29 dan kurs beli Rp 11.312,29 per SGD. Selanjutnya ada Ringgit Malaysia dengan kurs jual di Rp 3.555,04 per Ringgit dan kurs beli Rp 3.516,37. 

Kurs jual Peso Filipina pada Selasa hari ini dipatok Rp 278,18 dan kurs beli Rp 275,16 per PHP, serta kurs beli Baht Thailand sebesar Rp 451,52 per Baht dan kurs beli Rp 446,76.


Rupiah Tertekan, Imbas Investor Aksi Ambil Untung

Pegawai memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.616 per dolar AS pada Kamis (5/1) sore ini. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa merosot akibat aksi profit-taking (ambil untung) oleh pelaku pasar.

Kurs rupiah pada Selasa pagi turun 62 poin atau 0,41 persen ke posisi 15.117 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.055 per dolar AS.

"Rupiah sedang mengalami pelemahan menyusul aksi profit-taking," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama dikutip dari Antara, Selasa (7/2/2023).

Aksi profit-taking dilakukan setelah rupiah mengalami penguatan yang cukup besar secara year to date hingga menyentuh level 14.850-an per dolar AS.

Selain itu, Revandra mengatakan pasar juga masih mengantisipasi laju inflasi dan kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Inflasi AS sudah mulai menurun namun masih jauh dari target Bank Sentral AS atau The Fed. Hal itu memunculkan kekhawatiran bahwa suku bunga AS saat ini belum mencapai puncaknya, sehingga terbuka kemungkinan The Fed melanjutkan untuk menaikkan nilai suku bunga beberapa kali lagi sepanjang tahun ini.

Data menunjukkan bahwa pemberi kerja AS menambahkan lebih banyak pekerjaan pada Januari daripada perkiraan para ekonom, berpotensi memberi The Fed lebih banyak kelonggaran untuk mempertahankan kenaikan suku bunga.

 


Laporan Tenaga Kerja AS

Teller tengah menghitung mata uang dolar di penukaran uang di Jakarta, Junat (23/11). Nilai tukar dolar AS terpantau terus melemah terhadap rupiah hingga ke level Rp 14.504. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS yang diawasi ketat menunjukkan bahwa penggajian nonpertanian (NFP) melonjak sebanyak 517.000 pekerjaan bulan lalu.

Revandra memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran 15.000 per dolar AS sampai dengan 15.200 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada akhir perdagangan Senin (6/2) melemah tajam 162 poin atau 1,08 persen ke posisi 15.055 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.894 per dolar AS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya