Stasiun Pondok Rajeg Dibangun, Disebut Untuk Atasi Kemacetan di Depok dan Bogor

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) turut membantu pelaksanaan reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, stasiun yang terletak di perbatasan Kota Depok dan Kabupaten Bogor.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 07 Feb 2023, 20:30 WIB
Stasiun Pondok Rajeg di perbatasan Kota Depok dengan Bogor yang akan direaktivasi kembali Kementerian Perhubungan (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) turut membantu pelaksanaan reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, stasiun yang terletak di perbatasan Kota Depok dan Kabupaten Bogor.

Kepala Humas BPTJ, Hot Marojahan Hutapea mengatakan, reaktivasi stasiun Pondok Rajeg bertujuan meningkatkan pengguna moda transportasi umum dan keterjangkauan pelayanan angkutan umum atau coverage area.

Mendukung pengamanan aset mengurai penumpukan penumpang di stasiun Cibinong dan stasiun Nambo.

"Serta mengurai kepadatan lalu lintas di wilayah Pondok Rajeg dan Gunung Putri dan meningkatkan headway operasi kereta api," kata Marojahan kepada Liputan6.com, Selasa (7/2/2023).

Dia menjelaskan, reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg melihat pada lintas Citayam Nambo dibangun dengan tujuan untuk kereta api angkutan penumpang. Stasiun tersebut sebelumnya dilintasi Kereta Rel Diesel (KRD) satu dioperasikan pada 2000 sampai 2006.

"Sekarang sudah ada pembangunan listrik aliran atas Jabodetabek pada 2012 dan pengoperasian KRL dilaksanakan pada Juli 2015," ungkap Marojahan.

Dia menjelaskan, sejak Juli 2015 sampai sekarang terdapat 10 perjalanan KRL yang di lintas Citayam-Nambo menggunakan 10 kereta. Waktu tempuh perjalanan dari Nambo-Citayam-Manggarai hingga Angke selama satu jam 30 menit.

"Lintas Citayam Nambo itu sendiri jalur tunggal atau single track," jelasnya.

Walaupun dilintasi KRL penumpang dan barang, Stasiun Pondok Rajeg dan Stasiun Gunung Putri saat ini tidak aktif. Salah satu faktor penyebabnya dikarenakan tipe peronnya cukup tinggi.

"Tipe peronnya sepanjang 60 meter," jelasnya.

Untuk mengaktifkan kembali Stasiun Pondok Rajeg direncanakan pembangunan stasiun yang berada di Kecamatan Cilodong, Kota Depok.

Hal itu melihat potensi yang tinggi untuk pengembangan sisi utara dan Demand berasal dari Kecamatan Cilodong Kota Depok dan Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

"Hasil dari feasibility study ada potensi bangkitan kurang lebih sekitar 8.343 penumpang per hari pada kondisi normal," kata dia.

 


2022 Sudah Dikerjakan

Pengerjaan reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg pada 2022 yaitu fasilitas integrasi lintas Citayam Nambo, pekerjaan angkatan jalan kereta api. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kelandaian emplacement maksimum 1,5 permil dan di lintas 9,5 permil.

“Dilakukan juga penyesuaian ketinggian jaringan listrik aliran atas, pekerjaan struktur peron mencapai 240 meter untuk memenuhi ff 12, dan pekerjaan struktur bawah gedung stasiun,” ucap Marojahan.

Dia mengungkapkan, pada 2022 proses pekerjaan tahap pertama telah selesai dilaksanakan. Pada 2023 dilakukan pekerjaan bangunan utama stasiun, struktur atas pekerjaan arsitektur, pekerjaan MEP, pekerjaan atap peron, pekerjaan jalan utama, pekerjaan landscape dan pekerjaan bangunan penunjang yang dilakukan Pemerintah Daerah.

“Sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan diharapkan Pemerintah Daerah turut berperan aktif dalam pembangunan reaktivasi stasiun Pondok Rajeg," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya