Indonesia Kirim 1 Kontainer Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa di Turki

Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap satu untuk membantu korban terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 yang mengguncang bagian selatan Turki pada Senin (6/2/2023).

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 07 Feb 2023, 16:33 WIB
Orang-orang berusaha menjangkau warga yang terperangkap di dalam bangunan yang runtuh di Diyarbakir, Turki selatan, Senin dini hari, 6 Februari 2023. Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 telah menyebabkan kerusakan signifikan di tenggara Turki dan Suriah (Depo Photos via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap satu untuk membantu korban terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 yang mengguncang bagian selatan Turki pada Senin (6/2/2023).

Paket bantuan berupa satu kontainer bahan makanan itu akan diserahkan oleh Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal bersama tim KBRI Ankara yang sedang dalam perjalanan menuju Gaziantep, sekitar enam jam perjalanan darat dari Ankara.

"Saat ini saya bersama tim KBRI sedang bergerak menuju Gaziantep untuk memberikan bantuan kemanusiaan berupa satu kontainer bahan makanan dari pemerintah Indonesia untuk diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Turki (organisasi kemanusiaan Turki)," ungkap Dubes Iqbal dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Iqbal menyebut bahan makanan yang dikirim adalah makanan-makanan instan disertai dengan kompor gas portable beserta tabung gas.

Selain makanan, tim KBRI Ankara juga telah menyiapkan sekitar 300 selimut untuk para WNI yang memilih tetap tinggal di rumah penampungan.

"300 selimut ini nanti akan dibagikan langsung ke WNI yang membutuhkan karena tidak semua WNI dievakuasi, ada WNI yang memilih tetap tinggal, tetapi kami akan memberikan bantuan logistik termasuk selimut untuk mereka," ucap dia.


WNI Dievakuasi

Sementara itu, 104 WNI akan dievakuasi dari lima wilayah yang terdampak gempa menuju Ankara. 104 WNI itu terdiri atas 40 orang dari Gaziantep, 40 orang dari Kahramanmaras, 14 dari Dyarbakir, 9 dari Hatay, serta 1 WNI dari Adana.

Para WNI tersebut harus dievakuasi karena pada umumnya tempat tinggal maupun asrama mereka telah hancur, sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah melebihi kapasitas.

Selain itu, mereka juga tidak dapat tinggal di tenda-tenda karena suhu udara yang dingin berkisar antara 4 hingga -7 derajat Celsius dan disertai badai salju.

Iqbal menyampaikan proses evakuasi WNI yang berada di Gaziantep, Kahramanmaras, dan Hatay ke Ankara kemungkinan bisa dilakukan pada Selasa malam ini.

Sementara itu, proses evakuasi dari Dyarbakir kemungkinan akan berlangsung lebih lama karena tiga jalan menuju kota tersebut tidak dapat digunakan sehingga tim KBRI harus mencari alternatif lain.

"Dari Gaziantep, Kahramanmaras, dan Hatay kemungkinan besar malam ini sudah bisa dilakukan evakuasi ke Ankara. Kami sudah menyiapkan tempat di Wisma Duta, kediaman saya. Di sana sudah disediakan tempat yang dapat menampung 110 orang untuk bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup panjang," tuturnya.


3.381 Orang Meninggal

Gempa bumi dengan Magnitudo (M) 7,8 yang mengguncang wilayah Turki dan Suriah telah menewaskan setidaknya 3.381 orang dan mengakibatkan 20.426 korban luka-luka, menurut seorang pejabat dari badan bencana Turki, Selasa.

Hingga 7 Februari 2023, KBRI Ankara mencatat ada 10 WNI mengalami luka-luka akibat gempa tersebut, empat di antaranya sudah dirawat di rumah sakit setempat, sedangkan enam lainnya termasuk tiga orang yang mengalami patah tulang akan dievakuasi ke rumah sakit di Ankara.

Sumber: Antara

Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya