Liputan6.com, Jambi - Gunung Kerinci mengalami erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai kurang lebih 150 meter dari atas puncak gunung. Erupsi tersebut berlangsung selama 10 menit pada Selasa sore (7/2/2023) pukul 15.48 WIB.
Petugas Pos Pemantauan Gunung Kerinci Irwan Safwan di Jambi, mengatakan kolom abu teramati berwarna cokelat dengan intensitas sedang condong ke arah timur.
Advertisement
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi lebih kurang 10 menit.
"Imbauan kami masih sama, masyarakat dilarang mendaki kawah yang ada di puncak gunung api Kerinci di dalam radius 3 km dari kawah aktif," kata dia.
Ia menjelaskan sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
Pakai Masker Saat Beraktivitas
Sebelumnya pada Minggu (5/2/2023), pukul 07.22 WIB Gunung Kerinci juga mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 200 meter di atas puncak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci menyebutkan terdapat sejumlah desa di Kecamatan Gunung Tujuh terdampak semburan abu vulkanik Gunung Kerinci sehingga pihaknya meminta warga menggunakan masker saat beraktivitas.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kerinci Armanto mengatakan desa yang terdampak semburan abu vulkanik itu, di antaranya Pelompek, Pauh Tinggi, dan Sungai Jernih.
"Yang terdampak Desa Pelompek ke arah timur Pauh Tinggi dan sekitarnya, namun belum mengganggu aktivitas masyarakat," katanya.
Ia menerangkan tentang imbauan penggunaan masker oleh masyarakat setempat sudah dilakukan melalui camat dan kades.
Upaya itu, katanya, dilakukan melihat bahwa beberapa desa di Gunung Tujuh terkena dampak erupsi Gunung Kerinci.
Advertisement