Studi: Pepohonan Tekan Kurangi Kematian Dini Akibat Gelombang Panas Perkotaan

Dari 6.700 kematian dini yang dikaitkan dengan suhu yang lebih tinggi di 93 kota Eropa selama 2015, sepertiganya dapat dicegah, menurut temuan tersebut.

oleh Putu Elmira diperbarui 08 Feb 2023, 17:30 WIB
Orang-orang bersantai di sebuah taman di Madrid, Spanyol, Minggu (19/6/2022). Sebelumnya Spanyol dilanda gelombang panas yang bergerak ke utara melalui Eropa dengan suhu bisa mencapai di 43 derajat Celcius. (AP Photo/Paul White)

Liputan6.com, Jakarta - Isu lingkungan masih menjadi topik yang sangat mengemuka di seantero dunia. Menanam lebih banyak pohon di daerah perkotaan untuk menekan suhu musim panas dapat menurunkan sepertiga kematian yang terkait langsung dengan cuaca panas dan gelombang panas, kata para peneliti, Rabu, 1 Februari 2023.

Dikutip dari AFP, Selasa, 7 Februari 2023, pemodelan menemukan bahwa peningkatan tutupan pohon hingga 30 persen akan mengurangi 0,4 derajat Celcius secara lokal, selama bulan-bulan musim panas, demikian mereka melaporkan di The Lancet. Dari 6.700 kematian dini yang dikaitkan dengan suhu yang lebih tinggi di 93 kota Eropa selama 2015, sepertiganya dapat dicegah, menurut temuan tersebut.

Saat ini, rata-rata kurang dari 15 persen lingkungan perkotaan di Eropa ditutupi oleh beberapa jenis dedaunan. Studi ini adalah yang pertama memproyeksikan jumlah kematian dini akibat suhu yang lebih tinggi di kota-kota yang dapat dicegah dengan tambahan tutupan pohon, kata penulis utama Tamara Iungman, seorang peneliti di Barcelona Institute for Global Health.

"Kita sudah tahu bahwa suhu tinggi di lingkungan perkotaan berhubungan dengan hasil kesehatan yang negatif, seperti gagal jantung, masuk rumah sakit, dan kematian dini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ia menambahkan, "Tujuan kami adalah untuk menginformasikan kebijakan lokal dan pembuat keputusan tentang manfaat mengintegrasikan infrastruktur hijau secara strategis ke dalam perencanaan kota untuk mempromosikan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan, tangguh, dan sehat."


Rekor Terpanas

Warga duduk di kursi malas Taman Alnwick saat gelombang panas melanda Eropa di Alnwick, Inggris, Rabu (24/7/2019). Badan cuaca nasional Inggris, Met Office, meramalkan suhu akan memuncak di negara tersebut hingga bisa mencapai 39 Celcius. (Owen Humphreys/PA via AP)

Kota-kota mencatat suhu yang lebih tinggi daripada pinggiran kota atau pedesaan di sekitarnya karena apa yang disebut efek pulau panas perkotaan. Panas ekstra ini terutama disebabkan oleh kurangnya vegetasi, pembuangan dari sistem pendingin udara, serta aspal berwarna gelap dan bahan bangunan yang menyerap dan memerangkap panas.

Perubahan iklim telah memperbesar masalah. Tahun lalu, Eropa mencatat rekor musim panas terpanas, dan tahun terpanas kedua. Gelombang panas di seluruh dunia mencapai puncak yang memecahkan rekor, dan durasinya meningkat dalam beberapa dekade terakhir.

Saat ini, kondisi dingin masih menyebabkan lebih banyak kematian di Eropa daripada cuaca panas. Tetapi, model iklim memproyeksikan bahwa penyakit dan kematian terkait panas akan menimbulkan beban yang lebih besar bagi layanan kesehatan dalam satu dekade.

"Hal ini menjadi semakin mendesak karena Eropa mengalami fluktuasi suhu yang lebih ekstrim akibat perubahan iklim," kata Iungman.

Para peneliti memperkirakan angka kematian untuk orang berusia di atas 20 tahun antara Juni dan Agustus 2015, yang mencakup total 57 juta penduduk. Data ini dianalisis dalam kaitannya dengan suhu kota rata-rata harian dalam dua skenario pemodelan.


Ruang Hijau

Orang-orang menikmati hari musim panas di danau Orankesee di Berlin, Jerman, Minggu (19/6/2022). Orang-orang berbondong-bondong ke taman dan kolam renang di seluruh Eropa Barat untuk sedikit mendinginkan tubuh mereka dari gelombang panas awal. (AP Photo/Markus Schreiber)

Yang pertama membandingkan suhu kota dengan dan tanpa pulau panas perkotaan. Simulasi kedua penurunan suhu jika tutupan pohon ditingkatkan menjadi 30 persen.

Rata-rata suhu di kota-kota lebih hangat 1,5 derajat Celcius selama musim panas 2015 daripada di pedesaan sekitarnya. Kota dengan perbedaan tertinggi, yakni 4,1 Celcius adalah Cluj-Napoca, Romania.

Di semua kota, 75 persen dari total populasi tinggal di daerah setidaknya satu derajat lebih hangat, sementara 20 persen mengalami suhu setidaknya dua derajat lebih tinggi. Secara keseluruhan, kota-kota dengan tingkat kematian terkait suhu tertinggi berada di Eropa selatan dan timur.

"Ini adalah penelitian yang penting," komentar Laurence Wainwright, dosen di Smith School of Enterprise and the Environment University of Oxford. "Penanaman pohon perkotaan - dalam skala yang tepat, di tempat yang tepat, dan dalam kondisi tertentu lainnya - kemungkinan mengarah pada pengurangan kematian terkait panas yang sederhana namun nyata di banyak daerah perkotaan."

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa ruang hijau dapat bermanfaat kesehatan tambahan seperti mengurangi penyakit kardiovaskular, demensia dan kesehatan mental yang buruk, serta meningkatkan fungsi kognitif anak-anak dan orangtua.


Gelombang Panas

Orang-orang mendinginkan tubuh di sungai di tengah gelombang panas di Paraguari, Paraguay, Minggu (16/1/2022). Suhu Paraguay secara umum mencapai 41 derajat celsius. (AP Photo/Jorge Saenz)

WHO menyarankan beberapa hal yang dapat dilakukan selama gelombang panas. Untuk melindungi diri selama gelombang panas, Anda harus:

- Pindah ke ruangan paling dingin di rumah, terutama di malam hari.

- Jika tidak memungkinkan untuk menjaga kesejukan rumah Anda, habiskan 2--3 jam sehari di tempat yang sejuk (seperti gedung umum ber-AC).

- Hindari pergi ke luar selama waktu terpanas hari itu.

- Hindari aktivitas fisik yang berat jika Anda bisa. Jika Anda harus beraktivitas berat, lakukanlah pada waktu yang paling sejuk, biasanya pagi hari antara pukul 04.00 dan 07.00.

- Tetap di tempat teduh.

- Jangan tinggalkan anak-anak atau hewan di dalam kendaraan yang di parkir.

 

Cara menjaga tubuh tetap dingin selama gelombang panas:

Jaga agar tubuh tetap sejuk dan terhidrasi dengan mandi air dingin atau berendam selama gelombang panas. Anda juga dapat menggunakan kompres dan bungkus dingin, handuk, spons, dan rendaman kaki agar tetap dingin.

Kenakan pakaian ringan dan longgar dari bahan alami. Jika Anda pergi ke luar, kenakan topi atau topi bertepi lebar dan kacamata hitam. Gunakan sprei dan seprai tipis, dan tanpa bantal, untuk menghindari akumulasi panas.

Minumlah secara teratur, tetapi hindari alkohol dan terlalu banyak kafein dan gula. Makan dalam porsi kecil dan makan lebih sering. Hindari makanan yang tinggi protein.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya