Prabowo soal NU: Merangkul Kebinekaan dengan Nafas Keislaman

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menghadiri puncak Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2023, 20:00 WIB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto haidr acara puncak peringatan 1 Abad NU di Sidoarjo (7/2/2023). (Foto: Tim Media Prabowo Subianto).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menghadiri puncak Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Dalam unggahan di akun Twitter pribadinya, Ketua Umum Gerindra itu menegaskan, mampu merangkul kebinekaan Indonesia dengan nafas Keislaman.

"Nahdlatul Ulamat (NU) lahir yang hingga detik ini menjadi salah satu pilar persatuan dan kesatuan bangsa, merangkul kebhinekaan bangsa Indonesia dengan nafas keislaman, rahmatan lil ‘alamin," kata Prabowo.

Dia menegaskan, NU menjadi bukan hanya pergerakan kebangkitan para ulama.

"Tetapi hadir memberikan kontribusi nyata bagi kebangkitan ekonomi, pendidikan dan kemaslahatan umat," jelas Prabowo.

Dia pun mengutip pernyataan sang Proklamator Soekarno soal NU.

"Izinkan saya mengutip kalimat dari pendiri bangsa ini, Bung Karno, 'Kalau unsur Pancasila pada alim ulama teguh dalam batin, negara kita akan menjadi negara yang paling baik di dunia," jelas Prabowo.

 


Menghormati NU

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, bersyukur bisa hadir secara langsung dalam acara puncak peringatan 1 Abad NU di Sidoarjo (7/2/2023).

Dia mengungkapkan, sepertinya kehadiran partainya paling lengkap. Hadir pula Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI, didampingi Wakil Ketua Umum, Sugiono, dan Ketua DPP, Prasetyo Hadi. Selain itu hadir pula Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad.

"Kehadiran Partai Gerindra dalam perhelatan akbar organisasi terbesar di dunia itu merupakan bentuk takzim (penghormatan) kepada Nahdlatul Ulama," kata Muzani.

Dia mengungkapkan, NU telah berkontribusi besar kepada bangsa ini. "Kontribusi berupa pemikiran maupun konsep dan aksi pemberdayaan masyarakat dapat dilihat rekam jejaknya dengan terang-benderang, sejak era sebelum kemerdekaan hingga saat ini," ungkap Muzani.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya