Liputan6.com, Jakarta Berbagai posko tim medis turut siaga di sekitaran Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, yang menjadi lokasi Puncak Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU).
Para relawan kesehatan itu ikut ambil bagian dalam upaya menyukseskan acara besar tersebut.
Advertisement
Pantauan Liputan6.com, Selasa (7/2/2023), salah satu tim medis yang berpartisipasi adalah dari Artha Graha Peduli (AGP). Mereka mengirimkan sejumlah dokter serta perawat untuk mendukung kemeriahan dan kelancaran acara.
Koordinator Tim Medis AGP, Aulia Wijaya menyampaikan bahwa tim medis yang hadir dari Jakarta itu sangat memperhatikan kelengkapan fasilitas portabel, temasuk penyediaan ambulan serta obat-obatan. Ada sebanyak dua tenda media yang didirikan yang berada di dua tempat berbeda, yakni di Stadion Gelora Delta Sidoarjo dan Alun-Alun Sidoarjo.
"Kali ini kami dari Artha Graha Peduli mengirimkan sekitar 5 orang dokter, kemudian 12 orang perawat, dua ambulan yang kami kirimkan langsung semua dari Jakarta. Ditambah lagi ada bantuan dari teman-teman medis di wilayah Jawa Timur. Itu kurang lebih ada lima orang," tutur Aulia di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Menurutnya, tim medis yang dilibatkan ini sudah sangat profesional di wilayah bencana alam dan pernah terjun dalam penanganan Covid-19. Dengan pengalamannya, mereka dapat menangani berbagai gejala penyakit yang lazim muncul di acara akbar seperti Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama.
"Selain tim medis, kami juga mengirimkan 1 unit mobil Rescue dan 1 unit mobil Damkar yang dilengkapi 10 personil. Mereka bergabung bersama di Pos Komando Banser", jelasnya.
90 Unit Ambulan
Secara keseluruhan, lanjut Aulia, ada sebanyak 90 unit ambulan yang disiapkan panitia untuk mendukung acara Puncak Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama. Adapun relawan medis yang terlibat diperkirakan mencapai hampir seribu orang, baik dari medis maupun non medis.
"Sampai sekarang ini jumlah pasien yang kami tangani itu sudah 120 orang kurang lebih, rata-rata itu dengan keluhan sakit kepala, kemudian ada yang darah tinggi. Tadi pagi itu ada beberapa juga pasien yang pingsan, karena situasi di lapangannya kan cuaca cukup panas. Jadi mereka mungkin tidak sanggup menahan cuaca panas ini, akhirnya jatuh pingsan," Aulia menandaskan.
Advertisement