Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina beserta afiliasi terus mendukung upaya PT Pertamina (Persero) untuk memenuhi komitmen mencapai net zero emission pada tahun 2060. Salah satu upaya yang dilakukan adalah optimasi pemanfaatan gas bumi pada sektor transportasi.
Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah mengatakan, afiliasi Subholding Gas PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) melakukan program konversi BBM ke Gas Bumi dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Setelah sebelumnya dilakukan penggunaan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) untuk kendaraan pengangkut BBM milik PT Pertamina Patra Niaga yang diproyeksikan dapat mengkonversi sebanyak 300 mobil tangki di tahun 2025.
Advertisement
“Gagas akan mendukung pemanfaatan gas bumi termasuk di lingkungan Subholding Hulu. Harapannya pemanfaatan gas bumi di PDSI akan memberkan kontribusi positif termasuk untuk mendukung dekarbonisasi di lingkungan Pertamina Group. Pemanfaatan gas bumi diharapkan dapat mengurangi emisi yang dihasilkan sekitar 10-20 persen,” kata Hardiansyah, dalam keterangan tertulis, Selasa (7/2/2023).
Untuk langkah awal program konversi atau pilot project ini akan mulai dilakukan untuk Wilayah Operasi PDSI di Rokan, Riau dan Subang, Jawa Barat.
Direktur Utama PDSI, Rio Dasmanto menjelaskan terdapat dua tujuan utama kerjasama antara PDSI dan Gagas. Pertama mendapatkan efisiensi dari penggunaan BBG dan kedua untuk mendukung pelaksanaan program yang sejalan dengan Environmental Social Governance (ESG).
"Penggunaan BBG untuk infrastruktur yang ada di PDSI harapannya dapat menghasilkan saving dan efisiensi yang cukup besar. Selain itu, penggunaan BBG diharapkan dapat mendukung pelaksanaan ESG utamanya terkait penurunan karbon,” ungkap Rio.
Rio mengungkapkan, jika pilot project ini berhasil dan menunjukkan hasil yang positif, maka proses konversi kemungkinan dapat diimplementasikan di seluruh wilayah operasional PDSI.
Pemanfaatan Gas Bumi
Upaya optimasi pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi menjadi salah satu prioritas program yang dilakukan oleh Pertamina bersama Subholding.
Selain untuk sektor industri dan komersial, upaya dekarbonisasi juga terus dilakukan oleh Subholding Gas melalui pengembangan gas bumi untuk sektor transportasi melalui konversi truk, light vehicle hingga sepeda motor.
Selain perannya sebagai energi transisi, kehadiran gas bumi juga dapat dilihat sebagai alternative energi yang lebih ramah lingkungan dan murah.
“Pemanfaatan gas bumi baik di sektor industri, komersial maupun transportasi, harapannya akan memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi Perusahaan tetapi juga bagi negara khususnya dalam hal ketergantungan terhadap impor energi. Saat ini pasokan gas bumi yang ada seluruhnya berasal dari sumber pasokan dalam negeri,” tutup Hardiansyah.
Advertisement
PGN Tingkatkan Pasokan Gas Bumi Hingga 3 BBTUD di Kawasan Indonesia Timur
Subholding Gas Pertamina memperluas pemanafaatan gas bumi pada kawasan industri di wilayah Indonesia Timur, hal ini akan meningkatkan konsumsi energi bersih tersebut hingga 3 BBTUD
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan, untuk mempeluas pemanfaatan gas bumi di Wilayah Indonesia Timur PGN sebagai Subholding Gas Pertamina berkolaborasi dengab PT Kawasan Industri Makassar (KIMA).
Kerja sama ini meliputi pemanfaatan layanan terkait penyediaan gas bumi beserta turunannya, baik gas pipa, CNG ataupun LNG dapat menjadi pilihan energi utama untuk memenuhi kebutuhan energi tenant di dalam kawasan industri.
"Kerjasama ini berpotensi meningkatkan volume niaga gas bumi sebesar 1 – 3 BBTUD atas penyaluran gas bumi ke KIMA dan sekitarnya,” kata Heru, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Heru melanjutkan, penyaluran gas bumi ke Kawasan Industri Makassar menjadi bentuk komitmen PGN dalam perluasan pemanfaatan gas bumi, khususnya untuk segmen retail industri di area baru seperti Makassar. Saat ini PGN tengah melancarkan upaya penetrasi pasar ke wilayah-wilayah di kawasan timur Indonesia untuk melayani sektor industri.
Upaya ekspansi dilakukan PGN dalam hal infrastruktur dan pemenuhan pasokan gas bumi pipa maupun non pipa. PGN juga terbuka untuk mengirimkan LNG ke luar Pulau Jawa. Untuk mendukung pemenuhan LNG di kawasan Indonesia Timur, PGN telah menggandeng PT Kayan LNG Nusantara.
Sinergi BUMN
Kerjasama dengan PT KIMA juga mewujudkan sinergi dan kolaborasi BUMN dalam mendukung peningkatan ekonomi nasional, melalui optimasi penyerapan energi yang efisien dan ramah lingkungan di kawasan industri. Sebagai informasi, PT KIMA merupakan bagian dari Holding PT Danareksa (Persero).
Menurut Heru, penggunaan gas bumi sebagai energi tenant di Kawasan Industri Makassar mendukung PT KIMA dalam menyediakan energi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 142 Tahun 2015.
PGN sebagai Subholding Gas Pertamina terus berkomitmen mendukung penciptaan nilai tambah dan daya saing industri dengan efisiensi gas bumi. Dengan penyerapan yang besar di kawasan industri, diharapkan bisa menstimulasi bauran energi ramah lingkungan di masa transisi energi.
“Besar harapan kami, peyediaan gas bumi ke Kawasan Industri Makassar dapat segera terlaksana. PGN dan PT KIMA bersama-sama menciptakan environment kawasan industri yang ramah lingkungan. Tentunya, juga memanfaatkan energi yang bersumber dari dalam negeri sendiri,” tutup Heru.
Advertisement