Penjelasan Lengkap Sosok hingga Bisnis Orang Terkaya Dunia Gautam Adani Kini Jadi Sorotan

Berikut sejumlah penjelasan alasan mengapa orang terkaya Asia Gautam Adani dan grup Adani menjadi sorotan dan kontroversial.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Feb 2023, 06:49 WIB
Miliarder India Gautam Adani kini menjadi sorotan usai ada tudingan manipulasi saham dan penipuan akuntansi. (Photo: AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Tuduhan manipulasi dan penipuan pasar saham telah mengurangi separuh kekayaan bersih taipan India Gautam Adani, salah satu orang terkaya dunia, dalam waktu kurang dari dua minggu dan mengalami kerugian lebih dari USD 110 miliar atau Rp 1.668 triliun (asumsi kurs Rp 15.171 per dolar AS) dari perusahaannya yang terdaftar di India.

Melansir Al Jazeera, ditulis Rabu (8/2/2023), ada kepercayaan investor yang terguncang, legislator pun menuntut penyelidikan atas bisnis Gautam Adani.

Berikut ini merupakan sekilas tentang Adani, dan juga kekhawatiran apa saja yang muncul serta apa yang terjadi setelahnya.

Siapakah Gautam Adani?

Dia adalah pendiri dan ketua Grup Adani, salah satu konglomerat bisnis terbesar di India. Berasal dari Gujarat negara bagian yang sama di mana Perdana Menteri India Narendra Modi berasal Adani berusia 60 tahun dan putus sekolah. Dia meninggalkan toko tekstil ayahnya untuk mendirikan bisnis perdagangan komoditas pada 1988, lalu ia terjun ke dunia bisnis.

Majalah Forbes menempatkan Adani sebagai orang terkaya ketiga di dunia. Namun, kekalahan saham baru-baru ini telah menyebabkan kekayaannya merosot, karena ia menghadapi tuduhan manipulasi saham dan masalah utang oleh Hindenburg Research, short seller yang berbasis di AS.

 

Grup Adani beroperasi di sektor apa?

Grup Adani memiliki kepentingan di pelabuhan, bandara, distribusi gas, energi hijau, pusat data, logistik agribisnis, minyak nabati, dan pembangkit listrik dan transmisi. Adani juga melaporkan pendapatan USD 23 miliar pada tahun keuangan terbaru, yang berakhir pada Maret 2022.

Grup ini adalah operator bandara terbesar di India dan juga mengendalikan Pelabuhan Mundra di negara bagian asal Adani, pelabuhan swasta terbesar di negara itu. Dalam payung bisnis ini, tujuh perusahaan terdaftar di bursa saham India. Grup Adani juga memiliki tambang batu bara kontroversial di Australia, tambang Carmichael, yang telah menjadi penangkal petir bagi para aktivis perubahan iklim.

 


Kebangkitan Adani Kontroversial

Miliarder India Gautama Adani. Twitter https://twitter.com/gautam_adani

Selama bertahun-tahun, grup ini telah berkembang melalui akuisisi dan kolaborasi. Baru-baru ini, pada Januari, hanya beberapa hari sebelum tuduhan baru-baru ini, mereka memimpin konsorsium yang membeli pelabuhan Haifa Israel.

Tahun lalu, pada Juni, raksasa Perancis TotalEnergies SE dan Adani Group setuju untuk menginvestasikan USD 5 miliar untuk memproduksi hidrogen ramah lingkungan dan produk terkait di India.

Pada Mei, Adani menjadi produsen semen terbesar kedua di India setelah membeli aset perusahaan Swiss Holcim di India senilai USD 10,5 miliar.

Mengapa kebangkitan Adani kontroversial?

Kebangkitan Adani telah meroket dan mendapat keuntungan dari dukungan Perdana Menteri Modi. Ikatan mereka sudah ada sejak Modi menjadi menteri utama Gujarat dan Adani mendapatkan tanah dengan harga murah.

Klaim kronisme telah mengikuti Adani karena dia telah mengambil aset seperti pelabuhan, kontrak bandara, dan tambang batu bara di seluruh negeri, menjadi salah satu pengusaha terbesar dan terkuat di negara ini dalam rentang waktu yang sangat singkat.

Menurut data dari Forbes, Adani memiliki kekayaan bersih sebesar USD 2,8 miliar pada 2014, tepat sebelum pemilihan nasional yang mengangkat Modi menjadi perdana menteri. Kekayaan itu melambung menjadi USD 126,4 miliar hingga laporan Riset Hindenburg pada 24 Januari mengirim bisnisnya ke dalam krisis.


Riset Hindenburg

Ilustrasi bursa saham India (Foto: DCStudio/Freepik)

Apa itu Riset Hindenburg dan apa isi laporannya? Hindenburg Research adalah firma riset keuangan forensik yang berbasis di AS yang menganalisis ekuitas, kredit, dan penawaran derivatif perusahaan. Dalam hal itu, firma riset keuangan tersebut mencari kesalahan perusahaan dan kemudian menempatkan taruhan jangka pendek terhadap mereka.

Apa itu Riset Hindenburg dan apa isi laporannya? Hindenburg Research adalah firma riset keuangan forensik yang berbasis di AS yang menganalisis ekuitas, kredit, dan penawaran derivatif perusahaan. Dalam hal itu, firma riset keuangan tersebut mencari kesalahan perusahaan dan kemudian menempatkan taruhan jangka pendek terhadap mereka.

Perusahaan tersebut menuduh Grup Adani telah terlibat dalam “manipulasi saham yang kurang ajar dan skema penipuan akuntansi selama beberapa dekade”.

Hindenburg Research mendasarkan penilaian pada penyelidikan selama dua tahun yang menyatakan telah meninjau ribuan dokumen, melakukan kunjungan ke lokasi di hampir setengah lusin negara, dan berbicara dengan sejumlah pihak termasuk mantan eksekutif senior Grup Adani.

 


Respons Adani

Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik

Grup Adani mengatakan, laporan itu dikeluarkan dengan niat buruk untuk merusak reputasinya, beberapa hari sebelum grup tersebut ditetapkan mengadakan penjualan saham sekunder ke publik dengan himpun dana USD 2,5 miliar, penjualan terbesar di negara tersebut. Grup Adani menuduh “tujuan utama” laporan itu untuk menggagalkan penawaran saham.

Apa yang terjadi sejak laporan itu keluar?

Penjualan saham sekunder Adani sepenuhnya diserap, tetapi mengejutkan, grup tersebut membatalkannya. Ini menandai kemunduran yang mengejutkan bagi pendiri Gautam Adani dan membuat saham grup Adani tertekan. Kapitalisasi pasar saham grup Adani menguap USD 112 miliar yang juga menurunkan kekayaan pribadi Adani.

Saat membatalkan penjualan saham sekunder, Adani mengatakan grup akan meninjau strategi pasar modal setelah pasar stabil.

 


Pemeriksaan Regulator

ilustrasi uang, orang kaya, keserakahan. (Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash)

Tidak jelas kapan itu akan terjadi karena saham grup Adani terus tertekan. Kejatuhan pasar saham memicu serangkaian peringatan peringkat kredit dari lembaga pemeringkat internasional Moody’s yang mengatakan grup itu mungkin kesulitan untuk mengumpulkan modal. S&P juga memangkas prospek kredit untuk dua perusahaan grup Adani, meningkatkan kekhawatiran penularan ke pasar saham lainnya.

Sementara itu, legislator dari partai oposisi utama India telah memulai protes di beberapa perusahaan milik negara yang memiliki hubungan dengan perusahaan grup Adani dan menuntut penyelidikan terhadap grup tersebut.

Apa selanjutnya?

Regulator pasar India sedang memeriksa jatuhnya saham serta menyelidiki ketidakberesan dalam penjualan saham senilai USD 2,5 miliar berdasarkan laporan kantor berita Reuters.

Untuk menenangkan kegelisahan investor, grup Adani pada Senin, 6 Februari 2023 membayar di muka sebesar USD 1,1 miliar untuk pinjaman sebelum jatuh tempo pada 2024 melepaskan saham yang telah dijaminkan oleh keluarga sebagai jaminan. Namun, terlalu dini untuk mengatakan seberapa jauh langkah itu akan meredakan kekhawatiran investor.

Sementara kekayaan bersih Adani telah merosot lebih dari setengah menjadi USD 61,7 miliar dalam waktu kurang dua minggu. Namun, dia masih menjadi salah satu orang paling berkuasa di dunia, dengan bisnis besar di sektor utama di Indonesia, mempekerjakan lebih dari 23.000 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya