6 Fakta Pesawat Susi Air Dibakar KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya, Pilot Selandia Baru Disandera

Berikut fakta-fakta pesawat Susi Air dibakar di Nduga, Papua yang dirangkum Liputan6.com

oleh Tira Santia diperbarui 08 Feb 2023, 10:00 WIB
Pesawat Susi Air dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dibakar di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2/2023). (Dok susiair.com)

Liputan6.com, Jakarta Pesawat Susi Air dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dibakar di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2/2023). 

"Memang benar ada laporan tentang pesawat milik Susi Air yang dibakar KKB di Paro, Kabupaten Nduga," kata Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri dikutip dari Antara di Jayapura, Selasa (7/2/2023).

Berikut fakta-fakta Pesawat Susi Air dirangkum Liputan6.com, Rabu (8/2/2023).

1. Milik Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Pesawat Susi Air dimiliki oleh PT ASI Pudjiastuti Aviation dengan Susi Pudjiastuti sebagai Founder. 

Susi Air memegang Air Operator Certificate AOC 135-028. Maskapai ini didirikan pada 2004, dan mulai beroperasi dengan 2 pesawat pada bulan Desember 2004.

Pada 27 Desember 2004, operasi di Medan dimulai sebagai tanggapan atas gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.

Sejak saat itu, 2 pesawat Susi Air secara permanen berbasis di Medan, dan setelah awalnya menyediakan penerbangan charter untuk organisasi bantuan.

Kemudian pada tahun 2006, Susi Air mulai mengembangkan rute terjadwal yang berbasis di luar Medan.

Saat ini, ada sebanyak 49 armada pesawat yang dioperasikan Susi Air, terdiri dari 32 Cessna Grand Caravan C208B, 9 Pilatus PC-6 Turbo Porter, 3 Piaggio P180 Avanti II, 1 Air Tractor AT802 "Fuel Hauler", 1 Piper Archer PA-28 dan 1 LET 410 untuk pesawat sayap tetap.

 


2. Susi Air Bisa Akomodasi hingga 225 Penerbangan per Hari

Susi Pudjiastuti. Bu Menteri yang nyentrik ini tak cuma piawai mengurus laut, dia juga sanggup menaklukan langit lewat burung besi Susi Air.

Susi Air bisa mengakomodasi sebanyak 150-225 penerbangan dalam sehari, 40,800 jam, dengan 196 rute domestik, 164 destinasi domestik dan 32 rute komersil.

Susi Air bahkan memiliki 20 basis operasional utama di Medan, Banda Aceh, Padang, Dabo, Bengkulu, Jakarta, Pangandaran, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan, Malinau, Kupang, Masamba, Manokwari, Biak, Nabire, Timika, Jayapura, Wamena, dan Merauke.

Operasi didukung oleh total lebih dari 140 pilot, 75 insinyur dan mekanik pesawat terbang, serta 650 staf darat dan pendukung lainnya.

3. Pesawat Dipiloti berkebangsaan Selandia Baru

Pesawat ini dipiloti Capten Philips M. berkebangsaan Selandia Baru membawa lima penumpang, termasuk seorang bayi.

Pesawat jenis Pilatus Porter terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.

 


4. Bawa 5 Penumpang termasuk Bayi

Susi Air Cessna Grand Caravan di delta apron Bandara Internasional Polonia, Medan, Sumatra Utara. (Creative Commons)

Lima penumpang pesawat milik Susi Air, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan​​​​​​​ Wetina W.

Pesawat dipiloti Capten Philips M. berkebangsaan Selandia Baru membawa lima penumpang, termasuk seorang bayi. Namun saat ditanya kondisi pilot dan penumpang, Kapolda Papua mengaku belum dapat dipastikan.

"Belum diketahui nasib pilot beserta lima penumpang lainnya," kata Kapolda Papua.

5. Pilot dan Penumpang Jadi Tawanan

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebut tim gabungan masih terus mencari keberadaan pilot dan penumpang Susi Air yang pesawatnya dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.

"Terkait dengan perkembangan pilot dan penumpang yang diamankan KKB saat ini memang sedang dalam pencarian," kata Listyo di Istana Merdeka Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (7/2/2023).

"Kami tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz saat ini sedang melakukan operasi pencarian, sedangkan untuk hasilnya nanti akan kami informasikan," tambah Listyo.


6. Operasi Pencarian Digelar

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Istana Presiden (dok: Tira)

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebut tim gabungan masih terus mencari keberadaan pilot dan penumpang Susi Air yang pesawatnya dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.

"Terkait dengan perkembangan pilot dan penumpang yang diamankan KKB saat ini memang sedang dalam pencarian," kata Listyo di Istana Merdeka Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (7/2/2023).

Pesawat milik Susi Air dengan Nomor Penerbangan SI 9368 tersebut dibakar KKB di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa pagi.

"Kami tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz saat ini sedang melakukan operasi pencarian, sedangkan untuk hasilnya nanti akan kami informasikan," tambah Listyo.

Pesawat jenis Pilatus Porter terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.

Pilot Pesawat Susi Air Captain Philips M berkebangsaan Selandia Baru dan membawa lima penumpang, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.

"Representatives" Susi Air Donal Fariz secara terpisah mengatakan Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY hilang kontak pada Selasa (7/2) pukul 06.35 WIT di Bandara Paro sekitar pukul 06.17 WIT saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika - Paro - Timika dengan membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kilogram.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya