Korban Perundungan di Sekolah di Dunia Nyata Mirip The Glory Muncul ke Publik, Ingin Balas Dendam tapi Bingung

Drakor The Glory terinspirasi dari cerita nyata perundungan di sekolah di Korea Selatan.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 08 Feb 2023, 18:18 WIB
The Glory yang diperankan Song Hye Gyo. (Dok: Netflix)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang tamu di program hiburan Channel S "Attack on Sisters" mengejutkan panelis saat mengaku pernah dirundung di sekolah seperti yang terjadi dalam drama Korea, The Glory. Wanita bernama Park Sung Min itu muncul di acara yang berlangsung pada 7 Februari 2023 sebagai pencerita. 

Mengutip dari Kbizoom, Rabu (8/2/2023), dia berkata, "Teman-teman saya mengatakan kepada saya bahwa drakor The Glory seperti cerita saya, jadi saya datang ke sini. Saya ingin membalas dendam pada pelaku tetapi saya tidak tahu harus berbuat apa."

Park Mi Sun bertanya, "Apakah kamu menonton ‘The Glory’?", Park Sung Min berkata, "Saya tidak berpikir saya bisa menontonnya tetapi teman saya mengatakan bahwa itu mirip dengan cerita kekerasan saya di sekolah”.

Park Mi Sun mengaku diintimidasi oleh dua orang ketika masih duduk di kelas 2 dan 3 SMP. Mereka sering memukulinya dan membakar kulitnya menggunakan pelurus rambut.

Semua panelis terkejut. Jang Young Ran bereaksi, "Adegan itu benar-benar kejam", merasa sedih untuk korban.

The Glory adalah drakor yang menceritakan tentang rencana balas dendam yang disiapkan dengan hati-hati oleh seorang wanita, yang jiwanya hancur karena pengalaman perundungan di sebuah sekolah menengah. Mereka jatuh ke dalam pusaran balas dendam itu. Dalam drama tersebut, pelaku perundungan Park Yeon Jin (Lim Ji Yeon) membakar tubuh Moon Dong Eun (Song Hye Kyo) menggunakan pencatok rambut beberapa kali untuk "memeriksa panasnya". 


Nasib Pelaku Perundungan

korban perundungan di sekolah seperti drakor The Glory tampil di program Channel S "Attack on Sisters". (Dok: Kbizoom)

Park Mi Sun kemudian bertanya, "Bagaimana para pelaku hidup sekarang?". Park Sung Min mengejutkan semua orang ketika dia berkata, "Saya melihat akun SNS mereka… Mereka mensponsori badan amal atau mendapatkan kualifikasi sebagai perawat dan pekerja sosial."

Ia melanjutkan, "Saya merinding. Mereka membuat saya merasa sangat marah… Saya sangat marah sehingga saya tidak bisa berkata apa-apa."

Mengenai alasan dia diintimidasi, Park Sung Min berkata, "Mereka hanya membenciku", sambil menambahkan "Aku terlihat pendek dan kecil selama masa sekolahku. Awalnya, mereka meminjam 500 won atau 700 won tetapi kemudian memeras uang saya dengan alasan yang konyol. Jumlah uang terus bertambah."

Mengutip kanal Showbiz Liputan6.com, 9 Januari 2023, drakor The Glory tayang dengan sebuah peringatan pemicu atau trigger warning. Drakor yang dibintangi Song Hye Kyo ini menampilkan konten bullying atau perundungan yang bikin ngilu dan dikhawatirkan dapat berakibat tidak baik bagi mereka yang rentan.

Dalam drakor ini, karakter Moon Dong Eun yang dimainkan Song Hye Kyo jadi bulan-bulanan para perundung. Salah satunya saat kulitnya dibakar dengan pengeriting rambut.


Kasus Perundungan Serupa

Ilustrasi perempuan mengalami perundungan, bully, dizalimi. (Photo created by KamranAydinov on www.freepik.com)

Adegan ini memicu pertanyaan terutama dari penonton global, apakah benar perundungan di Korea Selatan separah itu ataukah murni fiksi belaka. Sementara di Korea Selatan, warga teringat dua kasus perundungan yang benar-benar terjadi.

Kasus-kasus itu diduga menginspirasi drakor ini. Dilansir dari Allkpop, Senin, 9 Januari 2023, kasus pertama terjadi pada 2006. Korban dalam kasus ini merupakan seorang siswi yang disebut dengan inisial “J.”

Ia saat itu menempuh pendidikan di sekolah khusus putri di Cheongju dan menjadi bulan-bulanan rekan sekolahnya. Pelakunya murid berinisial “K.”

Pada suatu hari, K membakar lengan J dengan catokan, melukai dada korban dengan jepitan rambut, serta mengambil uang temannya ini. Semua gara-gara J telat saat dipanggil K dkk. Terkait kejadian ini, pelaku kemudian ditahan.

Ada lagi kasus perundungan sadis yang kembali mencuat berkat The Glory, terjadi pada 2020. Melansir dari Koreaboo, seorang pemuda 22 tahun bernama Park dikerjai teman-temannya dengan cara sadis pada hari ulang tahunnya. Ia diseret dan diikat di kursi, badannya disiram bensin dan sebuah kembang api diletakkan di kakinya. Saat kembang api dinyalakan, tubuh Park terbakar.


Kasus Perundungan Lainnya

Ilustrasi perundungan foto: Rodnae production dari Pexels .

Permohonan Park untuk dipanggilkan ambulans, diacuhkan teman-temannya. Park menderita luka bakar tingkat tiga dari 40 persen tubuhnya, sementara para pelaku hanya mendapat hukuman percobaan. Uang perawatan Park pun jauh lebih besar dari ganti rugi yang diberikan.

Hingga kini, keluarga Park masih mencari keadilan dengan mengajukan gugatan. Warganet Korea mengutarakan kemarahannya atas perundungan ini, sekaligus juga tak habis pikir dengan hukuman ringan yang diberikan kepada pelaku.

"Makin hari makin mengerikan," kata seorang warganet.

"Aku kaget sekali karena adegan perundungannya berdasarkan kejadian nyata," kata yang lain.

Kim Eun Sook sang penulis naskah belum mengonfirmasi pakah kedua kejadian ini jadi inspirasi baginya dalam menulis The Glory. Tetapi dalam penulisan cerita, ia melakukan riset lewat membaca tulisan dari para penyintas perundungan. Salah satu hal yang menarik perhatiannya, para penyintas tak menuntut kompensasi materi, melainkan meminta agar pelaku meminta maaf secara tulus.

Infografis Duka untuk Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya